Dejan Sebut Persib Rebut Tiket Final Perjuangan Keras
Wednesday, 30 March 2016 | 22:21
Persib Bandung akhirnya merebut satu tiket laga final Piala Bhayangkara usai menundukan Bali United dengan skor 1-0. Pelatih Persib, Dejan Antonic pun mengakui timnya cukup kesulitan untuk meraih kemenangan malam tadi. Aliran serangan tidak berjalan lancar karena Vladimir Vujovic dan kawan-kawan sedikit grogi. Maung Bandung harus menunggu hingga menit 78 saat Tantan menanduk bola di mulut gawang menyambut assist Belencoso.
“Susah banget, lihat tadi satu pertandingan paling berat karena semua pikir kita lebih bagus. Tapi harga masuk final lebih besar jadi banyak pemain yang gugup, di belakang passing tidak benar itu dan kita bingung,” ujar Dejan dalam jumpa pers di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (30/3).
Meski begitu Dejan senang karena usaha anak asuhnya akhirnya bisa berbuah hasil. Gol yang lahir pun dibuat dari skema yang sudah dilatih sejak dalam agenda latihan. Bermula dari kecepatan David Laly, crossing dia ke tiang jauh bisa dipantulan Belencoso dan disambut Tantan yang berdiri tanpa kawalan. Hal itu yang membuat dia girang lantaran proses gol dari laga kontra Sriwijaya FC lahir dan proses tim.
“Saya senang sekali gol itu lahir dari practice kita 2 hari yang lalu. Game seperti yang ini aku ga mau bilang keras, tapi aku mau bilang kita lebih pintar dan lebih cepat dari lawan itu. Puji Tuhan kalau kita bisa menang semua 1-0,” tuturnya.
Permainan menunggu yang dilakukan pasukan Indra Sjafry di babak pertama memang cukup merepotkan Atep dan kawan-kawan. Hanya beberapa umpan silang yang dialamatkan untuk Belecoso gagal menemukan target man asal Spanyol tersebut. Samsul Arif yang dikawal ekstra di sisi kanan pun membuat alur bola dari Persib lebih difokuskan dari rusuk kiri yang dihuni Febri Haryadi dan Tony Sucipto.
“Babak pertama kita mau tunggu dia keluar tadi dia ga mau dan terlalu deep di dalam. Kita coba beberapa kesempatan dari Febri di kiri dan kalau tidak salah di menit 8 ada crossing baik sekali dari dia tapi Belencoso terlambat,” tukasnya.

Persib Bandung akhirnya merebut satu tiket laga final Piala Bhayangkara usai menundukan Bali United dengan skor 1-0. Pelatih Persib, Dejan Antonic pun mengakui timnya cukup kesulitan untuk meraih kemenangan malam tadi. Aliran serangan tidak berjalan lancar karena Vladimir Vujovic dan kawan-kawan sedikit grogi. Maung Bandung harus menunggu hingga menit 78 saat Tantan menanduk bola di mulut gawang menyambut assist Belencoso.
“Susah banget, lihat tadi satu pertandingan paling berat karena semua pikir kita lebih bagus. Tapi harga masuk final lebih besar jadi banyak pemain yang gugup, di belakang passing tidak benar itu dan kita bingung,” ujar Dejan dalam jumpa pers di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (30/3).
Meski begitu Dejan senang karena usaha anak asuhnya akhirnya bisa berbuah hasil. Gol yang lahir pun dibuat dari skema yang sudah dilatih sejak dalam agenda latihan. Bermula dari kecepatan David Laly, crossing dia ke tiang jauh bisa dipantulan Belencoso dan disambut Tantan yang berdiri tanpa kawalan. Hal itu yang membuat dia girang lantaran proses gol dari laga kontra Sriwijaya FC lahir dan proses tim.
“Saya senang sekali gol itu lahir dari practice kita 2 hari yang lalu. Game seperti yang ini aku ga mau bilang keras, tapi aku mau bilang kita lebih pintar dan lebih cepat dari lawan itu. Puji Tuhan kalau kita bisa menang semua 1-0,” tuturnya.
Permainan menunggu yang dilakukan pasukan Indra Sjafry di babak pertama memang cukup merepotkan Atep dan kawan-kawan. Hanya beberapa umpan silang yang dialamatkan untuk Belecoso gagal menemukan target man asal Spanyol tersebut. Samsul Arif yang dikawal ekstra di sisi kanan pun membuat alur bola dari Persib lebih difokuskan dari rusuk kiri yang dihuni Febri Haryadi dan Tony Sucipto.
“Babak pertama kita mau tunggu dia keluar tadi dia ga mau dan terlalu deep di dalam. Kita coba beberapa kesempatan dari Febri di kiri dan kalau tidak salah di menit 8 ada crossing baik sekali dari dia tapi Belencoso terlambat,” tukasnya.

Eta si febri hade tah … gagalacangan, terus si david laly ge hade crossing na rada baleg
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.ya اَللّهُ semoga persib jadi juara dei.. آمِيّنْ… آمِيّنْ… يَ رَ بَّلْ عَلَمِيّنْ
setuju mang dejan, ini perjuangan keras. skema permainan belum rapih, playmaker teu aya, pemain2 teu 100% fit, tapi bisa menang, HEBAT, SEMANGAT JUANG YANG LUAR BIASA, SALUTE!!!
Febri skill na hade tah. Tapi crossing na goreng pisan. Mere umpan ka belencoso bola handap datar. Puguh we hese. Jeung ngambil keputusan na msh bingung. Di asah deui di italia. Ai david laly yg baru masuk bisa mere crosing alus terbukti gol
Si kim goreng tah. Crossing na teu akurat. Asal kahareup si eta mah. Mun kornal goreng mere umpan teh. Teu sebagus taufik
Waos
bac0dd wae lah.. dukung we atuh.. mere sponsor ge henteu tapi loba ngatur
Bek knan nu kdu di sorot..ke di final yanto basna pasang deui di bek knan…
Bener Febri tong loba pepelendungan teuing nyepakna bola na, hilangkan ego na bangun kerjasam yang baik dengan rekan setimu kemenangan persib lebih utama
of Course, puji tuhan…PERSIB MENANG KARENA TAKTIK SAYAH.
Semoga ketemu pempek di BGK …weka weka weka.
Cing Mang Dejan dilatih khusus ngumpan nu akurat…jigana 80% umpan teh teu puguh jigna…Si Kim kurang, Agung ti kanan 2 kali kaluar wae…Tong pepelentungan wae…cing aya tik tak jiga goal nu kadua rada hade tah prosesna sanajan dianulir oge…
ges ngarti coach ge, emangna b0do? lain teu dilatih tapi da emang butuh proses..dukung we
mudah mudahan pinalna lawan SFC
Gebri kecepatana eyyy hade cuman perlu di latih drible na ah
•◦☆◦(⌣_⌣’) Dϋùαå§sάƦ ◦☆◦• penonton bisa na coment wae… da nyahoen meren pelatih ge saha anu goreng saha anu alus… bingung meren pelatih ge si kim rek di ganti ku saha da eweh dei piraku di ganti ku maraneh mah… nya sugan we ke mah robentino bisa ngabantu di tengahna
Febry cepat larinya..tapi saat mengumpan ga ada yg sampai kesasaran..wajar pemain muda..belajar lagi ke david laly..belencoso sosok penting di PERSIB…pergerakan, umpan sangat berbahaya..pertahankan BELENCOSO tambah pemain yang mampu memberikan umpan tepat..Pugliara cukup menjanjikan.. Klo Viscara dinaturalisasi PERSIB harus dapatkan Viscara….BRAVO PERSIB.
Ka Mang Dejan Ke final mah atep diparkir w di bangku cadangan, goreng maenna. Pan aya nu leuwih alus lian ti atep, bisa Febri atawa Laly. Atep mah mun rek dimaenkeun 10 menti akhir w. Maena nyiksa babaturan sorangan terlalu banyak gaya dan stylist.
Urusan Kapten aya Hariono. Kade Febri mun dimaenkeun ulah egois teuing. Alus mah alus maena ngan rada egois maklum darah muda can loba pangalaman
Heueuh si atep mah pabeulit jeung hutang..
Ngoer teu baleg wae
Lamun Viscara ka Persib, pasti leuwih edun.