Dejan Sambut TSC Tanpa Water Break
Tuesday, 26 April 2016 | 19:19
PT Gelora Trisula Semesta selaku promotor turnamen memutuskan tidak akan mewajibkan setiap laga di TSC 2016 dilakukan water break. Karena regulasi itu sebenarnya baru berlaku jika suhu cuaca di stadion mencapai lebih dari 32 derajat celcius. Namun di Indonesia aturan itu bergeser menjadi ajang bagi penyelenggara memberikan slot iklan bagi sponsor. Kejadian itu sudah berlaku sejak Piala Presiden lalu hingga Piala Bhayangkara.
Menanggapi hal itu, pelatih Persib Dejan Antonic mengaku tidak keberatan andai setiap laga di TSC digelar tanpa water break. Meski harus dipikirkan juga kebutuhan pemain saat berada di lapangan. Mengingat mereka sudah jarang bertanding secara kontinyu dalam setahun terakhir pasca dihentikannya kompetisi.
“Itu sudah biasa. Menurut saya itu water break cukup bagus mungkin karena jangan lupa banyak pemain di Indonesia sudah lama ga ada pertandingan,” jelas Dejan saat dijumpai di Football Plus Arena, Selasa (26/4).
Peraturan water break diakui Dejan cukup menguntungkan dia sebagai pelatih. Karena jeda selama 3 menit itu bisa digunakan untuk memberikan instruksi dan perubahan skema kepada anak asuhnya. Termasuk pola serangan dari set piece yang terjadi pada gol Juan Belencoso kala menjamu Sriwijaya FC di Piala Bhayangkara lalu. Namun yang paling penting bagi pemain adalah mereka bisa memulihkan stamina yang terkuras.
“Puji Tuhan kita kemarin ada water break waktu lawan Sriwijaya kita bikin free kick dan bikin satu gol. Kadang-kadang kita harus pikir cepat ganti strategi, bikin trik atau apa. Tapi menurut saya bagus buat pemain karena pemain bisa sedikit istirahat minum sebentar dan kembalikan stamina,” terangnya.
Menurutnya tidak masalah bagi Persib menghabiskan laga dengan sekali jeda di 45 menit pertama saja. Karena hal itu sudah lumrah bahkan memang sudah seharusnya terjadi dalam sepakbola. “Tapi di Eropa sama tidak ada, water break cuma di preseason, tapi lagi kita ga ada liga lama. Itu bagus buat kita pelatih dan pemain tapi kalau ada regulasi baru kita harus ikut, harus ikut keputusan dan setuju sama semua yang lain,” tandasnya.

PT Gelora Trisula Semesta selaku promotor turnamen memutuskan tidak akan mewajibkan setiap laga di TSC 2016 dilakukan water break. Karena regulasi itu sebenarnya baru berlaku jika suhu cuaca di stadion mencapai lebih dari 32 derajat celcius. Namun di Indonesia aturan itu bergeser menjadi ajang bagi penyelenggara memberikan slot iklan bagi sponsor. Kejadian itu sudah berlaku sejak Piala Presiden lalu hingga Piala Bhayangkara.
Menanggapi hal itu, pelatih Persib Dejan Antonic mengaku tidak keberatan andai setiap laga di TSC digelar tanpa water break. Meski harus dipikirkan juga kebutuhan pemain saat berada di lapangan. Mengingat mereka sudah jarang bertanding secara kontinyu dalam setahun terakhir pasca dihentikannya kompetisi.
“Itu sudah biasa. Menurut saya itu water break cukup bagus mungkin karena jangan lupa banyak pemain di Indonesia sudah lama ga ada pertandingan,” jelas Dejan saat dijumpai di Football Plus Arena, Selasa (26/4).
Peraturan water break diakui Dejan cukup menguntungkan dia sebagai pelatih. Karena jeda selama 3 menit itu bisa digunakan untuk memberikan instruksi dan perubahan skema kepada anak asuhnya. Termasuk pola serangan dari set piece yang terjadi pada gol Juan Belencoso kala menjamu Sriwijaya FC di Piala Bhayangkara lalu. Namun yang paling penting bagi pemain adalah mereka bisa memulihkan stamina yang terkuras.
“Puji Tuhan kita kemarin ada water break waktu lawan Sriwijaya kita bikin free kick dan bikin satu gol. Kadang-kadang kita harus pikir cepat ganti strategi, bikin trik atau apa. Tapi menurut saya bagus buat pemain karena pemain bisa sedikit istirahat minum sebentar dan kembalikan stamina,” terangnya.
Menurutnya tidak masalah bagi Persib menghabiskan laga dengan sekali jeda di 45 menit pertama saja. Karena hal itu sudah lumrah bahkan memang sudah seharusnya terjadi dalam sepakbola. “Tapi di Eropa sama tidak ada, water break cuma di preseason, tapi lagi kita ga ada liga lama. Itu bagus buat kita pelatih dan pemain tapi kalau ada regulasi baru kita harus ikut, harus ikut keputusan dan setuju sama semua yang lain,” tandasnya.

ayeuna ganti ngaran deui jadi boy.. deuh website.. teu damang kieu
emang email maneh meren lur
urng ge ti baheula tatang james weh. padahal tatang asoy ngaran haduuh. tpi alus jdi kabule bulean
Mangga water break heula meh teu error
naaha web persib.co.id teu tiasa di buka nya erot wae