Dejan : Persib Gugup dan Tersulut Saat Tertinggal
Saturday, 12 March 2016 | 22:25Persib Bandung sukses tekuk 3-1 PS. Polri dalam pertandingan uji coba di Stadion Wibawa Mukti, Sabtu (12/3) malam. Tertinggal lebih dulu melalui gol penalty James Coco Lomel, Atep cs. berhasil membalikkan keadaan di babak kedua. Kemenangan berharga yang bisa menjadi modal untuk tampil di Piala Bhayangkara pekan depan.
Pelatih Persib Dejan Antonic mengakui laga cukup panas hingga menyulut emosi. Dirinya menyayangkan gol pertama PS. Polri saat wasit menunjuk titik putih akibat Tony dianggap menyentuh bola dengan tangannya. Padahal, dalam pengamatannya sang pemain menahannya dengan dada.
“Cukup panas pertandingan, gol pertama itu lucu terjadi penalty. Tapi saya senang kita bisa lanjut, kalah 1-0 langsung balas. Mentality pemain bags saya senang kalah 1-0 jadi 3 -1,” ungkap Dejan saat ditemui usai pertandingan.
Dirinya menerangkan, bahwa Persib sempat gugup di awal-awal pertandingan. Namun terhentak saat tertinggal dan menaikkan tensi permainan. “Agak sedikit gugup babak pertama 15 menit pertama, tapi kita reaksi abis penalty itu, karena saya pikir penalty itu bikin masalah,” bebernua menambahkan.
Pelatih 47 tahun itu memenuhi janjinya guna menurunkan pemain muda dan merotasi banyak pemain. Walau tidak menurunkan seluruh pemainnya, namun, Febri Hariyadi dan Gian Zola mendapat kesempatan banyak hingga memberi pengaruh besar untuk timnya.
“Seperti kemarin bilang saya kasih kesempatan semua pemain, tinggal sisa lima pemain enggak masuk. Zola bisa jadi main, Febri semua bisa main, kita harus ganti-ganti pemain enggak mau paksa karena disiapkan untuk turnamen,” pungkasnya.

Persib Bandung sukses tekuk 3-1 PS. Polri dalam pertandingan uji coba di Stadion Wibawa Mukti, Sabtu (12/3) malam. Tertinggal lebih dulu melalui gol penalty James Coco Lomel, Atep cs. berhasil membalikkan keadaan di babak kedua. Kemenangan berharga yang bisa menjadi modal untuk tampil di Piala Bhayangkara pekan depan.
Pelatih Persib Dejan Antonic mengakui laga cukup panas hingga menyulut emosi. Dirinya menyayangkan gol pertama PS. Polri saat wasit menunjuk titik putih akibat Tony dianggap menyentuh bola dengan tangannya. Padahal, dalam pengamatannya sang pemain menahannya dengan dada.
“Cukup panas pertandingan, gol pertama itu lucu terjadi penalty. Tapi saya senang kita bisa lanjut, kalah 1-0 langsung balas. Mentality pemain bags saya senang kalah 1-0 jadi 3 -1,” ungkap Dejan saat ditemui usai pertandingan.
Dirinya menerangkan, bahwa Persib sempat gugup di awal-awal pertandingan. Namun terhentak saat tertinggal dan menaikkan tensi permainan. “Agak sedikit gugup babak pertama 15 menit pertama, tapi kita reaksi abis penalty itu, karena saya pikir penalty itu bikin masalah,” bebernua menambahkan.
Pelatih 47 tahun itu memenuhi janjinya guna menurunkan pemain muda dan merotasi banyak pemain. Walau tidak menurunkan seluruh pemainnya, namun, Febri Hariyadi dan Gian Zola mendapat kesempatan banyak hingga memberi pengaruh besar untuk timnya.
“Seperti kemarin bilang saya kasih kesempatan semua pemain, tinggal sisa lima pemain enggak masuk. Zola bisa jadi main, Febri semua bisa main, kita harus ganti-ganti pemain enggak mau paksa karena disiapkan untuk turnamen,” pungkasnya.

ambil lagi van djik duetkan dengan striker baru
dijamin tajam lini depan dan d takutin oleh semua musuh
Betul coach dejan terus dikasih kesempatan main pemain muda,terutama febri skill dan speed nya TOP,tinggal ditingkatkan stamina dan body balance nya.
Aya nu nyaho nu dianggap lucu ku dejan finalty handbal toncip ???
hnteu, cik atuh caritakeun kumaha eta teh sejarah na?