Dejan Antonic Amati Grafik Permainan Skuatnya Meningkat
Tuesday, 23 February 2016 | 22:37
Persib Bandung menuntaskan turnamen Bali Island Cup (BIC) dengan hasil minor atas Arema Cronus di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, Selasa (23/2) malam. Atep dan kolega dipaksa menelan kekalahan dengan skor 1-0 hasil gol Srdan Lopicic menit 13 memanfaatkan bola rebound.
Mesti gagal raih gelar juara, namun pelatih Persib Dejan Antonic mengamati ada peningkatan dari segi grafik permainan timnya. Mulai dari pertandingan pertama melawan PSS Sleman, lanjut Bali united dan terakhir melawan Arema Cronus. Secara keseluruhan timnya tidak kalah soal penguasaan bola dan mampu mendikte permainan.
“Grafik pertandingan pertama, kedua, ketiga lawan semakin berat dan menanjak. Tapi di tiga game cara main kita bagus dan tidak kalah penguasaan bola,” tutur Dejan kepada wartawan sebelum hendak meninggalkan Stadion.
Kreasi lini tengah dan kedua sayap mampu ciptakan peluang, sayang penyelesaian akhir masih menjadi masalah. Trio striker yang memiliki kecepatan namun kurang dalam insting membunuh. “Kita bisa ciptakan peluang, tapi lagi kita tidak punya striker murni di depan, itu sulit untuk tim,” beber Dejan.
Pencapaian runner-up pun harus diterima tim kebanggaan Bobotoh tersebut. Dengan segala jerih payah seluruh tim, Dejan apresiasi kinerja skuat Maung Bandung. Ia berharap kedepannya bisa dimudahkan dalam membentuk tim yang lebih padu dan solid.
“Tadi kita bicara sama semua pemain. Kita sama-sama main sampai mati, sampai capek, itu banyak keram-keram. Semoga dan pasti Tuhan bantu kita nanti kedepannya,” pungkas sang pelatih.

Persib Bandung menuntaskan turnamen Bali Island Cup (BIC) dengan hasil minor atas Arema Cronus di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, Selasa (23/2) malam. Atep dan kolega dipaksa menelan kekalahan dengan skor 1-0 hasil gol Srdan Lopicic menit 13 memanfaatkan bola rebound.
Mesti gagal raih gelar juara, namun pelatih Persib Dejan Antonic mengamati ada peningkatan dari segi grafik permainan timnya. Mulai dari pertandingan pertama melawan PSS Sleman, lanjut Bali united dan terakhir melawan Arema Cronus. Secara keseluruhan timnya tidak kalah soal penguasaan bola dan mampu mendikte permainan.
“Grafik pertandingan pertama, kedua, ketiga lawan semakin berat dan menanjak. Tapi di tiga game cara main kita bagus dan tidak kalah penguasaan bola,” tutur Dejan kepada wartawan sebelum hendak meninggalkan Stadion.
Kreasi lini tengah dan kedua sayap mampu ciptakan peluang, sayang penyelesaian akhir masih menjadi masalah. Trio striker yang memiliki kecepatan namun kurang dalam insting membunuh. “Kita bisa ciptakan peluang, tapi lagi kita tidak punya striker murni di depan, itu sulit untuk tim,” beber Dejan.
Pencapaian runner-up pun harus diterima tim kebanggaan Bobotoh tersebut. Dengan segala jerih payah seluruh tim, Dejan apresiasi kinerja skuat Maung Bandung. Ia berharap kedepannya bisa dimudahkan dalam membentuk tim yang lebih padu dan solid.
“Tadi kita bicara sama semua pemain. Kita sama-sama main sampai mati, sampai capek, itu banyak keram-keram. Semoga dan pasti Tuhan bantu kita nanti kedepannya,” pungkas sang pelatih.

hadeuuuuhhh…kang el loco sibuk ngoprek si kenari nu rek kabur, ari
nu lain sibuk maen bola.