Degradasi Dihapuskan, Robert: Target Kami Jadi Juara
Monday, 17 August 2020 | 20:20
Kompetisi Liga 1 2020 diputuskan tidak memberlakukan hukuman degradasi untuk tim penghuni dasar klasemen. Situasi ini pun ditanggapi beragam oleh insan sepakbola tanah air, dan tidak sedikit yang menilai ini mengurangi greget persaingan. Sebab persaingan kini hanya menjadi milih tim papan atas saja.
Namun meski demikian, dihapuskannya degradasi tidak membuat Robert Rene Alberts khawatir anak asuhnya kehilangan motivasi. Karena menurutnya kehadiran Persib di sini bukan untuk bersaing menghindari zona merah. Mereka ada di Liga 1 2020 demi meraih gelar juara yang mempertahankan pucuk klasemen yang saat ini sedang ditempati.
“Kami tak melihat bagaimana untuk menghindari degradasi tapi kami mencari peluang untuk tetap berada di puncak. Berjuang untuk memperebutkan posisi teratas dan tentunya mencoba untuk menjadi juara,” kata Robert ketika diwawancara awak media.
“Jadi jika pertanyannya itu adalah bagaimana menjaga semangat pemain menghindari degradasi, kami akan berusaha untuk tetap berada di atas,” lanjut juru racik taktik yang pernah mengasuh PSM dan Arema tersebut.
Sementara itu, disinggung mengenai kebijakan baru khusus di musim 2020 tersebut, Robert mencoba memahami pertimbangan dari PSSI dan LIB. Menurutnya kondisi pandemi ini bisa saja dibuat alasan bahwa hukuman degradasi musim ini dihapuskan. Lantaran banyak klub yang goyah karena dampak dari wabah covid-19.
Namun di sisi lain, pelatih asal Belanda ini mengatakan bahwa persaingan kompetisi akan berkurang. Menurutnya yang paling ideal adalah tetap membuat zona merah bagi klub-klub terbawah namun mereka masih bisa menghindari degradasi dengan tampil dalam laga play off.
“Kami harus memahami masalah di sepakbola Indonesia baik itu Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Kami harus melihat dari perspektif yang berbeda, (beberapa) klub tidak bisa bermain di kandang, karena pertandingan dipusatkan di pulau Jawa. Jadi kami harus memahami PSSI dan LIB dan harus menerima itu,” jelasnya.
“Tapi secara pribadi pribadi sebagai pelatih, saya menyarankan ada zona degradasi untuk 4 klub paling bawah dan mereka akan bertanding melawan 4 tim teratas dari Liga 2. Jadi nanti akan ada semacam laga play off.,” lanjutnya.
“Jadi akan membuat liga lebih menarik karena setiap klub akan berusaha menghindari posisi tidak aman. Selain itu, klub dari Liga 2 juga jadi lebih bersemangat untuk masuk ke Liga 1. Tapi itu hanya masukan pribadi dari saya, jika pertarurannya tetap seperti itu maka kami tetap menerimanya,” tukasnya.

Kompetisi Liga 1 2020 diputuskan tidak memberlakukan hukuman degradasi untuk tim penghuni dasar klasemen. Situasi ini pun ditanggapi beragam oleh insan sepakbola tanah air, dan tidak sedikit yang menilai ini mengurangi greget persaingan. Sebab persaingan kini hanya menjadi milih tim papan atas saja.
Namun meski demikian, dihapuskannya degradasi tidak membuat Robert Rene Alberts khawatir anak asuhnya kehilangan motivasi. Karena menurutnya kehadiran Persib di sini bukan untuk bersaing menghindari zona merah. Mereka ada di Liga 1 2020 demi meraih gelar juara yang mempertahankan pucuk klasemen yang saat ini sedang ditempati.
“Kami tak melihat bagaimana untuk menghindari degradasi tapi kami mencari peluang untuk tetap berada di puncak. Berjuang untuk memperebutkan posisi teratas dan tentunya mencoba untuk menjadi juara,” kata Robert ketika diwawancara awak media.
“Jadi jika pertanyannya itu adalah bagaimana menjaga semangat pemain menghindari degradasi, kami akan berusaha untuk tetap berada di atas,” lanjut juru racik taktik yang pernah mengasuh PSM dan Arema tersebut.
Sementara itu, disinggung mengenai kebijakan baru khusus di musim 2020 tersebut, Robert mencoba memahami pertimbangan dari PSSI dan LIB. Menurutnya kondisi pandemi ini bisa saja dibuat alasan bahwa hukuman degradasi musim ini dihapuskan. Lantaran banyak klub yang goyah karena dampak dari wabah covid-19.
Namun di sisi lain, pelatih asal Belanda ini mengatakan bahwa persaingan kompetisi akan berkurang. Menurutnya yang paling ideal adalah tetap membuat zona merah bagi klub-klub terbawah namun mereka masih bisa menghindari degradasi dengan tampil dalam laga play off.
“Kami harus memahami masalah di sepakbola Indonesia baik itu Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Kami harus melihat dari perspektif yang berbeda, (beberapa) klub tidak bisa bermain di kandang, karena pertandingan dipusatkan di pulau Jawa. Jadi kami harus memahami PSSI dan LIB dan harus menerima itu,” jelasnya.
“Tapi secara pribadi pribadi sebagai pelatih, saya menyarankan ada zona degradasi untuk 4 klub paling bawah dan mereka akan bertanding melawan 4 tim teratas dari Liga 2. Jadi nanti akan ada semacam laga play off.,” lanjutnya.
“Jadi akan membuat liga lebih menarik karena setiap klub akan berusaha menghindari posisi tidak aman. Selain itu, klub dari Liga 2 juga jadi lebih bersemangat untuk masuk ke Liga 1. Tapi itu hanya masukan pribadi dari saya, jika pertarurannya tetap seperti itu maka kami tetap menerimanya,” tukasnya.
