Dedi Kecewa Cara Pemutusan Kontrak Oleh Manajemen
Monday, 06 July 2015 | 19:04
Mulai menapaki karir bersama Persib Bandung, Dedi Kusnandar mesti menerima kenyataan dirinya diputus kontrak oleh manajemen. Mantan kapten timnas U-23 tersebut pun mengaku kecewa dengan kondisi tersebut, pasalnya kontraknya dengan Maung Bandung ditentukan telah berakhir sejak 15 Mei silam. Kendati demikian ia berusaha memahami keputusan yang diambil pihak manajemen.
“Ini sangat berpengaruh terhadap karir saya karena sekarang kondisinya seperti ini. Tapi ya mau bagaimana lagi mungkin ini memang satu-satunya cara,” ujarnya ketika dihubungi lewat sambungan telepon, Senin (6/7).
Manajemen klub sendiri tidak sanggup untuk membiayai pengeluaran tim karena sponsor belum mencairkan dana pasca berhentinya kompetisi. Hanya pemain asal Jatinangor itu menyesalkan pihak manajemen tidak menyampaikan perkara tersebut secara terbuka kepada para pemain.
“Menurut saya kurang baik ya caranya, caranya terlalu tiba-tiba dan tidak melibatkan pemain, ini yang membuat kami kecewa, padahal kan bisa saja bilang dari sebelumnya,” lanjutnya.
Saat ini bahkan pemain yang pernah membela klub besar tanah air seperti Arema Cronus dan Persebaya Surabaya itu kehilangan panggung untuk beraksi di lapangan. Untuk itu dias mengisi waktu luang untuk berlaga dalam Liga Ngabuburit, bergabung dalam tim 21 Champions bersama dengan eks punggawa Persib lain.
“Dengan kondisi saya yang sekarang pengen lagi main, karena liga tidak jelas. Jadi ikut Liga Ngabuburit lah, untuk jaga kondisi saja, sambil reuni,” tukasnya.

Mulai menapaki karir bersama Persib Bandung, Dedi Kusnandar mesti menerima kenyataan dirinya diputus kontrak oleh manajemen. Mantan kapten timnas U-23 tersebut pun mengaku kecewa dengan kondisi tersebut, pasalnya kontraknya dengan Maung Bandung ditentukan telah berakhir sejak 15 Mei silam. Kendati demikian ia berusaha memahami keputusan yang diambil pihak manajemen.
“Ini sangat berpengaruh terhadap karir saya karena sekarang kondisinya seperti ini. Tapi ya mau bagaimana lagi mungkin ini memang satu-satunya cara,” ujarnya ketika dihubungi lewat sambungan telepon, Senin (6/7).
Manajemen klub sendiri tidak sanggup untuk membiayai pengeluaran tim karena sponsor belum mencairkan dana pasca berhentinya kompetisi. Hanya pemain asal Jatinangor itu menyesalkan pihak manajemen tidak menyampaikan perkara tersebut secara terbuka kepada para pemain.
“Menurut saya kurang baik ya caranya, caranya terlalu tiba-tiba dan tidak melibatkan pemain, ini yang membuat kami kecewa, padahal kan bisa saja bilang dari sebelumnya,” lanjutnya.
Saat ini bahkan pemain yang pernah membela klub besar tanah air seperti Arema Cronus dan Persebaya Surabaya itu kehilangan panggung untuk beraksi di lapangan. Untuk itu dias mengisi waktu luang untuk berlaga dalam Liga Ngabuburit, bergabung dalam tim 21 Champions bersama dengan eks punggawa Persib lain.
“Dengan kondisi saya yang sekarang pengen lagi main, karena liga tidak jelas. Jadi ikut Liga Ngabuburit lah, untuk jaga kondisi saja, sambil reuni,” tukasnya.
