Deden Harapkan Berjodoh dengan Malam Lailatul Qadar
Tuesday, 14 July 2015 | 15:50
Kiper Timnas U-23 sekaligus eks pemain Persib Bandung, Muhammad “Deden” Natshir Fadhil Mahbuby, tidak mau ketinggalan mengambil hikmah dalam momen malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan 1436 H. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang memiliki keutamaan dan keistimewaan yang luar biasa atau disebut juga malam yang penuh kemuliaan di banding malam lainnya.
Tidak terasa, bulan Ramadhan sudah memasuki malam ke-28 pada Selasa (14/6). Banyak yang sudah mengetahui bila malam Lailatul Qodar datang di 10 malam terakhir di malam ganjil. Deden pun mengharapkan ia bisa bertemu dengan malam seribu bulan tersebut dengan itikaf yang dilakukannya di mesjid.
“Harapannya dan impiannya seperti itu (mendapat keistimewaan Lailatul Qadar). Semoga saja bertemu dan ditakdirkan bertemu Lailatul Qadar,” harap pemain berusia 22 tahun itu.
Melihat kondisi sepak bola Indonesia yang sedang mengalami mati suri tanpa ada kompetisi, diakui Deden bisa membuatnya lebih fokus dalam beribadah. “Berfikir positif dan ambil hikmahnya saja, mungkin ini kesempatan buat saya untuk lebih fokus beribadah,” ucapnya.
Deden pun biasa melakukan itikaf di mesjid dekat rumahnya. Mesjid tersebut menjadi serbuan masyarakat sekitar, selain keluarganya juga yang sering datang untuk beribadah. “Di dekat rumah ada masjid. Memang di sana banyak yang itikaf. Saya biasa di masjid itu dengan keluarga juga,” kata Deden.


Kiper Timnas U-23 sekaligus eks pemain Persib Bandung, Muhammad “Deden” Natshir Fadhil Mahbuby, tidak mau ketinggalan mengambil hikmah dalam momen malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan 1436 H. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang memiliki keutamaan dan keistimewaan yang luar biasa atau disebut juga malam yang penuh kemuliaan di banding malam lainnya.
Tidak terasa, bulan Ramadhan sudah memasuki malam ke-28 pada Selasa (14/6). Banyak yang sudah mengetahui bila malam Lailatul Qodar datang di 10 malam terakhir di malam ganjil. Deden pun mengharapkan ia bisa bertemu dengan malam seribu bulan tersebut dengan itikaf yang dilakukannya di mesjid.
“Harapannya dan impiannya seperti itu (mendapat keistimewaan Lailatul Qadar). Semoga saja bertemu dan ditakdirkan bertemu Lailatul Qadar,” harap pemain berusia 22 tahun itu.
Melihat kondisi sepak bola Indonesia yang sedang mengalami mati suri tanpa ada kompetisi, diakui Deden bisa membuatnya lebih fokus dalam beribadah. “Berfikir positif dan ambil hikmahnya saja, mungkin ini kesempatan buat saya untuk lebih fokus beribadah,” ucapnya.
Deden pun biasa melakukan itikaf di mesjid dekat rumahnya. Mesjid tersebut menjadi serbuan masyarakat sekitar, selain keluarganya juga yang sering datang untuk beribadah. “Di dekat rumah ada masjid. Memang di sana banyak yang itikaf. Saya biasa di masjid itu dengan keluarga juga,” kata Deden.
