Isu pemecatan terhadap pelatih Jaya Hartono yang berhembus, mendapat reaksi dari para member forum go-persib.com. Para member forum mencoba memberi masukan kepada Jaya Hartono terkait dengan metode yang diterapkan oleh Jaya Hartono di Persib bandung.
Salah satu masalah yang disorot oleh anggota forum adalah mengenai sulit mencairnya hubungan antar pemain Persib yang dikatakan selalu membentuk kelompok tersendiri dan tetap ketika berlatih atau melakukan kegiatan apa saja. Misalnya terdapat kelompok Jawa Timur, Asing, Senior, dan Junior.
Mengenai keadaan ini, seorang anggota bernama Lusie memberikan masukan : “Kang Jaya, sebagai coach juga harus bisa berperan sebagai teman untuk para pemain, sehingga mereka tidak akan berkelompok tetapi bersatu karena coach. Kang Robby juga dong sama…“. Lusie juga menambahkan : “Mungkin juga kan Jaya sudah mulai depresi dengan keadaan sekarang, makanya dia sebelum dipecat sudah lebih dulu bilang siap dipecat. Mungkin daya juang kang Jaya kurang kuat ya. Untuk menjadi seorang pemimpin atau pelatih, seharusnya bisa mendekatkan anak-anak asuhnya untuk bersatu. Atau mungkin juga kang Jaya sendiri yang kurang bisa berbaur dengan mereka, dengan cara pendekatan secara berteman dengan anak asuhnya, dan menyatu dengan mereka dalam saat-saat santai di luar latihan dengan demikian bisa mengetahui karakter dan mempersatukan mereka dalam satu team yang solid…“
Ada juga masukan dari anggota forum yang bernama Irsan, pemuda asal jalan Dokter Sukarjo Tasikmalaya ini mengatakan : “itulah kenapa seharusnya sebagai pelatih harus benar bisa mempersatukan tim tidak ada blok-blokan, klo begitu memang harus dipertanyakan kepelatihannya. sok gunakan sisa pertandingan ini dengan hasil maksimal.”
Yang lebih menarik, Fauzan, seorang member sekaligus admin GP yang berasal dari Aki Padma, Cibuntu, Bandung, yang kebetulan sekarang menjadi TKI di Saudi memberikan analogi yang menarik dengan membandingkan pola pelatihan Jaya Hartono dan Guus Hiddink ketika menukangi tim Korea Selatan di Piala Dunia 2002 : “Kasih tahu kepada kang Jaya, masalah serupa pernah menimpa tim Korsel sebelum piala dunia 2002. Sebelumnya, tim ini (korsel) juga terbagi menjadi blok junior-senior, tapi Gus Hiddink berhasil memecahkan masalah ini. Misalnya dengan merotasi tempat makan pada waktu makan bareng, termasuk dalam latihan. Dan ini diakui sebagai salah satu faktor keberhasilan tim korsel di Piala dunia tersebut. Atau kang Jaya belum pernah mendengar metode pelatihan seperti ini ? ini sudah 2009 loh…“
Semua komentar diatas merupakan masukan cerdas dari para anggota forum GP buat Jaya Hartono. Pada dasarnya mereka menginginkan Jaya Hartono mencairkan hubungan antar pemain Persib. Bagaimanapun, sepakbola adalah olahraga tim, dimana semua anggota tim adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Semoga Kang Jaya bisa membenahi hal ini dan membawa Persib lebih berprestasi.
Wassalam
Diskusi di Sini
Yogi
06/05/2009 at 05:57
Untuk Coach Jaya hartono saya mau tanya knp kak salim jarang dimainkan padahal menurut saya Performa kak salim itu sangat baik/bagus?!
bobotoh
07/05/2009 at 09:50
ulah loba nyarita !!!!!
keun kumaha kang jaya…
nu puguh mah prestasi persib teh ges meningkat
ayena mah urang ngaduaken we jeng ngadukung secara sportif !!!!
bere waktu atuh sakedengna mah 2 tahun jang kang jaya teh !!!!
emon.bongkor
09/05/2009 at 12:56
kang jaya hartono bawalah persib menuju tahta juara…..
Qwen
09/05/2009 at 22:30
pokoe Viking dan Jakmania dua duanya CUPU master
Rahasia
09/05/2010 at 14:09
Jaya Hartono mah teu bisaeun…