DDJ Harap di Masa Depan Derby PBR-Persib Bisa Sebesar Persib-Persija
Monday, 04 February 2013 | 07:46Mantan pelatih Persib Bandung, Daniel Darko Janacovic (DDJ) akan bergabung dengan Pelita Bandung Raya (PBR) sebagai Direktur Teknik. DDJ memiliki impian, suatu saat di masa yang akan datang, pertandingan tim satu kota atau derby PBR kontra Persib bisa sepanas duel Persib-Persija Jakarta.
“Saya ingin suatu saat nanti Persib dan Pelita Bandung Raya akan menjadi derby yang besar, dengan kualitas bagus, stadion yang besar, sama seperti Persib melawan Persija,” ujar DDJ saat ditemui tengah menyaksikan pertandingan PBR kontra PSPS Pekanbaru, Sabtu (2/4) sore di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang.
Sebagai tim baru di Indonesia Super League, DDJ bekeinginan untuk ambil bagian dalam membangun PBR menjadi tim besar. Menurut DDJ, setidaknya PBR membutuhkan waktu 3 tahun untuk berkembang dan membuat struktur tim yang kuat.
DDJ memiliki optimisme bahwa klub ini akan mampu bersaing dengan klub-klub yang lebih dulu eksis, termasuk dengan tim Persib. Faktor proximity atau kedekatan pula yang kembali membawa DDJ ke Bandung.
“Saya datang karena saya diminta oleh Pak Ari Sutedi (Dirut PT Kreasi Performa Pasundan), mengapa tidak? Pelita Bandung Raya juga adiknya Persib Bandung. Saya sekarang di kota yang sudah saya kenal, orang-orang di sini juga tahu tentang kualitas saya,” ungkapnya.
DDJ terpilih menjadi pelatih kepala Persib 2010/11. Tapi sebelum kompetisi dimulai, DDJ diberhentikan setelah terjadi konflik internal di tim Persib. Maka DDJ pun belum sempat menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih dalam pertandingan resmi.
Lantas apakah kembalinya DDJ ke kompetisi tanah air, khususnya ke Bandung, untuk menunjukkan potensinya yang tertunda?
“Kondisinya berbeda saat ini. Kalau saya ingin menunjukkan kemampuan saya setelah lepas dari Persib, mungkin saya akan tunggu kondisi untuk menjadi pelatih lagi di sini (Indonesia), dimana saya bisa menunjukannya secara langsung. Namun saat ini saya tidak berada di bench. Saat ini saya membantu pelatih, melihat struktur klub. Maka saat ini Simon (McMenemy) yang menjadi coach-manager di sini, saya akan membantunya. Apa yang saya lihat, apa yang saya pikirkan, opini apa yang saya punya, hal-hal seperti itu. Jadi saya tidak perlu menunjukan sesuatu pada publik,” jelasnya.
Saat ini DDJ belum bisa menjalankan programnya secara maksimal. Pasanya, ia belum menandatangani kontrak kerjanya dengan PBR. DDJ menyebut kemungkinan dirinya bergabung dengan PBR sudah 90%, tinggal finalisasi saja. Dan rencananya akan menandatangani kontrak pekan depan. Secara jujur, DDJ mengatakan kedatangannya ke PBR atas andil Ari Sutedi. Ari pernah duduk di jajaran direksi PT Persib Bandung Bermartabat. Setelah lepas dari jabatannya masing-masing di Persib, keduanya tetap intens melakukan komunikasi.
Meski belum bergabung secara resmi, DDJ mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan Simon untuk mensinergikan program kerja keduanya. “Dia (Simon) butuh seseorang untuk membantu dia, dimana orang yang juga mengerti tentang pelatihan, bukan orang yang tidak dikenal dari mana. Dia bisa bicara dengan saya apa saja tentang sepak bola. Dia mengerti saya, saya mengerti dia,” DDJ bercerita.
Terkait kondisi tim saat ini, DDJ mengatakan masih banyak yang harus diperbaiki. Menurutnya, Eka Ramdani dan kawan-kawan tidak mempunyai penguasaan bola yang bagus, serta sulit mencetak gol.
“Saya sudah nonton 3 pertandingan PBR. Saya pikir kita tidak punya penguasaan bola yang bagus. Itu sangat buruk karena mereka tidak akan dapat mencetak gol. Mereka hanya main sedikit passing dan kehilangan waktu. Jika kita mengakhiri pertandingan seperti itu, ini tidak bagus. Jadi saya pikir kita perlu merebut bola, main dengan speed lebih, perlu bermain dengan sayap, umpan silang, sesuatu seperti itu,” DDJ berpendapat.

Mantan pelatih Persib Bandung, Daniel Darko Janacovic (DDJ) akan bergabung dengan Pelita Bandung Raya (PBR) sebagai Direktur Teknik. DDJ memiliki impian, suatu saat di masa yang akan datang, pertandingan tim satu kota atau derby PBR kontra Persib bisa sepanas duel Persib-Persija Jakarta.
“Saya ingin suatu saat nanti Persib dan Pelita Bandung Raya akan menjadi derby yang besar, dengan kualitas bagus, stadion yang besar, sama seperti Persib melawan Persija,” ujar DDJ saat ditemui tengah menyaksikan pertandingan PBR kontra PSPS Pekanbaru, Sabtu (2/4) sore di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang.
Sebagai tim baru di Indonesia Super League, DDJ bekeinginan untuk ambil bagian dalam membangun PBR menjadi tim besar. Menurut DDJ, setidaknya PBR membutuhkan waktu 3 tahun untuk berkembang dan membuat struktur tim yang kuat.
DDJ memiliki optimisme bahwa klub ini akan mampu bersaing dengan klub-klub yang lebih dulu eksis, termasuk dengan tim Persib. Faktor proximity atau kedekatan pula yang kembali membawa DDJ ke Bandung.
“Saya datang karena saya diminta oleh Pak Ari Sutedi (Dirut PT Kreasi Performa Pasundan), mengapa tidak? Pelita Bandung Raya juga adiknya Persib Bandung. Saya sekarang di kota yang sudah saya kenal, orang-orang di sini juga tahu tentang kualitas saya,” ungkapnya.
DDJ terpilih menjadi pelatih kepala Persib 2010/11. Tapi sebelum kompetisi dimulai, DDJ diberhentikan setelah terjadi konflik internal di tim Persib. Maka DDJ pun belum sempat menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih dalam pertandingan resmi.
Lantas apakah kembalinya DDJ ke kompetisi tanah air, khususnya ke Bandung, untuk menunjukkan potensinya yang tertunda?
“Kondisinya berbeda saat ini. Kalau saya ingin menunjukkan kemampuan saya setelah lepas dari Persib, mungkin saya akan tunggu kondisi untuk menjadi pelatih lagi di sini (Indonesia), dimana saya bisa menunjukannya secara langsung. Namun saat ini saya tidak berada di bench. Saat ini saya membantu pelatih, melihat struktur klub. Maka saat ini Simon (McMenemy) yang menjadi coach-manager di sini, saya akan membantunya. Apa yang saya lihat, apa yang saya pikirkan, opini apa yang saya punya, hal-hal seperti itu. Jadi saya tidak perlu menunjukan sesuatu pada publik,” jelasnya.
Saat ini DDJ belum bisa menjalankan programnya secara maksimal. Pasanya, ia belum menandatangani kontrak kerjanya dengan PBR. DDJ menyebut kemungkinan dirinya bergabung dengan PBR sudah 90%, tinggal finalisasi saja. Dan rencananya akan menandatangani kontrak pekan depan. Secara jujur, DDJ mengatakan kedatangannya ke PBR atas andil Ari Sutedi. Ari pernah duduk di jajaran direksi PT Persib Bandung Bermartabat. Setelah lepas dari jabatannya masing-masing di Persib, keduanya tetap intens melakukan komunikasi.
Meski belum bergabung secara resmi, DDJ mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan Simon untuk mensinergikan program kerja keduanya. “Dia (Simon) butuh seseorang untuk membantu dia, dimana orang yang juga mengerti tentang pelatihan, bukan orang yang tidak dikenal dari mana. Dia bisa bicara dengan saya apa saja tentang sepak bola. Dia mengerti saya, saya mengerti dia,” DDJ bercerita.
Terkait kondisi tim saat ini, DDJ mengatakan masih banyak yang harus diperbaiki. Menurutnya, Eka Ramdani dan kawan-kawan tidak mempunyai penguasaan bola yang bagus, serta sulit mencetak gol.
“Saya sudah nonton 3 pertandingan PBR. Saya pikir kita tidak punya penguasaan bola yang bagus. Itu sangat buruk karena mereka tidak akan dapat mencetak gol. Mereka hanya main sedikit passing dan kehilangan waktu. Jika kita mengakhiri pertandingan seperti itu, ini tidak bagus. Jadi saya pikir kita perlu merebut bola, main dengan speed lebih, perlu bermain dengan sayap, umpan silang, sesuatu seperti itu,” DDJ berpendapat.

mun di eropa mah moal aya supporter nu ngadukung 2 tim.. Da moal aya supporter MU ngadukung CITY.. Tp sisi positif na mah, pemain muda jabar atau persib junior bisa di matangkan di PBR.. Ke mun hade di rekrut ku PERSIB..
kang darko teang deui jejen jaenal abidin asupkeun ka pbr ngarah gelandang serangna beuki mantap!!
Sok lah buktikeun Darko, supaya si umuh & pamaen Baheula areraeun…!!!!