Dapat Ilmu Baru, Janur Gatal Ingin Latih Klub Lagi
Thursday, 14 April 2016 | 15:58
Menimba ilmu di Italia, Jajang Nurjaman sudah tidak sabar untuk kembali menahkodai sebuah tim. Saat ini dengan pengetahuan serta pengalaman yang didapat dari klub Inter Milan, Janur percaya diri bisa membentuk sebuah klub yang tangguh. Bukan dari komposisi pemain melainkan dari taktik dan strategi yang dimainkan oleh pasukannya. Namun hal itu belum bisa terlaksana mengingat tidak lama lagi Janur akan kembali ke negeri pizza.
“Pasti gatal ingin segera menerapkan apa yang saya dapat dan saya yakin bisa. Sekarang saya makin pede soal taktikal yang karena cenderung sering follow up lihat mereka (Inter Milan) main,” ungkap pria yang membawa Persib berjaya saat menjadi pemain, asisten pelatih dan pelatih kepala ini di rumahnya, Kamis (14/4).
Menurutnya ilmu yang paling nempel di otaknya adalah soal taktik. Karena negara yang terkenal Cattenacio-nya tersebut memang paling handal dalam pendekatan taktik. Dia bahkan sangat memperhatikan setiap tim berlaga dan mengabadikan penempatan pemain ketika bertahan maupun menyerang dengan foto. Disana dia melakukan analisis bahwa setiap tim harus bermain sebagai unit di setiap kejadian.
“Saya lebih mengamati taktik baik ketika melakukan serangan atau membangun organisasi pertahanan. Sebuah tim bisa bertahan dengan jumlah 9 pemain dengan jarak antar pemain tidak sampai 30 meter di wilayah sendiri. Mereka sudah paham apa yang harus dilakukan,” ujarnya.
Organisasi permainan menjadi fokus penting yang menjadi perhatian Janur. Tidak hanya bagi pemain Eropa, Janur melihat setiap tim termasuk pemain di liga Indonesia bisa menerapkan hal yang serupa andai sudah terbiasa. Hanya saja faktor fisik pemain lokal secara genetik masih kalah dari pemain asing sehingga perlu latihan yang serius. Disamping kebutuhan akan fasilitas penunjang yang mumpuni.
“Dalam cara organisasi bermain, jadi mereka sudah tahu cara bekerjasama di dalam tim. Yang lain tidak jauh berbeda mereka tinggal mengasah speed dan power karena mereka ditunjang oleh fasilitas yang bagus dan memadai,” tandasnya.

Menimba ilmu di Italia, Jajang Nurjaman sudah tidak sabar untuk kembali menahkodai sebuah tim. Saat ini dengan pengetahuan serta pengalaman yang didapat dari klub Inter Milan, Janur percaya diri bisa membentuk sebuah klub yang tangguh. Bukan dari komposisi pemain melainkan dari taktik dan strategi yang dimainkan oleh pasukannya. Namun hal itu belum bisa terlaksana mengingat tidak lama lagi Janur akan kembali ke negeri pizza.
“Pasti gatal ingin segera menerapkan apa yang saya dapat dan saya yakin bisa. Sekarang saya makin pede soal taktikal yang karena cenderung sering follow up lihat mereka (Inter Milan) main,” ungkap pria yang membawa Persib berjaya saat menjadi pemain, asisten pelatih dan pelatih kepala ini di rumahnya, Kamis (14/4).
Menurutnya ilmu yang paling nempel di otaknya adalah soal taktik. Karena negara yang terkenal Cattenacio-nya tersebut memang paling handal dalam pendekatan taktik. Dia bahkan sangat memperhatikan setiap tim berlaga dan mengabadikan penempatan pemain ketika bertahan maupun menyerang dengan foto. Disana dia melakukan analisis bahwa setiap tim harus bermain sebagai unit di setiap kejadian.
“Saya lebih mengamati taktik baik ketika melakukan serangan atau membangun organisasi pertahanan. Sebuah tim bisa bertahan dengan jumlah 9 pemain dengan jarak antar pemain tidak sampai 30 meter di wilayah sendiri. Mereka sudah paham apa yang harus dilakukan,” ujarnya.
Organisasi permainan menjadi fokus penting yang menjadi perhatian Janur. Tidak hanya bagi pemain Eropa, Janur melihat setiap tim termasuk pemain di liga Indonesia bisa menerapkan hal yang serupa andai sudah terbiasa. Hanya saja faktor fisik pemain lokal secara genetik masih kalah dari pemain asing sehingga perlu latihan yang serius. Disamping kebutuhan akan fasilitas penunjang yang mumpuni.
“Dalam cara organisasi bermain, jadi mereka sudah tahu cara bekerjasama di dalam tim. Yang lain tidak jauh berbeda mereka tinggal mengasah speed dan power karena mereka ditunjang oleh fasilitas yang bagus dan memadai,” tandasnya.

DIANTOS PENERAPAN ILMUNA
Sok di antos pisan ku BOBOTOH ilmu sareng pengalaman na, mudah,” tiasa manpaat pikeun PERSIB khusus na INDONESIA umum na, tong koret ku ilmu, sabab jalma anu sok nyumput ken ilmu sarua jeng iblis, moal matak manfaat, di antos pisan ku BOBOTOH kontribusi na
wow pa djajang….persib hero!!!
Insyaallah Abdi wangsul ti Italy ngke ngalaitih deui PERSIB…doakeun be..
Tenang tong waka ateul tanduk can tamat diajar teh kang djanur
Sok anggeuskeun hla guguru elmu pangaweuruhna..sing ngolotok hla..
Ditunggu thn depan untuk kmbali..
Membawa PERSIB JUARA .
Serta menjadikan klub PERSIB sebagai klub N0 1 abadi diindonesia.
“Saya lebih mengamati taktik baik ketika melakukan serangan atau membangun organisasi pertahanan. Sebuah tim bisa bertahan dengan jumlah 9 pemain dengan jarak antar pemain tidak sampai 30 meter di wilayah sendiri. Mereka sudah paham apa yang harus dilakukan,” ujarnya…… 30 meter? Teu kurang rapet eta pemain hahahhahaha. Kahade mang janur ulah salah guguru kapan Inter nage keokan wae..
Ente mah jiga anu bisa Wa…
Ka Persib deui moal nya?