Daniel dan Eka Tentang Menyebrang
Saturday, 22 January 2011 | 02:07Kabar terakhir menyebutkan bahwa akhirnya manajer Persib H Umuh Muhtar menyatakan bahwa timnya Persib Bandung masih akan berada di kompetisi yang diklaim PSSI sebagai liga terbaik se-Asia Tenggara, yaitu Liga Super Indonesia. Namun menarik diikuti perkembangannya, bagaimana tanggapan pelatih dan pemain Maung Bandung?
Tidak hanya sekali ini saja Persib merasa dirampok oleh keputusan-keputusan wasit Liga Super, hampir setiap kali Persib melakukan pertandingan tandang, sebanyak itu pula manajer H Umuh kerap menyoroti kinerja pengadil yang ditugaskan PSSI. Terakhir terjadi Kamis, 20 Januari lalu dimana wasit Suharto asal Jakarta dinilai telah bertindak berat sebelah untuk memenangka tim tuan rumah. Padahal pertandingan ini disiarkan secara nasional oleh televisi dan ditonton oleh banyak orang.
Setelah pertandingan, manajer H Umuh mengatakan dengan emosional bahwa wasit LSI kualitasnya dibawah wasit-wasit Liga Peimer Indonesia. Ia juga mengatakan jika terus tidak ada perkembangan yang positif dari para pengadil, maka lebih baik Persib menyebrang saja ke LPI.
Walau akhirnya H Umuh meralat pernyataan tersebut, namun suara dukungan untuk pindah ini ternyata deras mengalir di dunia maya oleh para bobotoh. Kejadian yang terus berulang menimpa tim kesayangannya membuat para bobotoh hilang kesabaran. Sebelum ini, wasit Setiono sudah dinilai bobotoh sebagai musuh utama dalam lapangan. Manajer H Umuh juga sampai mengeluarkan pernyataan bahwa ia tidak lagi ingin melihat timnya dipimpin oleh wasit Setiono.
Namun jika dicermati, menyebrang ke LPI juga jelas bukannya tanpa resiko. Dan resiko yang paling besar akan dirasakan para pemain dan pelatih yang sudah mendedikasikan hidupnya untuk sepakbola. PSSI secara tegas sudah mengancam akan membekukan keanggotaan pemain dan pelatih yang berlaga di liga bentukan pengusaha Arifin Panigoro tersebut.
Pertanyaannya adalah, bagaimana jika penyebrangan ini kelak akan terjadi ditubuh Maung Bandung?
Pelatih Daniel Roekito sempat menolak untuk berkomentar tentang Liga Primer Indonesia, namun ia akhirnya berbicara. “Pindah tidak pindah itu urusan manajemen. Saya kali ini sudah jadi orang Persib. Saya dikontrak oleh Persib, jadi dimanapun Persib main, saya harus siap,” kata Daniel.
Senada dengan pelatihnya, kapten Eka Ramdani juga memiliki pandangan serupa. Sebagai seorang profesional, dirinya harus taat pada kontrak yang berlaku dengan klubnya. “Saya dikontrak oleh Persib. Main dimanapun, harus ikut,” ujarnya.

Kabar terakhir menyebutkan bahwa akhirnya manajer Persib H Umuh Muhtar menyatakan bahwa timnya Persib Bandung masih akan berada di kompetisi yang diklaim PSSI sebagai liga terbaik se-Asia Tenggara, yaitu Liga Super Indonesia. Namun menarik diikuti perkembangannya, bagaimana tanggapan pelatih dan pemain Maung Bandung?
Tidak hanya sekali ini saja Persib merasa dirampok oleh keputusan-keputusan wasit Liga Super, hampir setiap kali Persib melakukan pertandingan tandang, sebanyak itu pula manajer H Umuh kerap menyoroti kinerja pengadil yang ditugaskan PSSI. Terakhir terjadi Kamis, 20 Januari lalu dimana wasit Suharto asal Jakarta dinilai telah bertindak berat sebelah untuk memenangka tim tuan rumah. Padahal pertandingan ini disiarkan secara nasional oleh televisi dan ditonton oleh banyak orang.
Setelah pertandingan, manajer H Umuh mengatakan dengan emosional bahwa wasit LSI kualitasnya dibawah wasit-wasit Liga Peimer Indonesia. Ia juga mengatakan jika terus tidak ada perkembangan yang positif dari para pengadil, maka lebih baik Persib menyebrang saja ke LPI.
Walau akhirnya H Umuh meralat pernyataan tersebut, namun suara dukungan untuk pindah ini ternyata deras mengalir di dunia maya oleh para bobotoh. Kejadian yang terus berulang menimpa tim kesayangannya membuat para bobotoh hilang kesabaran. Sebelum ini, wasit Setiono sudah dinilai bobotoh sebagai musuh utama dalam lapangan. Manajer H Umuh juga sampai mengeluarkan pernyataan bahwa ia tidak lagi ingin melihat timnya dipimpin oleh wasit Setiono.
Namun jika dicermati, menyebrang ke LPI juga jelas bukannya tanpa resiko. Dan resiko yang paling besar akan dirasakan para pemain dan pelatih yang sudah mendedikasikan hidupnya untuk sepakbola. PSSI secara tegas sudah mengancam akan membekukan keanggotaan pemain dan pelatih yang berlaga di liga bentukan pengusaha Arifin Panigoro tersebut.
Pertanyaannya adalah, bagaimana jika penyebrangan ini kelak akan terjadi ditubuh Maung Bandung?
Pelatih Daniel Roekito sempat menolak untuk berkomentar tentang Liga Primer Indonesia, namun ia akhirnya berbicara. “Pindah tidak pindah itu urusan manajemen. Saya kali ini sudah jadi orang Persib. Saya dikontrak oleh Persib, jadi dimanapun Persib main, saya harus siap,” kata Daniel.
Senada dengan pelatihnya, kapten Eka Ramdani juga memiliki pandangan serupa. Sebagai seorang profesional, dirinya harus taat pada kontrak yang berlaku dengan klubnya. “Saya dikontrak oleh Persib. Main dimanapun, harus ikut,” ujarnya.

mun terus-terusan dilicikan wasit mah pindah we ka LPI
Pindah Tau Tetap Di Isl Tidak Akan Berpengaruh Banyak Untuk Persib . Lebih Baik Persib Tetap Bermain Di ISL KArena ISL Dan LPI Gak Ada Bedanya . Ini Hanya Urusan Konflik Politik Antara ketua Umum PSSI Nurdin Halid DAn Pencetus LPI Arifin Panigoro . Yang Kita sama Sama Tahu Bahwa Pada Beberapa Tahun Lalu Bp Arifin Panigoro Kalah di Pencalona Sebagai Ketua UMUM PSSI OLeh NUrdin HAlid . Dan Mungkin LPI INI Adala Cara Arifin Panigoro Untuk Blas Dendam atas Kekalahannya tersebut . Jadi LPI DAn ISL SAma Saja . Selama Penagdil Di lapangan MAsi Wasit Indonesia Yang Tida Tahu PEraturan ….
maneh nu ti sd tikukur nya? nu pernah juara hiji try out prestice
Jika PSSI seperti ini terus keadaannya, lebih baik pindah saja..
saya tidak rela PERSIB terus2 dipermainkan seseorang yang tak bertanggung jawab..!
PERSIB harus bisa memerdekakan diri dari jeratan ini..!!
jikia PERSIB pindah,kumahag nasib para pemain PERSIB yg melu TIMNAS