Dado yang Siap Jaga Peran Penting di Musim Baru
Thursday, 30 January 2020 | 14:07
Dedi Kusnandar, gelandang Persib pernah sangat terpukul ketika ia mengalami cedera patah tulang fibula di pertandingan Liga 1 2018 kontra PSM di Stadion Andi Mattalatta. Seketika obsesinya membawa juara Persib di musim itu, juga memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF sirna.
Selang kurang lebih lima bulan Dedi mampu kembali bermain di kompetisi tahun lalu 2019. Cederanya membaik dan dinyatakan sembuh, namun tidak mudah untuknya mendapat tempat utama. Performanya belum stabil di awal-awal Liga 1 2019, tercatat ia tampil 18 kali, tujuh diantaranya masuk dari bangku cadangan.
Musim baru 2020 seiring kepergian sang legenda Hariono, ia tampak jadi prioritas di lini tengah skema Robert Alberts. Penampilan yang terlihat kembali menonjol di lini tengah, diprediksi, Dado –sapaan akrabnya– akan kembali ke tempat utama melakukan stabilitas di lini tengah bareng Omid Nazari.
“Alhamdulilah setelah tahun kemarin sembuh dari cedera parah, sekarang step by step mengembalikan lagi permainan maksimal saya, sebenarnya tidak ada rahasia apapun,” ungkap Dedi.
Kendati demikian, ia tidak boleh lupa jika di tim saat ini masih punya pesaing. Para juniornya di lintas generasi, Abdul Aziz, Gian Zola, dan Beckham Putra adalah gelandang-gelandang potensial yang berbeda karakter. Menurut Dado keberadaan mereka adalah bagus guna saling bahu-membahu ketika dibutuhkan.
“Setiap tahun sama pasti ada persaingan di semua posisi, tapi itu bagus kalau saya menilainya positif buat tim dan pribadi,” kata pemain yang menjadi kapten dalam ajang turnamen di Malaysia pertengahan Januari lalu.
Ia cukup optimis menjalani musim ini, dengan dua ajang yang wacananya akan digelar, Liga 1 dan Piala Indonesia. Pemain asal Jatinangor ini berhasrat memberikan trofi juara. “Pastinya harus optimis, saya ingin merasakan juara dengan Persib, Amin,” ucapnya mengamini.

Dedi Kusnandar, gelandang Persib pernah sangat terpukul ketika ia mengalami cedera patah tulang fibula di pertandingan Liga 1 2018 kontra PSM di Stadion Andi Mattalatta. Seketika obsesinya membawa juara Persib di musim itu, juga memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF sirna.
Selang kurang lebih lima bulan Dedi mampu kembali bermain di kompetisi tahun lalu 2019. Cederanya membaik dan dinyatakan sembuh, namun tidak mudah untuknya mendapat tempat utama. Performanya belum stabil di awal-awal Liga 1 2019, tercatat ia tampil 18 kali, tujuh diantaranya masuk dari bangku cadangan.
Musim baru 2020 seiring kepergian sang legenda Hariono, ia tampak jadi prioritas di lini tengah skema Robert Alberts. Penampilan yang terlihat kembali menonjol di lini tengah, diprediksi, Dado –sapaan akrabnya– akan kembali ke tempat utama melakukan stabilitas di lini tengah bareng Omid Nazari.
“Alhamdulilah setelah tahun kemarin sembuh dari cedera parah, sekarang step by step mengembalikan lagi permainan maksimal saya, sebenarnya tidak ada rahasia apapun,” ungkap Dedi.
Kendati demikian, ia tidak boleh lupa jika di tim saat ini masih punya pesaing. Para juniornya di lintas generasi, Abdul Aziz, Gian Zola, dan Beckham Putra adalah gelandang-gelandang potensial yang berbeda karakter. Menurut Dado keberadaan mereka adalah bagus guna saling bahu-membahu ketika dibutuhkan.
“Setiap tahun sama pasti ada persaingan di semua posisi, tapi itu bagus kalau saya menilainya positif buat tim dan pribadi,” kata pemain yang menjadi kapten dalam ajang turnamen di Malaysia pertengahan Januari lalu.
Ia cukup optimis menjalani musim ini, dengan dua ajang yang wacananya akan digelar, Liga 1 dan Piala Indonesia. Pemain asal Jatinangor ini berhasrat memberikan trofi juara. “Pastinya harus optimis, saya ingin merasakan juara dengan Persib, Amin,” ucapnya mengamini.
