Cuma Tunggu Visa, Janur Enggan Recoki Persib
Thursday, 14 April 2016 | 15:22
Kembali ke bumi Pasundan tidak lantas membuat Jajang Nurjaman merasa dia masih menjadi pelatih Persib Bandung. Saat ini dia menghargai tim yang sudah beralih kursi kepelatihannya ke tangan Dejan Antonic. Pria berusia 58 tahun itu hanya akan memantau tim yang pernah dia bawa berjaya lewat pantauan berita supaya tidak tetap mengetahui informasi terkini. Saat ini Jajang memang sedang mengurus visa sebelum kembali terbang ke Italia.
“Ya sekarang saya tunggu selesai visa saja, tidak mau merecoki Persib lah. Misalnya datang ke latihan karena bisa ganggu anak-anak. Mungkin dari jauh saja saya mengamati dan memantau karena sekarang Informasi juga tetap ada,” tutur pria yang akrab disapa Janur itu ketika diwawancara di rumahnya, Kamis (14/3).
Ditanya soal kiprah Persib sejauh ini, Janur enggan berbicara panjang lebar. Menurutnya di fase preseason kali ini Persib sudah bisa merebut beberapa kemenangan penting hingga masuk ke final Piala Bhayangkara. Meski dia akhir Maung Bandung diterkam Singo Edan dengan skor 2-0. Dia juga tahu bahwa permainan kurang atraktif yang ditampilkan Kim Jeffrey dan kawan-kawan mendapat kecaman dari bobotoh di sosial media.
“Yang saya tahu ya kalah di final sama Arema, malah 2 kali kalah sama waktu Bali Island. Kondisi itu dilanjutkan dengan komentar bobotoh yang tidak puas dengan kinerja mereka,” ujarnya.
Mengenai langkah ke depan, Janur menyebut kini dia masih menunggu bantuan manajemen Persib untuk mengurus visa ke Italia. Jika semua berjalan sesuai rencana, dia akan memantau kerja sebuah tim di penghujung kompetisi. Dan melihat bagaimana klub di Eropa membangun kekuatan di masa pramusim sebelum terjun dalam kompetisi.
“Kalau Mei saya balik kesana, saya ikuti di tahap-tahap akhir kompetisi mereka. Mungkin ada break dulu mungkin kita bisa melihat preseason, apa saja yang dilakukan sebelum turun ke kompetisi,” tukasnya.

Kembali ke bumi Pasundan tidak lantas membuat Jajang Nurjaman merasa dia masih menjadi pelatih Persib Bandung. Saat ini dia menghargai tim yang sudah beralih kursi kepelatihannya ke tangan Dejan Antonic. Pria berusia 58 tahun itu hanya akan memantau tim yang pernah dia bawa berjaya lewat pantauan berita supaya tidak tetap mengetahui informasi terkini. Saat ini Jajang memang sedang mengurus visa sebelum kembali terbang ke Italia.
“Ya sekarang saya tunggu selesai visa saja, tidak mau merecoki Persib lah. Misalnya datang ke latihan karena bisa ganggu anak-anak. Mungkin dari jauh saja saya mengamati dan memantau karena sekarang Informasi juga tetap ada,” tutur pria yang akrab disapa Janur itu ketika diwawancara di rumahnya, Kamis (14/3).
Ditanya soal kiprah Persib sejauh ini, Janur enggan berbicara panjang lebar. Menurutnya di fase preseason kali ini Persib sudah bisa merebut beberapa kemenangan penting hingga masuk ke final Piala Bhayangkara. Meski dia akhir Maung Bandung diterkam Singo Edan dengan skor 2-0. Dia juga tahu bahwa permainan kurang atraktif yang ditampilkan Kim Jeffrey dan kawan-kawan mendapat kecaman dari bobotoh di sosial media.
“Yang saya tahu ya kalah di final sama Arema, malah 2 kali kalah sama waktu Bali Island. Kondisi itu dilanjutkan dengan komentar bobotoh yang tidak puas dengan kinerja mereka,” ujarnya.
Mengenai langkah ke depan, Janur menyebut kini dia masih menunggu bantuan manajemen Persib untuk mengurus visa ke Italia. Jika semua berjalan sesuai rencana, dia akan memantau kerja sebuah tim di penghujung kompetisi. Dan melihat bagaimana klub di Eropa membangun kekuatan di masa pramusim sebelum terjun dalam kompetisi.
“Kalau Mei saya balik kesana, saya ikuti di tahap-tahap akhir kompetisi mereka. Mungkin ada break dulu mungkin kita bisa melihat preseason, apa saja yang dilakukan sebelum turun ke kompetisi,” tukasnya.

mudah2n semakin lama di italia, makin banyak ilmu yang diserap kang janur. suatu saat bisa diaplikasikan untuk persib.
Dan menjadikan Prestasi Persib sbagai MAHA RAJA dinegeri ini juga di ASIA.
Aamiiin..
Kang janur kapan balik lagi k persib