Cikarang Mencekam, Persib Buka Peluang Pulang ke Bandung
Tuesday, 25 October 2016 | 08:05
Seorang bobotoh tewas ketika hendak menyaksikan laga Persib pada Sabtu (22/10) lalu setelah dihadang oknum The Jakmania. Insiden itu terjadi di Pintu X Cikarang Selatan saat iring-iringan bobotoh diserang hingga Muhammad Robi Arrahman terjatuh dan dipukuli hingga tewas. Stadion Wibawa Mukti pun ada kemungkinan tidak dipakai lagi oleh Persib sebagai homebase mereka. Manajer Maung Bandung, Umuh Muchtar pun resah kejadian serupa akan terus terulang.
“Saya khawatir karena kemarin kita aman saja, kalau ada kejadian ini saya juga berpikir lagi. Ini sayang karena kita sudah aman disana,” ungkap Umuh ketika ditemui di kediamannya, Senin (24/10).
Sejak awal Oktober, Persib memang menyiapkan Wibawa Mukti sebagai kandang mereka dan semua berjalan mulus. Namun di pertandingan ketiga, hal yang tidak diinginkan itu pun datang. Keamanan dan kenyamanan yang dirasakan di dua pertandingan awal disebut Umuh membuat para bobotoh jadi mengurangi kewaspadaan mereka. Padahal Cikarang yang merupakan daerah perbatasa Jawa Barat dan Jakarta memang dikenal rawan.
“Mungkin karena aman jadi bobotoh juga leha-leha dan ada pencegatan lagi sampai mati, itu biadab. Kalau dari kita masih santun tapi kalau terus begini mau gimana ngeremnya karena setiap orang punya keinginan,” ungkapnya.
Umuh pun menyebut tidak menutup kemungkinan Persib akan kembali menunjuk Jalak Harupat sebagai rumah mereka. Meski nantinya dia tidak akan datang ke stadion karena mempunyai masalah pribadi dengan salah satu pihak yang berdinas di Kabupaten Bandung. Menurutnya Jalak sudah siap untuk dipakai kembali menggelar laga kandang Maung Bandung.
“Kemarin saya tawarkan panpel mau dimana (lawan Persegres) dia maunya di sana. Saya sudah silahkan di Jalak meski saya belum tentu ada di sana tidak ada masalah. Pemda juga sudah welcome di Jalak,” tandasnya.


“Saya khawatir karena kemarin kita aman saja, kalau ada kejadian ini saya juga berpikir lagi. Ini sayang karena kita sudah aman disana,” ungkap Umuh ketika ditemui di kediamannya, Senin (24/10).
Sejak awal Oktober, Persib memang menyiapkan Wibawa Mukti sebagai kandang mereka dan semua berjalan mulus. Namun di pertandingan ketiga, hal yang tidak diinginkan itu pun datang. Keamanan dan kenyamanan yang dirasakan di dua pertandingan awal disebut Umuh membuat para bobotoh jadi mengurangi kewaspadaan mereka. Padahal Cikarang yang merupakan daerah perbatasa Jawa Barat dan Jakarta memang dikenal rawan.
“Mungkin karena aman jadi bobotoh juga leha-leha dan ada pencegatan lagi sampai mati, itu biadab. Kalau dari kita masih santun tapi kalau terus begini mau gimana ngeremnya karena setiap orang punya keinginan,” ungkapnya.
Umuh pun menyebut tidak menutup kemungkinan Persib akan kembali menunjuk Jalak Harupat sebagai rumah mereka. Meski nantinya dia tidak akan datang ke stadion karena mempunyai masalah pribadi dengan salah satu pihak yang berdinas di Kabupaten Bandung. Menurutnya Jalak sudah siap untuk dipakai kembali menggelar laga kandang Maung Bandung.
“Kemarin saya tawarkan panpel mau dimana (lawan Persegres) dia maunya di sana. Saya sudah silahkan di Jalak meski saya belum tentu ada di sana tidak ada masalah. Pemda juga sudah welcome di Jalak,” tandasnya.

Perkumpulan naon dejek teh euy…??? Gawena teh maehan jelema.
Polisi harap tegas dan hukum seberat berat nya… Karna itu pasti derencanakan… Hukum seumur hidup biar kapok dan pembelajaran bagi oknum yg laennya… Biar tau di penjara ga bisa nonton lagi yg dia Bela. Bravo Sepakbola Indonesia.
MANA P*LISI MANA? GAWE SING BALEG EUY!
punten ka bapa polisi sae namah eta jalmi teh di hukum mati/ penjara seumur hidup, soalna pihak keluarga pasti merasa kehilangan banget ada yang meninggal dari pihak keluarga, hanya gara2 nonton bola, eta mah da lain jalma nu sok maehan jalma mah, eta mah satooo
Pingback: Pasca Tewasnya Seorang Bobotoh di Cikarang, Persib Berencana Kembali ke Jalak Harupat - InfoBandung