
Ada-ada saja pengalaman penyerang Persib yang mulai bergabung 2014, Tantan. Untuk dekat dengan kampung halamannya saat awal-awal memulai karir di sepakbola profesional, ia pindah dari Persilat Lampung tengah (2000) dan melanjutkan karir di klub Persikab Kabupaten Bandung.
Dirinya mengikuti seleksi masuk klub Persikab Kabupaten Bandung, kala itu diarsiteki pelatih Lukas Tumbuan, 2002. Lukas juga tertarik dengan kemampuan Tantan karena sudah mengendus potensinya saat Tantan kecil masih belajar sepakbola di SSB Elang Putih (Elput) dan SSB Putra Lembang.
Ketika pemain lain seleksi dengan melakukan game pertandingan, unik dengan arahan Lukas Tumbuan. Para pemain malah disuruh melakukan juggling dari gawang sampai ke tengah lapangan dan minimalisir jatuhnya bola ke tanah.
“Saya kepanggil disuruh ikut seleksi Persikab, kebetulan di lapangan Gunung Sari di situ saya ikut seleksi. Orang lain kalau seleksi ada game. Waktu itu Pak Lukas pelatihnya ini seleksinya disuruh juggling dari gawang ke tengah lapangan, balik lagi juggling,” cerita Tantan dalam wawancaranya bersama SIMAMAUNG.
Tantan yang tubuhnya kaku dan keras saat itu kesulitan dalam mengontrol si kulit bundar. Mendapat sorotan dari Lukas karena tak bisa juggling dengan piawai, padahal ia adalah seorang pemain yang sudah profesional sempat bergabung di Persilat.
“Saya kan badannya ‘ceuk orang Sunda mah hareuras’, tapi masih bisa juggling tapi enggak kaya orang lain kalau saya itu jatoh-jatoh saja bola tuh. Pak Lukas saat itu tahu karakter Tantan,” paparnya.
Pertemuan Lukas dan Tantan tak lepas dengan instruksi melakukan juggling. Rupanya maksud sang pelatih adalah baik, ingin melenturkan badan Tantan agar dapat bergeliat dengan lincah di lapangan selain kuat ketika adu badan.
“Ada teman cerita, kamu tahu enggak dulu waktu seleksi kamu disuruh terus-terusan juggling, rupanya Pak Lukas sudah tahu kemampuan kamu, daya juang kamu, cuma kamu badannya ‘hareuras’ (keras),” lanjut Tantan.
Pemain yang mampu memberikan gelar juara Persib 2014 ini teringat jika dulu Lukas memerintahkan Tantan datang lebih awal dari pada rekan-rekannya yang lain. Rupanya untuk memberikan latihan khusus hanya untuk juggling bola.
“Jadi emang dulu tuh kalau jam delapan orang lain sudah ke lapang, saya disuruh datangnya jam tujuh. Latihannya bukan lari-lari atau ngapain gitu, cuma disuruh juggling saja. Juggling angkat bola, keeping kanan, keeping kiri, passing, latihannya gitu saja satu jam (sebelum latihan bersama),” bebernya.
Oleh sebabnya Tantan tak bisa lupa akan jasa Lukas Tumbuan yang bisa menjadikannya pemain profesional yang andal. Ia adalah seorang ayah, pelatih yang paling berpengaruh dalam karir sepakbolanya.
“Pelatih paling berpengaruh Pak Lukas Tumbuan, pas di Persikab kemarin Bandung United. Karena dia yang menemukan saya menjadi seorang pemain,” sebutnya.
Komentar Bobotoh