Cerita Dado Tentang Pemain Inspirasi dan Tandem Nyamannya
Thursday, 27 August 2015 | 19:25
Bagaikan pasangan emas, Tsubasa dan Misaki, dalam film serial kartun sepak bola produksi Jepang, dalam permainan sepak bola nyatapun seorang pemain profesional memiliki pasangan tandem yang terasa nyaman dalam mengembangkan permainan. Perkembangan permainan dalam suatu laga tentu sangat penting guna membuat sulit lawan. Contohnya jika di Persib pasangan M Ridwan dan Supardi di sisi flank kanan sering menjadi senjata unggulan yang sudah umum diketahui lawan.
Tanpa berniat memasangkan pemain dan tanpa menghakimi pemain tertentu kurang layak, namun beberapa pemain memiliki kenyamanan tersendiri yang membuat dirinya terasa lebih kompak saling menopang. Seperti pemain Persib, Dedi Kusnandar, yang mengakui ia memiliki beberapa pemain inspirasi dan juga cukup nyaman saat ditandemkan oleh siapapun pelatihnya.
Dado, sapaan akrab Dedi, menyebutkan cukup nyaman bermain berdampingan dengan Rizki Pellu dan juga Ahmad Jufriyanto kala bermain di gelandang. Ia merasakan hal tersebut saat memperkuat Timnas Indonesia U-23 yang berjuang di ajang Olimpiade Asia.
“Saya enggak nyebut satu per satu, tapi setiap klub yang saya perkuat pasti punya tandem enak di posisi saya. Saya menyoroti contohnya di Timnas kemarin ada Rizki Pellu, terus Ahmad Jufriyanto, kemarin pas di Timnas dia jadi gelandang,” sebutnya saat dihubungi belum lama ini.
Dalam skuat Persib sendiri, Dado memiliki pasangan tandem yang cukup banyak. Arsitek Jajang Nurjaman sering menempatkan trio gelandang tengah yang menyeimbangkan permainan bertahan maupun menyerang dalam formasi 4-2-3-1. Beberapa gelandang diantaranya Firman Utina, Taufiq, Hariono, M Agung Pribadi dan Konate Makan. Dado mengaku cukup cocok dengan semua gelandang di Persib saat dimainkan bersama. “Kalau di Persib saya rasa sampai sekarang banyak pilihan, semua nyaman,” tambahnya.
Saat ditanyai pemain inspirasi yang mempengaruhi permainannya, ternyata pemain 24 tahun ini cukup mengidolakan legenda Italia, Andrea Pirlo, yang kini memperkuat klub asal Amerika Serikat, New York City. Dirinya mengaku sering menonton aksi mantan pemain Juventus itu melalui tayangan video, bahkan ia sempat membeli majalah yang membahas mengenai statistik ia saat bermain.
“Saya menginspirasikan Andrea Pirlo, cukup menginsipirasi dari gaya permainan. Saya mengikuti dia dari awal karir dia, saya sering lihat videonya, dari majalahnya, dari info grafisnya,” akunya.
Sementara itu, sosok pemain lokal yang menjadi idolanya adalah Bima Sakti yang kini merumput bersama Gresik United Sosok kepemimpinan di dalam maupun luar lapangan patut diteladani. “Kalau di dalam (negeri) ada Bima Sakti, dia cukup menginpirasi dari cara ia bermain, cara berlaku di luar lapangan pernah ngobrol dengan saya pribadi ngasih saran, bikin saya respek sama dia,” kesannya.
Kini Dado pun menjadi pemain andalan Persib setelah ia di boyong pelatih Jajang Nurjaman dari Persebaya. Dado diinstruksikan Janur sapaan akrab Jajang untuk membantu dan memperkuat timnya mempertahankan gelar jawara Indonesia Super League (ISL) musim 2014.


Bagaikan pasangan emas, Tsubasa dan Misaki, dalam film serial kartun sepak bola produksi Jepang, dalam permainan sepak bola nyatapun seorang pemain profesional memiliki pasangan tandem yang terasa nyaman dalam mengembangkan permainan. Perkembangan permainan dalam suatu laga tentu sangat penting guna membuat sulit lawan. Contohnya jika di Persib pasangan M Ridwan dan Supardi di sisi flank kanan sering menjadi senjata unggulan yang sudah umum diketahui lawan.
Tanpa berniat memasangkan pemain dan tanpa menghakimi pemain tertentu kurang layak, namun beberapa pemain memiliki kenyamanan tersendiri yang membuat dirinya terasa lebih kompak saling menopang. Seperti pemain Persib, Dedi Kusnandar, yang mengakui ia memiliki beberapa pemain inspirasi dan juga cukup nyaman saat ditandemkan oleh siapapun pelatihnya.
Dado, sapaan akrab Dedi, menyebutkan cukup nyaman bermain berdampingan dengan Rizki Pellu dan juga Ahmad Jufriyanto kala bermain di gelandang. Ia merasakan hal tersebut saat memperkuat Timnas Indonesia U-23 yang berjuang di ajang Olimpiade Asia.
“Saya enggak nyebut satu per satu, tapi setiap klub yang saya perkuat pasti punya tandem enak di posisi saya. Saya menyoroti contohnya di Timnas kemarin ada Rizki Pellu, terus Ahmad Jufriyanto, kemarin pas di Timnas dia jadi gelandang,” sebutnya saat dihubungi belum lama ini.
Dalam skuat Persib sendiri, Dado memiliki pasangan tandem yang cukup banyak. Arsitek Jajang Nurjaman sering menempatkan trio gelandang tengah yang menyeimbangkan permainan bertahan maupun menyerang dalam formasi 4-2-3-1. Beberapa gelandang diantaranya Firman Utina, Taufiq, Hariono, M Agung Pribadi dan Konate Makan. Dado mengaku cukup cocok dengan semua gelandang di Persib saat dimainkan bersama. “Kalau di Persib saya rasa sampai sekarang banyak pilihan, semua nyaman,” tambahnya.
Saat ditanyai pemain inspirasi yang mempengaruhi permainannya, ternyata pemain 24 tahun ini cukup mengidolakan legenda Italia, Andrea Pirlo, yang kini memperkuat klub asal Amerika Serikat, New York City. Dirinya mengaku sering menonton aksi mantan pemain Juventus itu melalui tayangan video, bahkan ia sempat membeli majalah yang membahas mengenai statistik ia saat bermain.
“Saya menginspirasikan Andrea Pirlo, cukup menginsipirasi dari gaya permainan. Saya mengikuti dia dari awal karir dia, saya sering lihat videonya, dari majalahnya, dari info grafisnya,” akunya.
Sementara itu, sosok pemain lokal yang menjadi idolanya adalah Bima Sakti yang kini merumput bersama Gresik United Sosok kepemimpinan di dalam maupun luar lapangan patut diteladani. “Kalau di dalam (negeri) ada Bima Sakti, dia cukup menginpirasi dari cara ia bermain, cara berlaku di luar lapangan pernah ngobrol dengan saya pribadi ngasih saran, bikin saya respek sama dia,” kesannya.
Kini Dado pun menjadi pemain andalan Persib setelah ia di boyong pelatih Jajang Nurjaman dari Persebaya. Dado diinstruksikan Janur sapaan akrab Jajang untuk membantu dan memperkuat timnya mempertahankan gelar jawara Indonesia Super League (ISL) musim 2014.

lamun dinu bodor mah,ateng jeung iskak pasangan tandem teh
uing ieu komentar ngacapruk olangan euy tatadi eweuh tandem