Castillion Pikir Transisi Permainan Harus Dijalankan Optimal
Sunday, 27 September 2020 | 19:26
Selagi persiapan dalam uji coba, Persib mencoba berbagai alternatif strategi. Mulai dari high pressing (menekan) di depan, sampai low pressing (menunggu) di area sendiri. Hal itu dilakukan dalam laga melawan Bandung United akhir pekan (26/9/2020). Pelatih dan pemain akan mengetahui kondisi-kondisi tersebut apabila dilakukan di pertandingan resmi.
Penyerang Persib Geoffrey Castillion merasakan perbedaan rencana Robert Alberts yang harus dimengerti dan dipahami semua pemain. Ada saat melakukan full pressure lawan menuntut kondisi fisik yang betul-betul prima untuk semua pemain. Ada saat menurunkan tekanan sambil memanfaatkan kesalahan lawan dengan transisi cepat menyerang kedepan.
“Saya pikir ada rencana baru dari apa yang dimainkan karena di beberapa pertandingan setelah jeda Corona kami bermain dengan full pressure, tapi saya pikir kami belum berada di kondisi terbaik untuk melakukan itu, mungkin karena waktu jeda yang panjang,” pikir Castillion.
Strategi lebih menunggu dan menjaga zona marking dirasa Castillion lebih bekerja dengan baik saat ini dengan situasi fisik pemain. Namun ia harus memastikan dirinya selalu siap dengan instruksi apa pun pelatih dengan terus bekerja memulihkan kondisi terbaik.
“Jadi untuk bermain menekan penuh butuh sangat banyak energi. Jadi sekarang kami memutuskan untuk lebih turun ke belakang dan bisa dilihat di pertandingan, itu bekerja dengan baik bagi kami,” ungkapnya.
“Kami membangun serangan dari belakang untuk serangan. Tapi mungkin di liga nanti, ketika kondisi kami makin membaik, mungkin di akhir pekan depan, kami akan bermain full pressure lagi,” katanya.
Bicara soal transisi yang jadi bahan evaluasi pelatih Robert Alberts akhir-akhir ini, Castillion juga berpikir pentingnya proses tersebut untuk dijalankan dengan sempurna. Pelatih memperhatikan kekuatan pada kecepatan yang dimiliki di kedua sayap. Pemain wajib berimprovisasi mengalirkan bola kedepan dengan cepat, dan bertahan atau recovery ketika kehilangan bola.
“Sekarang kami lebih bermain menunggu di belakang, jadi jika kami merebut bola dari tim lawan, kami punya banyak ruang untuk menyerang. Saya pikir kami punya pemain depan yang cepat jadi saya rasa itu bagus untuk permainan kami, tim juga bisa menciptakan peluang dari keuntungan tersebut,” bebernya.

Selagi persiapan dalam uji coba, Persib mencoba berbagai alternatif strategi. Mulai dari high pressing (menekan) di depan, sampai low pressing (menunggu) di area sendiri. Hal itu dilakukan dalam laga melawan Bandung United akhir pekan (26/9/2020). Pelatih dan pemain akan mengetahui kondisi-kondisi tersebut apabila dilakukan di pertandingan resmi.
Penyerang Persib Geoffrey Castillion merasakan perbedaan rencana Robert Alberts yang harus dimengerti dan dipahami semua pemain. Ada saat melakukan full pressure lawan menuntut kondisi fisik yang betul-betul prima untuk semua pemain. Ada saat menurunkan tekanan sambil memanfaatkan kesalahan lawan dengan transisi cepat menyerang kedepan.
“Saya pikir ada rencana baru dari apa yang dimainkan karena di beberapa pertandingan setelah jeda Corona kami bermain dengan full pressure, tapi saya pikir kami belum berada di kondisi terbaik untuk melakukan itu, mungkin karena waktu jeda yang panjang,” pikir Castillion.
Strategi lebih menunggu dan menjaga zona marking dirasa Castillion lebih bekerja dengan baik saat ini dengan situasi fisik pemain. Namun ia harus memastikan dirinya selalu siap dengan instruksi apa pun pelatih dengan terus bekerja memulihkan kondisi terbaik.
“Jadi untuk bermain menekan penuh butuh sangat banyak energi. Jadi sekarang kami memutuskan untuk lebih turun ke belakang dan bisa dilihat di pertandingan, itu bekerja dengan baik bagi kami,” ungkapnya.
“Kami membangun serangan dari belakang untuk serangan. Tapi mungkin di liga nanti, ketika kondisi kami makin membaik, mungkin di akhir pekan depan, kami akan bermain full pressure lagi,” katanya.
Bicara soal transisi yang jadi bahan evaluasi pelatih Robert Alberts akhir-akhir ini, Castillion juga berpikir pentingnya proses tersebut untuk dijalankan dengan sempurna. Pelatih memperhatikan kekuatan pada kecepatan yang dimiliki di kedua sayap. Pemain wajib berimprovisasi mengalirkan bola kedepan dengan cepat, dan bertahan atau recovery ketika kehilangan bola.
“Sekarang kami lebih bermain menunggu di belakang, jadi jika kami merebut bola dari tim lawan, kami punya banyak ruang untuk menyerang. Saya pikir kami punya pemain depan yang cepat jadi saya rasa itu bagus untuk permainan kami, tim juga bisa menciptakan peluang dari keuntungan tersebut,” bebernya.
