Butler Minta Pemain PSMS Bertarung Demi Harga Diri
Friday, 09 November 2018 | 11:15
Persib dan PSMS sama-sama klub legendaris yang hingga saat ini masih eksis sejak era Perserikatan. Namun pencapaian kedua tim pada musim ini bagai bumi dan langit. Persib kini sedang mati-matian mengejar titel juara, sedangkan PSMS berkutat di posisi juru kunci dan berusaha keluar dari zona degradasi.
Meski begitu Peter Butler mengatakan sejak kehadirannya ketika mengganti posisi Jajang Nurjaman, banyak kemajuan yang dialami PSMS. Mereka bisa menang di beberapa laga tandang seperti saat bertamu ke Gelora Jakabaring. Lawatan ke markas Persija maupun Perseru pun bisa ditutup dengan raihan satu angka.
“Sebelum saya datang kesini tim ini dalam situasi kritis, tapi putaran kedua kita main di Sriwijaya bisa menang, Ketika lawan Persija dan Serui juga seri. Kita menunjukan bahwa ketika kata orang sulit tapi bisa dapat poin,” kata Butler pada jumpa pers jelang laga kontra Persib di Hotel Natya, Kamis (8/11).
Mengenai kans timnya untuk melawan sang rival yang kini sedang berkibar, Butler mencoba optimis. Dia tidak menutup diri bahwa situasi Persib dan PSMS kini berbeda jauh dari beberapa aspek, termasuk keuangan tim. Tapi menurutnya PSMS juga harus sanggup menunjukan bahwa mereka tidak kalah di lapangan.
“Mungkin Persib tim yang bagus, tim terbesar di Indonesia, dan budget finansial untuk gaji dan bonus itu mungkin sepuluh kali lebih tinggi dari PSMS Medan. Banyak motivasi dari luar tetapi saya bicara motivasi sendiri dari pemain saya,” tegasnya.
“Situasi sekarang bukan buat duit tetapi untuk prestasi dan di pride, kita harus bermain untuk pride orang-orang Medan. Kalau kita bisa survive itu tentu bagus. Saya suka dengan mentalitas pemain, mereka menunjukan bagaimana bekerja, mereka kasih saya seratus persen dan saya bangga sekali sama mereka,” tukasnya.

Persib dan PSMS sama-sama klub legendaris yang hingga saat ini masih eksis sejak era Perserikatan. Namun pencapaian kedua tim pada musim ini bagai bumi dan langit. Persib kini sedang mati-matian mengejar titel juara, sedangkan PSMS berkutat di posisi juru kunci dan berusaha keluar dari zona degradasi.
Meski begitu Peter Butler mengatakan sejak kehadirannya ketika mengganti posisi Jajang Nurjaman, banyak kemajuan yang dialami PSMS. Mereka bisa menang di beberapa laga tandang seperti saat bertamu ke Gelora Jakabaring. Lawatan ke markas Persija maupun Perseru pun bisa ditutup dengan raihan satu angka.
“Sebelum saya datang kesini tim ini dalam situasi kritis, tapi putaran kedua kita main di Sriwijaya bisa menang, Ketika lawan Persija dan Serui juga seri. Kita menunjukan bahwa ketika kata orang sulit tapi bisa dapat poin,” kata Butler pada jumpa pers jelang laga kontra Persib di Hotel Natya, Kamis (8/11).
Mengenai kans timnya untuk melawan sang rival yang kini sedang berkibar, Butler mencoba optimis. Dia tidak menutup diri bahwa situasi Persib dan PSMS kini berbeda jauh dari beberapa aspek, termasuk keuangan tim. Tapi menurutnya PSMS juga harus sanggup menunjukan bahwa mereka tidak kalah di lapangan.
“Mungkin Persib tim yang bagus, tim terbesar di Indonesia, dan budget finansial untuk gaji dan bonus itu mungkin sepuluh kali lebih tinggi dari PSMS Medan. Banyak motivasi dari luar tetapi saya bicara motivasi sendiri dari pemain saya,” tegasnya.
“Situasi sekarang bukan buat duit tetapi untuk prestasi dan di pride, kita harus bermain untuk pride orang-orang Medan. Kalau kita bisa survive itu tentu bagus. Saya suka dengan mentalitas pemain, mereka menunjukan bagaimana bekerja, mereka kasih saya seratus persen dan saya bangga sekali sama mereka,” tukasnya.

wasiit ciga iattt
maen bukan untuk duit, tapi untuk prestasi dan pride…..nyeureud🐝