Boy Jati Tak Keberatan Disebut Bad Boy
Sunday, 19 July 2020 | 20:29
Pemain bernomor punggung 17 Persib musim 2005 Boy Jati Asmara dikenal sebagai penyerang yang kerap merepotkan lawan. Ngotot dan tak kenal takut siapa pun lawan, emosi yang kerap meledak, membuat Bobotoh mengenal Boy sebagai bad boy di skuad Indra Tohir.
Awalnya ia promosi dari tim junior ke skuad Persib tahun 2002 bersama Eka Ramdani dan Erik Setiawan. Potensinya belum terasah hingga ia harus pergi ke luar Bandung memperkuat Persijatim lalu berkarier di Persipura Jayapura.
Dua tahun mengembara Boy dirasa cukup untuk memantaskan diri berkostum tim kebanggaan. Boy Jati jadi penyerang andalan Maung Bandung selain penyerang asing asal Nigeria Ekene Ikenwa.
Boy tak tersinggung disebut sebagai Bad Boy. Istilah kepada pemain yang kerap bengal di dalam lapangan. Kengototannya pula timbul sebab karakter dalam diri yang tak mau kalah dan ingin membayar perjuangan fans menonton dirinya.
“Mungkn itu (bad boy) penilaian mereka sebetulnya. Seperti saya bilang itu muncul karena karakter bermain, karakter diri saya sebagai pemain di lapangan. Jadi dimana pun kita bermain dengan siapa pun bermain semaksimal mungkin kita mengeluarkan kemampuan terbaik kita,” paparnya.
Terlebih bermain untuk Persib, baginya adalah sebuah kebanggaan. Ia yang lahir, dibesarkan, berkembang di Bandung tak ingin membuat malu lambang Persib di dada, mati-matian ia berjuang.
“Apalagi bermain di Persib dengan logo Kota Bandung bahwa saya asli orang Sunda tidak ada alasan untuk tidak mati-matian di lapangan,” imbuhnya.

Pemain bernomor punggung 17 Persib musim 2005 Boy Jati Asmara dikenal sebagai penyerang yang kerap merepotkan lawan. Ngotot dan tak kenal takut siapa pun lawan, emosi yang kerap meledak, membuat Bobotoh mengenal Boy sebagai bad boy di skuad Indra Tohir.
Awalnya ia promosi dari tim junior ke skuad Persib tahun 2002 bersama Eka Ramdani dan Erik Setiawan. Potensinya belum terasah hingga ia harus pergi ke luar Bandung memperkuat Persijatim lalu berkarier di Persipura Jayapura.
Dua tahun mengembara Boy dirasa cukup untuk memantaskan diri berkostum tim kebanggaan. Boy Jati jadi penyerang andalan Maung Bandung selain penyerang asing asal Nigeria Ekene Ikenwa.
Boy tak tersinggung disebut sebagai Bad Boy. Istilah kepada pemain yang kerap bengal di dalam lapangan. Kengototannya pula timbul sebab karakter dalam diri yang tak mau kalah dan ingin membayar perjuangan fans menonton dirinya.
“Mungkn itu (bad boy) penilaian mereka sebetulnya. Seperti saya bilang itu muncul karena karakter bermain, karakter diri saya sebagai pemain di lapangan. Jadi dimana pun kita bermain dengan siapa pun bermain semaksimal mungkin kita mengeluarkan kemampuan terbaik kita,” paparnya.
Terlebih bermain untuk Persib, baginya adalah sebuah kebanggaan. Ia yang lahir, dibesarkan, berkembang di Bandung tak ingin membuat malu lambang Persib di dada, mati-matian ia berjuang.
“Apalagi bermain di Persib dengan logo Kota Bandung bahwa saya asli orang Sunda tidak ada alasan untuk tidak mati-matian di lapangan,” imbuhnya.
