Borneo Petik Pelajaran Berharga Jelang Jamu Persib
Monday, 17 September 2018 | 10:17
Kekalahan menyakitkan dialami Borneo FC ketika menjamu Persija pada pekan ke-21 lalu. Mereka kebobolan oleh Novri Setiawan di injury time babak kedua dan membuat laga berkesudahan 0-1 bagi keunggulan tim tamu. Dejan Antonic pun mengatakan timnya tidak dinaungi keberuntungan pada pertandingan tersebut.
“Dari tim yang kemarin semua kita kasih yang maksimal, kadang-kadang saya pikir dalam sepak bola tidak cukup cuma kerja keras atau taktik tapi faktor lucky penting sekali,” kata juru racik taktik Borneo itu dalam jumpa pers jelang laga, Minggu (16/9).
Tetapi dia mengatakan hasil minor tersebut menjadi cambuk bagi anak asuhnya untuk bekerja lebih baik lagi. Pelajaran pun coba dipetik oleh Diego Michiels dan kolega agar selalu konsentrasi penuh sepanjang laga. Bekal ini yang jadi pelajaran bagi anak-anak Borneo ketika menjamu Persib.
“Dari tim yang kemarin kita bisa belajar banyak itu kita harus fokus 90 menit plus sampai wasit bilang selesai pertandingan,” jelas pelatih berkebangsaan Serbia tersebut.
Dejan juga mengatakan dirinya sudah cukup puas dengan kinerja anak asuhnya yang berani meladeni Persija. Menghadapi pemain-pemain yang lebih senior, punggawa Borneo menunjukkan motivasi yang tinggi untuk meraih kemenangan. Penampilan serupa sangat diharapkan Dejan bisa ditunjukkan hari ini.
“Tapi sekali lagi saya senang untuk performance serta tanggung jawab yang anak-anak kasih lawan satu tim besar sekali Persija. Of course kita kemarin kecewa tapi kita harus melihat ke depan karena Sepakbola seperti itu, kadang main bagus tapi kalah dan kadang main jelek tapi kamu menang,” tukasnya.

Kekalahan menyakitkan dialami Borneo FC ketika menjamu Persija pada pekan ke-21 lalu. Mereka kebobolan oleh Novri Setiawan di injury time babak kedua dan membuat laga berkesudahan 0-1 bagi keunggulan tim tamu. Dejan Antonic pun mengatakan timnya tidak dinaungi keberuntungan pada pertandingan tersebut.
“Dari tim yang kemarin semua kita kasih yang maksimal, kadang-kadang saya pikir dalam sepak bola tidak cukup cuma kerja keras atau taktik tapi faktor lucky penting sekali,” kata juru racik taktik Borneo itu dalam jumpa pers jelang laga, Minggu (16/9).
Tetapi dia mengatakan hasil minor tersebut menjadi cambuk bagi anak asuhnya untuk bekerja lebih baik lagi. Pelajaran pun coba dipetik oleh Diego Michiels dan kolega agar selalu konsentrasi penuh sepanjang laga. Bekal ini yang jadi pelajaran bagi anak-anak Borneo ketika menjamu Persib.
“Dari tim yang kemarin kita bisa belajar banyak itu kita harus fokus 90 menit plus sampai wasit bilang selesai pertandingan,” jelas pelatih berkebangsaan Serbia tersebut.
Dejan juga mengatakan dirinya sudah cukup puas dengan kinerja anak asuhnya yang berani meladeni Persija. Menghadapi pemain-pemain yang lebih senior, punggawa Borneo menunjukkan motivasi yang tinggi untuk meraih kemenangan. Penampilan serupa sangat diharapkan Dejan bisa ditunjukkan hari ini.
“Tapi sekali lagi saya senang untuk performance serta tanggung jawab yang anak-anak kasih lawan satu tim besar sekali Persija. Of course kita kemarin kecewa tapi kita harus melihat ke depan karena Sepakbola seperti itu, kadang main bagus tapi kalah dan kadang main jelek tapi kamu menang,” tukasnya.

ieu palatih of course na teu leungit2
of course teh naon??
2-0 deui Sib maen mlem jlas adem mamprang ah du puncak tiis !!!
Bukan ketidakadilan spektrum kerja keras yang membuat justifikasi bendera keglorian, tetapi koalisi temaram yang menentukan neraca kemenangan!
Ngagerenyem maneh mah…ngomong naon?
Dejan pelatih hade ngan harita eleh ku WHU
Ini adalah masalah kohesi dua osteoblas yang mengakibatkan sangifikasi pada patron kebesaran. Walaupun paternalisme diikutseatakan dalam kolektivisasi, apa daya komanditer tidak hijrah
Hahaha…. Maca komen akal sehat asa keur maca jangjawokan euy. Hadeuhhh….
sumpah aing mah teu ngarti… #gagaro_teu_ateul
maca komen @Akal_Sehat
eta nu disebut, bahasa jurig teh wkwkwk
Alus yeuh pelatih… didoakeun lah geura jadi lurah
Sok lah mangga kumaha didinya weh
Wkwkwk, si mang Akal Sehat hayang disebut pinter tapi salah tempat..