Bobotoh Profesional
Saturday, 10 October 2009 | 02:01
Sebuah berita kurang sedap datang sebelum Persib Bandung berlaga di pertandingan pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010. Ternyata masih ada beberapa masalah administrasi yang belum diselesaikan oleh pihak Persib, termasuk belum dibayarnya sisa gaji dua mantan pemain Persib, Harry Salisbury dan Salim Alaydrus.
Kedua pemain yang kebetulan bermain untuk tim Persija Jakarta ini melayangkan surat kepada PT Liga Indonesia (PT LI) yang isinya mengatakan bahwa hak mereka berupa sisa gaji terakhir belum dibayarkan. Hal ini diakui oleh Direktur PT LI, Joko Driyono, dan pihak PT LI akan memanggil kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan ini.
Sebenarnya kewajiban membayar gaji ini bukan merupakan tanggung jawab manajemen Persib musim ini. Perpindahan kepengurusan PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) dari pengurus lama ke pengurus baru, ternyata juga memindahkan masalah yang belum terselesaikan, termasuk masalah gaji pemain. Bahkan uniknya, khusus masalah gaji pemain, Manajer Persib Umuh Muchtar harus merogoh koceknya sendiri untuk menanggung tunggakan gaji pemain yang mencapai Rp 950 juta. Dan nampaknya, masalah gaji menurut kedua pemain tersebut di atas, belum tuntas.
Jika memang gaji kedua pemain tersebut belum terbayarkan, maka wajar saja jika Hary dan Salim menggugat Persib. Sebagai dua pihak profesional, maka ada hak dan dan kewajiban yang harus dijalankan. Dalam dunia profesional, hal ini wajar terjadi dan bisa menimpa siapa saja.

Pihak PT PBB kpengurusan sekarang tidak bisa mengatakan hal ini sebagai tanggung jawab pengurus PT PBB lama, karena Salim Alaydrus dan Harry Salisbury menggugat Persib Bandung sebagai lembaga, bukan menggugat persorangan. Maka selayaknya PT PBB baru sebagai lembaga yang membawahi tim Maung Bandung sekarang harus bisa menyelesaikan masalah ini, jika memang terjadi.
Kasus ini adalah pelajaran yang berharga bagi Persib Bandung yang musim ini berstatus full profesional dan tidak lagi mengemis dana APBD. Melalui kasus ini, Persib Bandung diharapkan lebih memperhatikan hak dan kewajibannya, sehingga di masa depan, kasus seperti ini tidak terulang kembali.
Sebagai bobotoh, kita juga mendapat hikmah dari peristiwa ini. Persib sudah profesional, maju mundurnya Persib akan sangat tergantung pada sikap dan kelakuan kita sebagai pendukungnya. Maka marilah kita menjadi bobotoh yang profesional juga, bobotoh yang tahu dan mengerti akan hak dan kewajiban kita sebagai seorang pendukung tim sepakbola bernama Persib. Namun hal itu kembali pada diri kita masing2. Maukah kita menjadi bobotoh yang profesional juga?

Sebuah berita kurang sedap datang sebelum Persib Bandung berlaga di pertandingan pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010. Ternyata masih ada beberapa masalah administrasi yang belum diselesaikan oleh pihak Persib, termasuk belum dibayarnya sisa gaji dua mantan pemain Persib, Harry Salisbury dan Salim Alaydrus.
Kedua pemain yang kebetulan bermain untuk tim Persija Jakarta ini melayangkan surat kepada PT Liga Indonesia (PT LI) yang isinya mengatakan bahwa hak mereka berupa sisa gaji terakhir belum dibayarkan. Hal ini diakui oleh Direktur PT LI, Joko Driyono, dan pihak PT LI akan memanggil kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan ini.
Sebenarnya kewajiban membayar gaji ini bukan merupakan tanggung jawab manajemen Persib musim ini. Perpindahan kepengurusan PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) dari pengurus lama ke pengurus baru, ternyata juga memindahkan masalah yang belum terselesaikan, termasuk masalah gaji pemain. Bahkan uniknya, khusus masalah gaji pemain, Manajer Persib Umuh Muchtar harus merogoh koceknya sendiri untuk menanggung tunggakan gaji pemain yang mencapai Rp 950 juta. Dan nampaknya, masalah gaji menurut kedua pemain tersebut di atas, belum tuntas.
Jika memang gaji kedua pemain tersebut belum terbayarkan, maka wajar saja jika Hary dan Salim menggugat Persib. Sebagai dua pihak profesional, maka ada hak dan dan kewajiban yang harus dijalankan. Dalam dunia profesional, hal ini wajar terjadi dan bisa menimpa siapa saja.
Pihak PT PBB kpengurusan sekarang tidak bisa mengatakan hal ini sebagai tanggung jawab pengurus PT PBB lama, karena Salim Alaydrus dan Harry Salisbury menggugat Persib Bandung sebagai lembaga, bukan menggugat persorangan. Maka selayaknya PT PBB baru sebagai lembaga yang membawahi tim Maung Bandung sekarang harus bisa menyelesaikan masalah ini, jika memang terjadi.
Kasus ini adalah pelajaran yang berharga bagi Persib Bandung yang musim ini berstatus full profesional dan tidak lagi mengemis dana APBD. Melalui kasus ini, Persib Bandung diharapkan lebih memperhatikan hak dan kewajibannya, sehingga di masa depan, kasus seperti ini tidak terulang kembali.
Sebagai bobotoh, kita juga mendapat hikmah dari peristiwa ini. Persib sudah profesional, maju mundurnya Persib akan sangat tergantung pada sikap dan kelakuan kita sebagai pendukungnya. Maka marilah kita menjadi bobotoh yang profesional juga, bobotoh yang tahu dan mengerti akan hak dan kewajiban kita sebagai seorang pendukung tim sepakbola bernama Persib. Namun hal itu kembali pada diri kita masing2. Maukah kita menjadi bobotoh yang profesional juga?

PERSIB sudah melangkah ke arah professional.. saatnya BOBOTOH juga lebih dewasa, mn PERSIB eleh teh ulah ngaramuk jeung ngarusak kota euy.. mengbal mahaya nu meunang jeung eleh.. hayu ah sasarengan dukung PERSIB make mana.. pake hati.. with all my heart.. PEACE..say no to anarchism!!
gua yakin musim ini akan juara….
.punteun,sim kuring rada teu reug reug, bobotoh nu mana nu teu profesional teh??? malahan ceuk sim kuring mah,bobotoh persib beuki kadieu beuki dewasa, leuwih bisa realisitis narima parjuangan para pamean dilapangan, tp nu ngaruksak mah eta oknum lain bobotoh,punteun,malah ceuk sim kuring mah para pamean nu can profesional, can boga rasa memiliki harkat martabat persib,lain teu hayanga seuri ningali persib dilawakakeun boh dina tipi tipi lokal, atawa ku para pamaen, seuri mah mun menang ngalwan batur menang seuri, mun juara menang seuri, orang sunda teh rea banyol nu matak rada poho kana sarius, inget keneh kuring mah pas persib juara liga indonesia ka 1,para pamaen mun maen atawa geus maen teh beunget na tegang, teu siga ayeuna kalakah cungar ceungir, ari juara hanteu,ari duit leuwih badag,teu dibayar gaji sabulan uring uringan,geus tong mikaran materi demi persib mah, materi di persib mah nuturkeun, aya carita kitu mantan persib neupi ka teu bisa dahar????..nu aya ge bagja.sok pamen rada di pikiran teh..punteun ka sadayana, kuring kieu teh da nyaah ka persib teh,punteun..wslm..