Bicara Pola Asupan Makanan, Ada Nutrisionis di Persib
Tuesday, 25 August 2020 | 20:09
Postingan pemain level timnas makan sembarangan viral di media sosial. Seorang atlet yang semestinya menjaga pola dan menu makanan sehari-hari, ini malah makan makanan yang berkolesterol dan pedas. Hal tersebut yang menjadi perhatian, terlebih pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-Yong yang punya karakter disiplin tinggi kepada anak-anak asuhnya.
Di Persib sejak Robert Alberts menjabat sebagai pelatih kepala, ia menunjuk seseorang yang memperhatikan masalah gizi atau asupan makan pemain, ia adalah Gilang Fauzi. Dirinya telah mengamanatkan serta mengedukasi pemain terkait kebutuhan nutrisi yang mereka butuhkan sebagai atlet profesional.
“Saya sudah memberikan tugas dan saya sudah mengedukasi semua pemain kebutuhan mereka seperti apa, kandungan apa yang mereka butuhkan saya berikan, dan mereka sendiri sudah disebut pemain profesional ya sehingga pada saat kebutuhan mereka (seperti apa), sudah saya berikan,” tuturnya.
“Mulai kalori yang mereka harus masukkan ke tubuh berapa, lemak berapa, protein berapa, dan karbohidrat berapa, sudah dikasihkan dan apa saja makanan yang mereka harus makan sudah diberikan berikut kandungannya,” bebernya.
Persib memberlakukan hari cheating day seminggu sekali pada hari Minggu. Adalah hari bebas memakan apa saja setelah disiplin mengatur pola asupan makanan selama enam hari. Itu pun dalam batas wajar, artinya pemain tahu kandungan dalam makanan tersebut serta efeknya kepada tubuh mereka setelah memakan.
“Dari Senin sampai Sabtu jaga pola makan mereka, hari minggu mereka boleh cheating day tapi dalam batas wajar karena tubuh mereka terlalu bersih tidak akan berenergi karena lemas. Kalau ada lemak ada cadangan sistem energi. Tapi saya ingatkan harus dalam batas wajar. Alhamdulillah setelah tiga pekan saya hitung progresnya cukup baik,” papar Gilang.
Dirinya tak bisa memantau secara penuh asupan nutrisi seluruh pemain ketika berada di luar tim. Gilang berharap para pemain juga dapat bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan sadar mereka adalah atlet profesional.
“Jika mereka makan A (misalnya) efeknya seperti ini, positifnya seperti ini, sehingga tidak mengharuskan dan mereka harus bertanggung jawab kepada pribadinya akan terlihat di lapangan seperti apa,” imbuhnya.

Postingan pemain level timnas makan sembarangan viral di media sosial. Seorang atlet yang semestinya menjaga pola dan menu makanan sehari-hari, ini malah makan makanan yang berkolesterol dan pedas. Hal tersebut yang menjadi perhatian, terlebih pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-Yong yang punya karakter disiplin tinggi kepada anak-anak asuhnya.
Di Persib sejak Robert Alberts menjabat sebagai pelatih kepala, ia menunjuk seseorang yang memperhatikan masalah gizi atau asupan makan pemain, ia adalah Gilang Fauzi. Dirinya telah mengamanatkan serta mengedukasi pemain terkait kebutuhan nutrisi yang mereka butuhkan sebagai atlet profesional.
“Saya sudah memberikan tugas dan saya sudah mengedukasi semua pemain kebutuhan mereka seperti apa, kandungan apa yang mereka butuhkan saya berikan, dan mereka sendiri sudah disebut pemain profesional ya sehingga pada saat kebutuhan mereka (seperti apa), sudah saya berikan,” tuturnya.
“Mulai kalori yang mereka harus masukkan ke tubuh berapa, lemak berapa, protein berapa, dan karbohidrat berapa, sudah dikasihkan dan apa saja makanan yang mereka harus makan sudah diberikan berikut kandungannya,” bebernya.
Persib memberlakukan hari cheating day seminggu sekali pada hari Minggu. Adalah hari bebas memakan apa saja setelah disiplin mengatur pola asupan makanan selama enam hari. Itu pun dalam batas wajar, artinya pemain tahu kandungan dalam makanan tersebut serta efeknya kepada tubuh mereka setelah memakan.
“Dari Senin sampai Sabtu jaga pola makan mereka, hari minggu mereka boleh cheating day tapi dalam batas wajar karena tubuh mereka terlalu bersih tidak akan berenergi karena lemas. Kalau ada lemak ada cadangan sistem energi. Tapi saya ingatkan harus dalam batas wajar. Alhamdulillah setelah tiga pekan saya hitung progresnya cukup baik,” papar Gilang.
Dirinya tak bisa memantau secara penuh asupan nutrisi seluruh pemain ketika berada di luar tim. Gilang berharap para pemain juga dapat bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan sadar mereka adalah atlet profesional.
“Jika mereka makan A (misalnya) efeknya seperti ini, positifnya seperti ini, sehingga tidak mengharuskan dan mereka harus bertanggung jawab kepada pribadinya akan terlihat di lapangan seperti apa,” imbuhnya.
