Bojan Hodak pelatih Persib punya cara tersendiri memperlakukan Ezra Walian dalam timnya. Dengan segala atribut yang dimiliki Walian, sang pemain menjalani peran berbeda-beda di setiap pertandingan. Terkadang pemain jebolan Jong Ajax itu bermain sebagai penyerang, winger, bahkan gelandang.

Meski bermain di bukan posisi aslinya, ia mampu memberikan kontribusi nyata. Pada laga terakhir ia bisa memberi assist untuk gol yang diciptakan Ciro Alves ke gawang Bhayangkara FC. Walian memaparkan ia hanya berusaha membantu tim memberikan perubahan untuk menang.

“Saya rasa, saya bisa bermain dimana saja. Dan apa yang pelatih katakan kepada saya, dia bicara bahwa saya bisa bermain di mana saja. Jadi seperti yang sudah saya katakan, yang terpenting adalah membantu tim, pada akhirnya kami meraih tiga poin dan kami tentu senang,” papar Walian.

Pemain yang memperkuat Persib sejak musim 2021-2022 ini tak peduli dimanapun posisi yang pelatih instruksikan. Ia hanya perlu fighting mengerahkan seluruh kemampuan terbaik demi Persib. “Tidak peduli dimana (posisinya), saya menyukai semua posisi. Yang terpenting adalah tampil fight,” ujarnya.

Kini Persib mampu memperbaiki peringkat klasemen dari posisi 16 ke lima besar. Ezra Walian menargetkan Persib berada di empat besar setelah putaran pertama berakhir. Persib akan menghadapai Persita Tangerang, Persebaya Surabaya, Borneo FC Samarinda, dan PSS Sleman di sisa laga putaran satu.

“Memasuki posisi empat besar bersama Persib dan aku bisa bantu mungkin dengan cetak gol lagi atau kasih assist. Itu target aku,” sebutnya.

Regenerasi mulai disiapkan Luizinho Passos di pos penjaga gawang Persib. Saat ini, memang masih ada Teja Paku Alam, Fitrul Dwi Rustapa dan Reky Rahayu yang disiapkan tampil di liga. Namun ada dua nama yang sedang dibentuk oleh sang pelatih kiper dari pemain akademi.

Putra Sheva Sanggasi dan Fitrah Maulana sudah mulai dilibatkan di sesi latihan sejak pramusim. Keduanya dinilai Passos punya potensi untuk menjadi tulang punggung klub di masa depan. Bahkan Sheva di musim ini sudah didaftarkan ke liga dan pernah duduk di bangku cadangan.

“Saya sangat menyukai mereka, mereka merupakan dua kiper untuk masa depan Persib Bandung. Sheva punya kualitas, bagus dan mempunyai dedikasi yang bagus. Fitrah juga sama, dia sekarang main untuk tim U-18 karena akan digelar liga,” ujar Passos kepada awak media ketika diwawancara.

Fondasi yang kuat mulai ditanamkan Passos bagi dua kiper muda ini. Menurutnya Sheva dan Fitrah memiliki prospek yang cerah dengan bakat mereka sebagai kiper. Pria asal Brasil ini pun berharap konsistensi bisa ditunjukkan oleh dua anak asuhnya tersebut.

“Saya berharap mereka bisa memperlihatkan performa yang bagus. Saya rasa Persib Bandung mempunyai dua penjaga gawang mudah untuk masa depan yang memiliki talenta,” ujar pelatih kiper yang dikenal kerap melahirkan penjaga gawang berkualitas ini.

Sosok Teja Paku Alam kembali menjadi sosok tangguh pengawal gawang Persib Bandung. Pria asal Sumatera Barat ini seolah terlahir kembali setelah di awal musim sempat tampil buruk. Dia berkontribusi untuk dua kemenangan terakhir Persib Bandung.

Aksinya mengawal jala Maung Bandung juga mendapat apresiasi dari Luizinho Passos. Terutama pada laga melawan Bhayangkara karena Teja jatuh bangun dalam menahan percobaan lawan. Menurut sang pelatih kiper, performa anak asuhnya ini sangat membantu tim.

“Ya saya rasa Teja sudah kembali ke performanya di dua pertandingan terakhir. Dia merupakan kiper yang tangguh dan sangat penting bagi tim karena performa bagus yang ditunjukannya,” kata Passos usai latihan, Rabu (27/9).

Menurutnya seorang kiper Persib harus mempunyai kualitas tehnik yang bagus dan mental yang kuat. Karena ini adalah modal untuk membantu tim karena tuntutan menangnya sangat besar. Teja pun dirasa memenuhi standar tersebut oleh pria asal Brasil ini.

“Seperti yang sudah saya sering katakan sebelumnya, Persib adalah klub yang besar dan kiper juga harus punya mentalitas yang bagus, kualitas di permainan untuk membantu tim. Karena ini tim besar dan punya suporter yang besar, mereka tentu ingin hasil yang bagus,” ujarnya.

Di awal musim, Teja tampil kurang baik dan banyak kebobolan. Dia lalu diparkir dan malah menderita cedera hingga terpaksa menepi. Selama itu, Fitrul Dwi Rustapa menjadi pengganti dan memberi kontribusi bagus. Passos pun senang melihat aksi dari kedua anak asuhnya tersebut.

“Tapi saya senang terhadap Teja, begitu juga pada Fitrul. Sebelumnya dia bermain saat ada momen yang tidak bagus melanda dan memperlihatkan kualitasnya. Dia mempunyai mental untuk bermain. Sekarang, Teja kembali bermain dan saya harap itu bisa dilanjutkan untuk membantu tim,” tukasnya.