Bergabung Bersama Persib, Mimpi Yandi Yang Jadi Kenyataan
Monday, 29 December 2014 | 13:24
Kebutuhan Persib akan penyerang lokal yang diproyeksikan untuk menjadi pengganti Ferdinand Sinaga akhirnya terjawab sudah. Yandi Sofyan Munawar yang merupakan mantan pemain timnas U-23 akhirnya resmi didatangkan ke tubuh Maung Bandung. Pemain berusia 22 tahun itu pun mengaku bahagia bisa berkostum Persib yang diidolakan olehnya sejak kecil. Terlebih Yandi merupakan produk asli Jawa Barat namun tumbuh bersama timnas SAD di Uruguay.
“Ya ini mimpi jadi kenyataan, emang dari kecil saya sudah mencita-citakan pengen main di Persib, saya sebagai orang Jawa Barat juga kan, siapa yang ga mau bermain di Persib dan bisa dekat dengan keluarga,” ungkapnya ketika dijumpai oleh awak media di Mess Persib, Senin (29/12).
Mengenai proses kepindahannya ke Persib yang sempat terbentur kontrak bersama klub lamanya, Yandi mengatakan hal itu sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Keakraban manajer Persib, Umuh Muchtar dengan manajer Arema yakni Ruddy Widodo pun membuat segalanya menjadi mudah.
“Ga ada kendala sih udah beres, tadinya saya kan masih ada kontrak dengan Arema sampai April tapi udah beres semua karena pak Haji Umuh sendiri yang langsung menelepon pak Ruddynya, semunya berjalan lancar,” sambungnya.
Lebih jauh, ketika disinggung apakah dirinya terbebani dengan nama besar sang kakak yaitu Zaenal Arif yang sempat menjadi ikon di Bandung, Yandi mengatakan hal itu justru menjadi suntikan motivasi baginya. Bahkan pemain asal Garut itu berhasrat melebihi pencapaian sang kakak.
“Engga sih malah jdi pacuan buat saya kalau misalkan dulu kakak saya pernah jadi bintang disini (Persib) itu mungkin jalannya seperti itu mungkin motivasi saya harus atau bahkan melebihi kakak saya,” tuturnya.

Kebutuhan Persib akan penyerang lokal yang diproyeksikan untuk menjadi pengganti Ferdinand Sinaga akhirnya terjawab sudah. Yandi Sofyan Munawar yang merupakan mantan pemain timnas U-23 akhirnya resmi didatangkan ke tubuh Maung Bandung. Pemain berusia 22 tahun itu pun mengaku bahagia bisa berkostum Persib yang diidolakan olehnya sejak kecil. Terlebih Yandi merupakan produk asli Jawa Barat namun tumbuh bersama timnas SAD di Uruguay.
“Ya ini mimpi jadi kenyataan, emang dari kecil saya sudah mencita-citakan pengen main di Persib, saya sebagai orang Jawa Barat juga kan, siapa yang ga mau bermain di Persib dan bisa dekat dengan keluarga,” ungkapnya ketika dijumpai oleh awak media di Mess Persib, Senin (29/12).
Mengenai proses kepindahannya ke Persib yang sempat terbentur kontrak bersama klub lamanya, Yandi mengatakan hal itu sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Keakraban manajer Persib, Umuh Muchtar dengan manajer Arema yakni Ruddy Widodo pun membuat segalanya menjadi mudah.
“Ga ada kendala sih udah beres, tadinya saya kan masih ada kontrak dengan Arema sampai April tapi udah beres semua karena pak Haji Umuh sendiri yang langsung menelepon pak Ruddynya, semunya berjalan lancar,” sambungnya.
Lebih jauh, ketika disinggung apakah dirinya terbebani dengan nama besar sang kakak yaitu Zaenal Arif yang sempat menjadi ikon di Bandung, Yandi mengatakan hal itu justru menjadi suntikan motivasi baginya. Bahkan pemain asal Garut itu berhasrat melebihi pencapaian sang kakak.
“Engga sih malah jdi pacuan buat saya kalau misalkan dulu kakak saya pernah jadi bintang disini (Persib) itu mungkin jalannya seperti itu mungkin motivasi saya harus atau bahkan melebihi kakak saya,” tuturnya.

Alhamdulillah, sing junun Jang, sing jadi kebanggaan orang Garut di Persib. Eta Mang Konate geus dongkap geuning, alhamdulillah reugreug ayeunamah.
Sok mudah2an bisa sa hade zaenal Arif, komo mun leuwih, ngarah dikontrak nepika pensiun, asal tong pundungan we siga tuang raka, nu akhirna di Persib di depak di Timnas kabur langsung di tajong