Berduka Untuk Striker Persiraja, Panpel Sediakan Pita Hitam
Monday, 19 May 2014 | 14:54
Menjelang berlangsungnya derby Bandung antara Persib Bandung menghadapi Pelita Bandung Raya, General Coordinator Panpel PERSIB Budhi Bram Rachman mengatakan bahwa panpel akan memberikan pita berwarna hitam kepada kedua tim yang akan mentas di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (20/5).
Pita hitam tersebut merupakan bentuk solidaritas dan empati untuk striker Persiraja Banda Aceh, Akli Fairuz yang meninggal usai bertabrakan dengan penjaga gawang PSAP Sigli, Agus Rohman, Sabtu (10/5) lalu dan akhirnya meninggal pada, Jumat (16/5). Sebelumnya, Akli sempat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh selama 6 hari. Setelah mengalami benturan, dia mengalami luka di ususnya dan sudah dilakukan operasi usus. Namun malang nasibnya tidak bisa tertolong dan Akil akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
“Sebagai bentuk solidaritas, kita berencana untuk itu (memasang pita hitam),” kata Bram saat dihubungi, Senin (19/5).
Mengenai ide yang digagas panpel ini, Bram mengaku, rencana tersebut akan dibahas dalam technical meeting yang akan dihadiri oleh perwakilan kedua tim serta perangkat pertandingan lain, sore nanti di Grha Persib. Pria yang akrab disapa Om Bram ini juga secara pribadi dan mewakili seluruh Panitia Pertandingan (Panpel) menyampaikan bela sungkawa atas insiden yang menyisakan luka mendalam bagi persepakbolaan Indonesia.
“Secara pribadi dan mewakili Panpel sampaikan, saya turut berduka atas insiden tersebut. Kita berharap hal itu tidak terjadi dikemudian hari, terutama bagi tim kita (Persib),” pungkasnya.

Menjelang berlangsungnya derby Bandung antara Persib Bandung menghadapi Pelita Bandung Raya, General Coordinator Panpel PERSIB Budhi Bram Rachman mengatakan bahwa panpel akan memberikan pita berwarna hitam kepada kedua tim yang akan mentas di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (20/5).
Pita hitam tersebut merupakan bentuk solidaritas dan empati untuk striker Persiraja Banda Aceh, Akli Fairuz yang meninggal usai bertabrakan dengan penjaga gawang PSAP Sigli, Agus Rohman, Sabtu (10/5) lalu dan akhirnya meninggal pada, Jumat (16/5). Sebelumnya, Akli sempat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh selama 6 hari. Setelah mengalami benturan, dia mengalami luka di ususnya dan sudah dilakukan operasi usus. Namun malang nasibnya tidak bisa tertolong dan Akil akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
“Sebagai bentuk solidaritas, kita berencana untuk itu (memasang pita hitam),” kata Bram saat dihubungi, Senin (19/5).
Mengenai ide yang digagas panpel ini, Bram mengaku, rencana tersebut akan dibahas dalam technical meeting yang akan dihadiri oleh perwakilan kedua tim serta perangkat pertandingan lain, sore nanti di Grha Persib. Pria yang akrab disapa Om Bram ini juga secara pribadi dan mewakili seluruh Panitia Pertandingan (Panpel) menyampaikan bela sungkawa atas insiden yang menyisakan luka mendalam bagi persepakbolaan Indonesia.
“Secara pribadi dan mewakili Panpel sampaikan, saya turut berduka atas insiden tersebut. Kita berharap hal itu tidak terjadi dikemudian hari, terutama bagi tim kita (Persib),” pungkasnya.

‘allohumagfirlahu,warhamhu,wa”afihi wa”fuanhu,amiin….
Cobi ngke upami mengheningkan cipta distadion teh kedah hening sepi sprtos di liga inggris tawa eropa pdhal aya rebuan jalmi. ai di indonesia mah mengheningkan cipta teh anger we raribut wae. aneh.
nyak maneh anu sok ribut na
Nya moal atuh duyeh, abdi mah nuju ngumbara. nonton di tv weh wkwkwkw..