Bentrok Persib Kontra PSMS Berakhir Tanpa Gol
Sunday, 26 March 2017 | 19:45
Persib Bandung bermain imbang tanpa gol menghadapi PSMS Medan pada laga uji coba yang mentas di Stadion Teladan, Medan, Minggu (26/3) sore. Duel klasik kedua tim yang berkibar sejak zaman Perserikatan itu berakhir antiklimaks. Perbedaan kasta Persib dan PSMS di Liga pun tidak nampak dalam pertandingan tadi.
Persib menurunkan Agung Mulyadi sebagai satu-satunya pemain muda dalam starting line up. Vladimir Vujovic yang biasa menjadi tembok kokoh di lini belakang juga lebih dulu duduk di bench. Sedangkan tuan rumah mengandalkan duet manta PS TNI, Suhandi dan Legimin Raharjo sebagai poros permainan di tengah.
Babak Pertama
Kedua tim yang tidak mau kecolongan lebih condong bermain hati-hati. Hanya kans dari bek PSMS, Ahmad Budi Hargo di menit 10 yang sempat membuat suporter Persib terhenyak. Sundulannya memanfaatkan umpan tendangan bebas Legimin Raharjo mampu ditip oleh Deden Natshir.
Persib memang sulit mengembangkan permainan karena PSMS tampil dengan organisasi pertahanan yang rapi. Mereka juga menerapkan pressing ketat sejak dini, sehingga Dedi Kusnandar dan kolega sulit mendistribusikan bola ke depan. Ditambah kuartet bek PSMS pun selalu menempel pergerakan Atep dan Shohei Matsunaga.
Persib baru bisa membuat peluang pada menit 25 melalui tendangan bebas Matsunaga Shohei usai dilanggar Fredyan Wahyu namun bola diblok Abdul Rohim. Hanya 4 menit berselang dia kembali melepas shooting dari luar kotak penalti tapi melambung di atas mistar.
Peluang terbuka pertama Persib baru lahir pada menit 33 melalui Atep. Kerjasama segitiga Atep, Matsunaga dan Kim Jeffey membuat pertahanan PSMS terbuka. Tetapi sang kapten gagal memuntaskan peluangnya meski sudah berada dalam posisi one on one dengan kiper.
Persib baru kembali mengancam lewat Tony Sucipto di menit ke-43. Maju membantu serangan, dia merangsek masuk ke zona pertahanan lawan dan melepaskan tendangan keras namun masih melebar. Skor 0-0 pun menutup babak pertama di Teladan.
Babak Kedua
Maung Bandung yang membidik kemenangan demi membangkitkan mental partai tandang mulai bermain lebih serius. Jajang Nurjaman yang kurang puas dengan daya sengat Agung Mulyadi akhirnya menjawabnya dengan memasukan Tantan. Selain itu Vladimir Vujovic pun dimasukan menggantikan Wildansyah di pos stoper.
Namun justru PSMS yang kembali membuat kalang kabut pertahanan Maung Bandung di awal babak kedua. Menit ke-51, Choirul Hidayat meliuk-liuk di sisi kiri wilayah pertahanan Persib dan mengelabui Tony Sucipto. Namun sepakan menyilangnya mampu ditepis Deden sambil terbang.
Sengatan Persib sendiri lebih menggigit dengan masuknya Vujovic. Beberapa kali peluang tercipta karena hadirnya pemain jangkung itu di kotak penalti terutama dari situasi set piece. Meski berposisi sebagai pemain belakang, namun Vujovic memang dikenal punya produktivitas dalam urusan mencetak gol.
Namun tetap saja beberapa kali percobaannya gagal membuahkan hasil. Selain itu, Kim Jeffrey pun mempunyai peluang untuk mencetak gol di menit 62. Mendapat bola hasil sodoran Supardi, Kim melepaskan shooting kaki kiri sambil membalikan badan namun masih lemah dan bisa dibaca Abdul Rohim.
Maung Bandung lagi-lagi mencoba peruntungan mencetak gol melalui Matsunaga. Di menit 76, umpan silang Tantan disambutnya di tiang dekat oleh tandukannya namun Abdul Rohim cepat keluar dari sarangnya. Bentrok “El Clasico Indonesia’ itu pun berakhir dengan skor kacamata.

Persib Bandung bermain imbang tanpa gol menghadapi PSMS Medan pada laga uji coba yang mentas di Stadion Teladan, Medan, Minggu (26/3) sore. Duel klasik kedua tim yang berkibar sejak zaman Perserikatan itu berakhir antiklimaks. Perbedaan kasta Persib dan PSMS di Liga pun tidak nampak dalam pertandingan tadi.
Persib menurunkan Agung Mulyadi sebagai satu-satunya pemain muda dalam starting line up. Vladimir Vujovic yang biasa menjadi tembok kokoh di lini belakang juga lebih dulu duduk di bench. Sedangkan tuan rumah mengandalkan duet manta PS TNI, Suhandi dan Legimin Raharjo sebagai poros permainan di tengah.
Babak Pertama
Kedua tim yang tidak mau kecolongan lebih condong bermain hati-hati. Hanya kans dari bek PSMS, Ahmad Budi Hargo di menit 10 yang sempat membuat suporter Persib terhenyak. Sundulannya memanfaatkan umpan tendangan bebas Legimin Raharjo mampu ditip oleh Deden Natshir.
Persib memang sulit mengembangkan permainan karena PSMS tampil dengan organisasi pertahanan yang rapi. Mereka juga menerapkan pressing ketat sejak dini, sehingga Dedi Kusnandar dan kolega sulit mendistribusikan bola ke depan. Ditambah kuartet bek PSMS pun selalu menempel pergerakan Atep dan Shohei Matsunaga.
Persib baru bisa membuat peluang pada menit 25 melalui tendangan bebas Matsunaga Shohei usai dilanggar Fredyan Wahyu namun bola diblok Abdul Rohim. Hanya 4 menit berselang dia kembali melepas shooting dari luar kotak penalti tapi melambung di atas mistar.
Peluang terbuka pertama Persib baru lahir pada menit 33 melalui Atep. Kerjasama segitiga Atep, Matsunaga dan Kim Jeffey membuat pertahanan PSMS terbuka. Tetapi sang kapten gagal memuntaskan peluangnya meski sudah berada dalam posisi one on one dengan kiper.
Persib baru kembali mengancam lewat Tony Sucipto di menit ke-43. Maju membantu serangan, dia merangsek masuk ke zona pertahanan lawan dan melepaskan tendangan keras namun masih melebar. Skor 0-0 pun menutup babak pertama di Teladan.
Babak Kedua
Maung Bandung yang membidik kemenangan demi membangkitkan mental partai tandang mulai bermain lebih serius. Jajang Nurjaman yang kurang puas dengan daya sengat Agung Mulyadi akhirnya menjawabnya dengan memasukan Tantan. Selain itu Vladimir Vujovic pun dimasukan menggantikan Wildansyah di pos stoper.
Namun justru PSMS yang kembali membuat kalang kabut pertahanan Maung Bandung di awal babak kedua. Menit ke-51, Choirul Hidayat meliuk-liuk di sisi kiri wilayah pertahanan Persib dan mengelabui Tony Sucipto. Namun sepakan menyilangnya mampu ditepis Deden sambil terbang.
Sengatan Persib sendiri lebih menggigit dengan masuknya Vujovic. Beberapa kali peluang tercipta karena hadirnya pemain jangkung itu di kotak penalti terutama dari situasi set piece. Meski berposisi sebagai pemain belakang, namun Vujovic memang dikenal punya produktivitas dalam urusan mencetak gol.
Namun tetap saja beberapa kali percobaannya gagal membuahkan hasil. Selain itu, Kim Jeffrey pun mempunyai peluang untuk mencetak gol di menit 62. Mendapat bola hasil sodoran Supardi, Kim melepaskan shooting kaki kiri sambil membalikan badan namun masih lemah dan bisa dibaca Abdul Rohim.
Maung Bandung lagi-lagi mencoba peruntungan mencetak gol melalui Matsunaga. Di menit 76, umpan silang Tantan disambutnya di tiang dekat oleh tandukannya namun Abdul Rohim cepat keluar dari sarangnya. Bentrok “El Clasico Indonesia’ itu pun berakhir dengan skor kacamata.

Hadeuh Persib balik deui ka jaman “Hese Kenging Lamun Tandang”
Sae sae…. Elklasidut.. !
Tanding lawan PSMS konteknya khan persababatan dan persiapan untuk menghadapi Liga 1, sblum brtanding Janur minta saat prtandingan bisa pergantian pemain sampai 6 orang supaya smua pemain merasakan atmosfir pertandingan faktanya dilapangan pergantian hanya 2 orang jadi rek kmaha mampragna team mun ujicoba wae teu mere kasempetan ka pamaen anu jarang main padahal persib saat ini butuh pengganti anu sapadan jeng febri & zola anu ditarik ka timnas…Profesional atuh Wa Janur khan sakola pelatih tos lengkap kajeung ahk ulah ngerakeun isin ku lisensi A AFC jeung jaga eta ucapan. Punteun
Janur mah bisanya ngelatih kalo dikasih pemain bintang semua. Itu bedanya janur sama pelatih lainnya. Pelatih lain yg tanpa bintang bisa ngimbangi persib yg full bintang
Soal mentlitas dan spirit bertarung di Kandang Lawan Kok Melempem yah? tapi apapun itu bacaan pelatih terhadap situasi dilapangan harus lebih akurat, selai itu PERSIB kejebak pola yang monoton siapapun lawannya polanya ya begitu main sayap lambung ka kotak Penalty, misikin kreatifitas dan terobosan dari tengah, jarak antara striker tunggal dengan gelandang juga masih masalah. Selanjutnya berharap Wa Janur punya banyak alternatif dan variasi serangan yang lebih inovatif
Bener Ari euweuh striker mah ripuh euy pak Djanur coba kontrak Gonzales 1 THN mah lah
sanes kirang hormat pami kengeng sumbang saranmah shohei sareng tantanmah kirang layak maen dipersib manglebarkeun mengpeung teu acan liga