Bendung Persib, Shahar Masih Simpan Rasa Hormat
Friday, 18 March 2016 | 13:08
Menghadapi mantan tim dengan status sebagai tamu bersama klub baru, menjadi pengalaman tidak terlupakan oleh Shahar Ginanjar. Sejak memilih hijrah ke Mitra Kukar, penjaga gawang jangkung itu baru merasakan lagi menginjak rumput Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Dia pun mengaku senang bisa mudik sambil membawa hasil positif bersama Naga Mekes dengan menahan imbang Persib, 1-1. Peran Shahar di bawah mistar pun cukup krusial.
“Senang main di sini lagi, tapi ya harus profesional, saya main di tim lawan. Tapi bukan berarti saya tidak hormat kepada tim yang pernah menyuport saya,” ujar Shahar di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis. (17/3).
Turun sejak menit pertama, aksinya di babak pertama cukup mengesankan ketika menghentikan serangan Persib. Seperti saat menangkap tendangan Kim Jeffrey dan tandukan Juan Belencoso. Sedangkan di babak kedua Shahar tidak bekerja terlalu banyak karena minim shoot on goal yang dilakukan Persib. Hanya sepakan penalti Vladimir Vujovic yang mengarah ke gawang dan itu juga satu-satunya peluang yang gagal dia amankan.
“Mohon maaf karena profesional saja saya bekerja dan saya juga tidak bisa mengecewakan tim yang saya bela. Intinya setiap saya berada di sebuah tim saya selalu total,” terangnya.
Mengenai performa Naga Mekes secara keseluruhan, pria asal Purwakarta itu memuji aksi rekan-rekan setimnya. Karena mereka bisa percaya diri ketika tampil menghadapi tim yang secara tradisi lebih berpengalaman ketimbang timnya. Selain itu dari segi komposisi pemain, Maung Bandung jauh lebih mentereng. Ditambah dukungan bobotoh yang sanggup memenuhi tribun di Jalak Harupat.
“Penampilan sangat luar biasa dari Mitra Kukar karena kita lawan tuan rumah karena banyak penonton jadi semua ingin menunjukkan kualitas. Tapi kalau masalah hasil saya tidak bisa komentar apa-apa,” ungkapnya.

Menghadapi mantan tim dengan status sebagai tamu bersama klub baru, menjadi pengalaman tidak terlupakan oleh Shahar Ginanjar. Sejak memilih hijrah ke Mitra Kukar, penjaga gawang jangkung itu baru merasakan lagi menginjak rumput Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Dia pun mengaku senang bisa mudik sambil membawa hasil positif bersama Naga Mekes dengan menahan imbang Persib, 1-1. Peran Shahar di bawah mistar pun cukup krusial.
“Senang main di sini lagi, tapi ya harus profesional, saya main di tim lawan. Tapi bukan berarti saya tidak hormat kepada tim yang pernah menyuport saya,” ujar Shahar di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis. (17/3).
Turun sejak menit pertama, aksinya di babak pertama cukup mengesankan ketika menghentikan serangan Persib. Seperti saat menangkap tendangan Kim Jeffrey dan tandukan Juan Belencoso. Sedangkan di babak kedua Shahar tidak bekerja terlalu banyak karena minim shoot on goal yang dilakukan Persib. Hanya sepakan penalti Vladimir Vujovic yang mengarah ke gawang dan itu juga satu-satunya peluang yang gagal dia amankan.
“Mohon maaf karena profesional saja saya bekerja dan saya juga tidak bisa mengecewakan tim yang saya bela. Intinya setiap saya berada di sebuah tim saya selalu total,” terangnya.
Mengenai performa Naga Mekes secara keseluruhan, pria asal Purwakarta itu memuji aksi rekan-rekan setimnya. Karena mereka bisa percaya diri ketika tampil menghadapi tim yang secara tradisi lebih berpengalaman ketimbang timnya. Selain itu dari segi komposisi pemain, Maung Bandung jauh lebih mentereng. Ditambah dukungan bobotoh yang sanggup memenuhi tribun di Jalak Harupat.
“Penampilan sangat luar biasa dari Mitra Kukar karena kita lawan tuan rumah karena banyak penonton jadi semua ingin menunjukkan kualitas. Tapi kalau masalah hasil saya tidak bisa komentar apa-apa,” ungkapnya.

gorengnya teu dilatih kuaingmah..enyage aingmah tukang tahu..
Terkadang saya lebih penasaran membaca komentar-komentar daripada artikel simamaung, menghibur sekali sampai bisa menghilangkan biwir nu jamedud..
saya yes
Hese upami evaluasi wae mah nu di pake alesan.tingali team batur langsung pasang.emangna si dejan digajih gaena nang ngalatih sapoee 2 x trs evaluasi.kos team tarkam wae
Cik atuh sabar… teu kedah raribut. Hasil goreng can tentu salah pelatih hungkul. Bisa jd salah pemaen oge. Pemain dan pelatih kudu ngabuktikeun ka manajemen dan bobotoh, bobotoh ngadukung sareng ngadoakeun supados persib bangkit dan langkung sae.
Leres kang eddy
Made. Natsir. Ridwan. Sahar aralus kabeh nu butut mh ngan si markus
Memang mantan selalu bikin gara gara, apalagi mantan kiper
antos maen salajengna..upami sababaraha kali teu memuasken panginten teu aya ka cocokan ramuan kang dejan..kitu tah