Beda Akademi dan Diklat dalam Pembinaan Usia Muda di Persib
Monday, 12 February 2018 | 14:55
Persib yang menggandeng legenda Inter Milan, Javier Zanetti akan meluncurkan akademi, Selasa (13/2/2018) besok di Stadion Siliwangi Bandung. Ini adalah program penyempurnaan dari program Diklat Persib yang telah dibangun sejak tahun 2014 lalu, menelurkan Febri Hariyadi, Gian Zola, dan Henhen Herdiana yang kini mencicipi Timnas Indonesia.
Lalu apa perbedaan Diklat dan Akdemi yang diprogramkan manajemen Persib? Manajer Diklat Persib Yoyo S. Adiredja menerangkan jika akademi adalah pembinaan yang bersifat berbayar. Seperti sekolah sepakbola, nantinya mereka akan dibimbing sesuai program yang telah disusun menggunakan kurikulum dari akademi Inter Milan, sesuai kerjasama kedua klub.
“Kalau akademi itu berbayar (ada administrasi yang harus dibayar) siapapun bebas bisa ikut dan mendaftar,” kata Yoyo, dihubungi Senin (12/2/2018).
Berbeda dengan Diklat Persib, adalah program Persib junior yang disiapkan menuju kompetisi usia dini seperti Piala Soeratin (U-17) dan Liga 1 U-19. Mereka adalah pemain yang sudah terseleksi standarisasinya, mulai dari standar fisik, dan teknik.
“Kalau Diklat ini adalah pembinaan usia muda Persib, anak-anak diklat ini anak-anak yang harus sudah terseleksi standar fisik, standar tekniknya, ada standar khusus dan dibina khusus,” lanjutnya.
Adanya akademi ini tentu menjadi permulaan yang baik dimana nantinya Diklat akan memprioritaskan pemain-pemain potensial dari sana. Selama ini para pemain Diklat diambil dari proses seleksi dengan pemantauan sebelumnya.
“Oh jelas menjadi salah satu prioritasnya jika di akademi ada yang potensial bisa diambil ke Diklat. Selama ini para pemain Diklat ada seleksi dari pantuan. Kita sering uji coba ke daerah segala macam, potensi-potensi itu diseleksi dalam satu periode, baik tes fisik, dan teknik,” bebernya.

Persib yang menggandeng legenda Inter Milan, Javier Zanetti akan meluncurkan akademi, Selasa (13/2/2018) besok di Stadion Siliwangi Bandung. Ini adalah program penyempurnaan dari program Diklat Persib yang telah dibangun sejak tahun 2014 lalu, menelurkan Febri Hariyadi, Gian Zola, dan Henhen Herdiana yang kini mencicipi Timnas Indonesia.
Lalu apa perbedaan Diklat dan Akdemi yang diprogramkan manajemen Persib? Manajer Diklat Persib Yoyo S. Adiredja menerangkan jika akademi adalah pembinaan yang bersifat berbayar. Seperti sekolah sepakbola, nantinya mereka akan dibimbing sesuai program yang telah disusun menggunakan kurikulum dari akademi Inter Milan, sesuai kerjasama kedua klub.
“Kalau akademi itu berbayar (ada administrasi yang harus dibayar) siapapun bebas bisa ikut dan mendaftar,” kata Yoyo, dihubungi Senin (12/2/2018).
Berbeda dengan Diklat Persib, adalah program Persib junior yang disiapkan menuju kompetisi usia dini seperti Piala Soeratin (U-17) dan Liga 1 U-19. Mereka adalah pemain yang sudah terseleksi standarisasinya, mulai dari standar fisik, dan teknik.
“Kalau Diklat ini adalah pembinaan usia muda Persib, anak-anak diklat ini anak-anak yang harus sudah terseleksi standar fisik, standar tekniknya, ada standar khusus dan dibina khusus,” lanjutnya.
Adanya akademi ini tentu menjadi permulaan yang baik dimana nantinya Diklat akan memprioritaskan pemain-pemain potensial dari sana. Selama ini para pemain Diklat diambil dari proses seleksi dengan pemantauan sebelumnya.
“Oh jelas menjadi salah satu prioritasnya jika di akademi ada yang potensial bisa diambil ke Diklat. Selama ini para pemain Diklat ada seleksi dari pantuan. Kita sering uji coba ke daerah segala macam, potensi-potensi itu diseleksi dalam satu periode, baik tes fisik, dan teknik,” bebernya.

Punten bade naros,
Ari lulusan akademi intermilan saha wae nya?
seueur diantawisna Balotelli, Goran Pandev, Marco Delvechio, Leonardo Benuchi, dll
Simkuring oge lulusan akademi, ayeuna nuju ngantosan telpon ti manajemen bilih bade d kontrak, lamun moal abdi bade icalan tahu bulat we..
Punteun ai th kelahiran 2000 bisa daftar di akademy persib teu nya ?
Adek saha wae pemaen na…nu penting suasana nyaman kondusif satu hati..pasti jadi alus
Tim batur tos ngabentuk euy..
Saha wae ge pamaen na jadi alus
punten bade naros kaluar ti jalur berita. Naha ari persib permainan na pepeluntungan wae bari teu menciptakan peluang hade. teu saha wae pelatih na. kahayang saha nya?
SOK SING SAREUBEUH.. KEUN BAE PERSIB SINA DEGRADASI.. KAMI GE REK NYIEUN PERSIB 1933.. NU DIKELOLA KU MANJEMEN NU MENTINGKEUN PRESTASI JG KBANGGAAN WARGA JABAR LAIN MANJEMEN NU BISNIS ORIENTED.. NU SOK MEULIAN PAMAEN KOLOT JG ASAL2N NU PNTING AYA CASHBACK GEDE
Sim kuring daftar nya kang, sim kuring lulsan akademi.. okeh
Ngan kade, barang maen skorna 20 – 0, da teu boga duit keur meuli pamaenna.
bedana jeung akademi sepakbola barca la masia naon nya? perasaan si messi teu kudu dititah mayar jang di didik ku la masia
#CMIWW
Ihhh nya beda atuh ari akademi barca mah di spanyol, ari akademi persib mah di bandung… Sok baringung dekah
hahaha si akang mah sok beneran wae….
bedana akedemi persi jeng barca?ari akademi barca mah LA MASIA ari Knemi persib mah LANSIA tah eta perbedaan na mah
Thn ini gunakan Persib u21 + u23 + pmn asing target realistis 2019 Persib juara
beja weh SSB PERSIB BANDUNG kitu
Ah di dinyamah teu ghaauuulll pisan, apan ameh persib zaman now
Ath ssb ssb di kota bandung kmh nasibna?
kade ulah mabal nya upami tos lebet akademi
Diklat geus aya.,akademi geus aya…kuduna persib teu kudu repot2 rekrut pemain lokal ti klub lain nya
Piduiteun atuh euy nu baroga duit ungkul engkena anu jd bibit persib teh alibi meren aya beasiswa paling kitu
boga duit ari maen alus ma nya fair fair saja. daripada kamari nu dekeut whu hungkul nu jadi pamaen persib? bari melenoy
Ya nu piduiteun atau nu teu boga duit boga jalur masing masing . Ssb jalan melalui jalur diklat. Akademi nya jalan oge.
Punteun ai th kelahiran 2000 bisa daftar di akademy persib teu nya ?