Baru 3 Bulan, Janur Dapat Banyak Ilmu di Italia
Thursday, 14 April 2016 | 15:33
Mantan pelatih Persib, Jajang Nurjaman sudah kembali ke Bandung. Namun bukan untuk melatih skuat Maung Bandung, namun dia sedang memperpanjang visa dan izin kerja di Italia. Menurutnya selama di negeri Pizza, Janur mengaku kerasan dan tidak merasa waktu 3 bulan sebagai waktu yang lama. Dia mengaku disana mendapat banyak ilmu yang bisa diterapkan ketika kembali melatih sebuah klub karena memang sudah mendapat program dari pihak Inter Milan.
“Jadi saya bisa terlibat langsung dalam latihan. Kadang saya terlibat dalam latihan dengan tim U-17, U-18, U-19 dan tim senior selalu berganti-ganti. Karena mereka telah menyusun program untuk saya disana dan mereka atur seperti itu,” ujar Janur ketika dijumpai di rumahnya, Kamis (14/4).
Selain program yang berbeda, pria 58 tahun itu menyebut bahwa sarana dan prasarana di seluruh klub Italia sangat menunjang. Karena dia melakukan tur ke beberapa affiliated club Nerrazuri yang banyak berada di kompetisi Serie B dan C Italia. Bahkan di Inter saja ada 2 camp yaitu camp untuk tim senior maupun untuk tim akademi yang kualitasnya begitu bagus. Hal ini yang belum pernah dia jumpai di Indonesia sebelumnya.
“Yang di akademi saja ada 8 lapangan, itu selalu ada sintetis dan original. Belum lagi fasilitas gym yang memadai untuk sebuah club, jadi itulah yang sangat membedakan jauh lah,” tuturnya.
Selain itu filosofi bermain sebuah tim juga sudah ditentukan dari jajaran manajemen. Sehingga pola bermain yang ditanamkan pada pemain sudah harus dipahami hanya tinggal pelatih yang memberi inststruksi lebih detail di lapangan. Hal ini menurutnya bisa menjembatani pemain junior supaya langsung nyetel ketika merumput bersama skuat utama.
“Ternyata di Inter dan mungkin semua disana, ada direktur metodologinya. Mereka yang mengatur program latihan ada satu fase in season ya atau masa kompetisi jadi yang saya ikuti adalah program mereka. Jadi semua telah diatur tapi kalau improvisasi lapangan tetap diatur oleh pelatih,” ujarnya.

Mantan pelatih Persib, Jajang Nurjaman sudah kembali ke Bandung. Namun bukan untuk melatih skuat Maung Bandung, namun dia sedang memperpanjang visa dan izin kerja di Italia. Menurutnya selama di negeri Pizza, Janur mengaku kerasan dan tidak merasa waktu 3 bulan sebagai waktu yang lama. Dia mengaku disana mendapat banyak ilmu yang bisa diterapkan ketika kembali melatih sebuah klub karena memang sudah mendapat program dari pihak Inter Milan.
“Jadi saya bisa terlibat langsung dalam latihan. Kadang saya terlibat dalam latihan dengan tim U-17, U-18, U-19 dan tim senior selalu berganti-ganti. Karena mereka telah menyusun program untuk saya disana dan mereka atur seperti itu,” ujar Janur ketika dijumpai di rumahnya, Kamis (14/4).
Selain program yang berbeda, pria 58 tahun itu menyebut bahwa sarana dan prasarana di seluruh klub Italia sangat menunjang. Karena dia melakukan tur ke beberapa affiliated club Nerrazuri yang banyak berada di kompetisi Serie B dan C Italia. Bahkan di Inter saja ada 2 camp yaitu camp untuk tim senior maupun untuk tim akademi yang kualitasnya begitu bagus. Hal ini yang belum pernah dia jumpai di Indonesia sebelumnya.
“Yang di akademi saja ada 8 lapangan, itu selalu ada sintetis dan original. Belum lagi fasilitas gym yang memadai untuk sebuah club, jadi itulah yang sangat membedakan jauh lah,” tuturnya.
Selain itu filosofi bermain sebuah tim juga sudah ditentukan dari jajaran manajemen. Sehingga pola bermain yang ditanamkan pada pemain sudah harus dipahami hanya tinggal pelatih yang memberi inststruksi lebih detail di lapangan. Hal ini menurutnya bisa menjembatani pemain junior supaya langsung nyetel ketika merumput bersama skuat utama.
“Ternyata di Inter dan mungkin semua disana, ada direktur metodologinya. Mereka yang mengatur program latihan ada satu fase in season ya atau masa kompetisi jadi yang saya ikuti adalah program mereka. Jadi semua telah diatur tapi kalau improvisasi lapangan tetap diatur oleh pelatih,” ujarnya.

alangkah baiknya kalau dari staf manajemen juga ikut satu paket dg kang janur. bisa transfer ilmu manajerial dalam sebuah klub sepak bola. pengelolaan tiket penonton contohnya.