Banyak Pelanggaran, Tradisi Pawai Juara Bisa Ditiadakan
Monday, 26 October 2015 | 18:46
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, sebelumnya sudah memperingatkan bobotoh untuk tidak melanggar syarat peraturan saat berlangsungnya konvoi juara Persib Bandung pada Minggu (25/10) kemarin. Beberapa aturan sudah dipublikasikannya melalui media maupun dunia maya. Aturan tersebut diantaranya :
1. Tidak boleh melanggar lalu lintas,
2. Tidak boleh merusak fasilitas kota,
3. Tidak boleh sweeping mobil apapun,
4. Tidak boleh buligir, dan
5. Tidak boleh gerang-gerung knalpot.
Kenyataan di lapangan saat hari H, oknum bobotoh banyak yang melanggar peraturan parade tersebut. Kondisi demikian tentu membuat Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, geram. Melalui akun Facebook-nya, ia akan mengevaluasi secara keseluruhan tentang pawai yang sudah dilakukan.
“Seperti janji saya, minggu ini akan dievaluasi terkait parade Persib hari ini. Selama 5 jam saya banyak melakukan gestur dadah-dadah dan kontak mata dengan ratusan ribu wajah-wajah bahagia warga yang baik-baik saja,” kutip Emil.
Emil pun mengisyaratkan jika konvoi pada Minggu kemarin adalah yang terakhir bagi Persib dan khususnya untuk bobotoh. Meski Persib juara di tahun-tahun berikutnya, wali kota berkaca mata ini mengindikasikan tak akan menuruti permintaan suporter Persib untuk melakukan konvoi. Pada kenyataannya, masih ada oknum bobotoh yang tidak mengindahkan syarat peraturan yang telah dipublikasikannya.
“Namun tidak sedikit laporan pelanggaran-pelanggaran oleh yang mengaku bobotoh yang tidak mengindahkan syarat-syarat sederhana parade Persib. Ini salah satunya dan sudah jelas dari kota mana,” tulis Emil mengomentari gambar salah satu vandalisme yang beredar di sosial media.
Jika melihat komentar-komentar dalam status Facebook Emil, banyak aduan masyarakat yang cukup terwakilkan akan perbuatan tidak terpuji dari oknum bobotoh. Emil mengungkapkan rasa kecewanya. Akibat perilaku tidak beradab dari oknum bobotoh, dampaknya harus merenggut kebahagian masyarakat tidak melihat kembali parade Persib juara.
“Kelakuan anda-anda akan mengorbankan kebahagiaan banyak orang di masa depan. Karena kemungkinan parade ditiadakan semakin besar. Kenapa? Karena sebagian dari kita belum siap untuk beradab,” tegasnya.


Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, sebelumnya sudah memperingatkan bobotoh untuk tidak melanggar syarat peraturan saat berlangsungnya konvoi juara Persib Bandung pada Minggu (25/10) kemarin. Beberapa aturan sudah dipublikasikannya melalui media maupun dunia maya. Aturan tersebut diantaranya :
1. Tidak boleh melanggar lalu lintas,
2. Tidak boleh merusak fasilitas kota,
3. Tidak boleh sweeping mobil apapun,
4. Tidak boleh buligir, dan
5. Tidak boleh gerang-gerung knalpot.
Kenyataan di lapangan saat hari H, oknum bobotoh banyak yang melanggar peraturan parade tersebut. Kondisi demikian tentu membuat Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, geram. Melalui akun Facebook-nya, ia akan mengevaluasi secara keseluruhan tentang pawai yang sudah dilakukan.
“Seperti janji saya, minggu ini akan dievaluasi terkait parade Persib hari ini. Selama 5 jam saya banyak melakukan gestur dadah-dadah dan kontak mata dengan ratusan ribu wajah-wajah bahagia warga yang baik-baik saja,” kutip Emil.
Emil pun mengisyaratkan jika konvoi pada Minggu kemarin adalah yang terakhir bagi Persib dan khususnya untuk bobotoh. Meski Persib juara di tahun-tahun berikutnya, wali kota berkaca mata ini mengindikasikan tak akan menuruti permintaan suporter Persib untuk melakukan konvoi. Pada kenyataannya, masih ada oknum bobotoh yang tidak mengindahkan syarat peraturan yang telah dipublikasikannya.
“Namun tidak sedikit laporan pelanggaran-pelanggaran oleh yang mengaku bobotoh yang tidak mengindahkan syarat-syarat sederhana parade Persib. Ini salah satunya dan sudah jelas dari kota mana,” tulis Emil mengomentari gambar salah satu vandalisme yang beredar di sosial media.
Jika melihat komentar-komentar dalam status Facebook Emil, banyak aduan masyarakat yang cukup terwakilkan akan perbuatan tidak terpuji dari oknum bobotoh. Emil mengungkapkan rasa kecewanya. Akibat perilaku tidak beradab dari oknum bobotoh, dampaknya harus merenggut kebahagian masyarakat tidak melihat kembali parade Persib juara.
“Kelakuan anda-anda akan mengorbankan kebahagiaan banyak orang di masa depan. Karena kemungkinan parade ditiadakan semakin besar. Kenapa? Karena sebagian dari kita belum siap untuk beradab,” tegasnya.

oknum bobotoh lebih banyak dari pada bobotoh yang benar / dewasa.
saya setuju jangan ada konvoi-konvoi lagi karena banyak kerugiannya dari pada keuntungannya. mending terpusat(misalnya kumpul di gasibu / tegalega / alun-alun) aja acaranya jangan keliling-keliling(konvoi / pawai). fakta di lapangan membuat jalan macet total, banyak aksi vandalisme fasilitas umum, tidak tertib berlalu lintas, menurut kabar banyak mobil plat B di palak, supir angkutan umum tak bisa beroperasi karena jalan macet total, dan aksi yang merugikan lainnya. bukti nyata bahwa banyak merugikan berbagai pihak…
saya sangat-sangat setuju konvoi / pawai di tiadakan dan mudah-mudahan kang emil untuk meniadakan pawai / konvoi bukan hanya “geretak sambal”. karena tingkat kesadaran / kedewasaan oknum bobotoh ini sangat rendah jadi sulit di atur. di himbau pun mereka cuma “IYA-IYA” aja tapi di lapangan mereka sangat sulit di atur.
over teuing euphoria na, nu kedahna bungah bahagia kanggo warga. tapi kalakah mencekam aura na teh, kehel campur sedih ningali kalakuan sebagian bobotoh nu riweuh teu puguh manpaatkeun kaayaan konvoi. jejempingan, Gerang gerung, zig zag, ngasong2keun tongkat bandera ka aspal jeung mobil, asli karampungan.
tiasa wae konvoi tetep diayakeun, asal komitmenna sanes ti walkot hungkul. tapi aparat oge Kedah tegas pisan, da sajajalan asa teu ningal aparat jagi, dinu aya ge saukur nonton da eleh jumlah. fokusna mung ka jalur rombongan persib.
punten ah jadi curcol. sono kaayaan konvoi taun 95….damai tentrem teu hariwang
Moal aya..
Setuju kang ! Tong aya pawai pawai sagala lah .. bebenyit alay karampungan seueur teuing .. gerang gerung , gigitikan tengah jalan , eureun tengah jalan ngamacetkeun , di klakson molotot … asa lucu .. legeg di imag sorangan … kalah jadi ngahesekeun jeung ga nyaman ..
cik atuh mun ngarasa jadi bobotoh sejati mah pertahankaeun semangat BLA – Bandung Lautan Api, tong diganti jadi BLA -Bandung Lautan Alay siga pas konvoi kamari..
kang emil, ternyata banyak oknum bobotoh yg berasal dari suku saiya (balad bejita) nu resepna riweuh hahaha
Orang dayeuh tah. Plat nomerna ges teu jelas.
Jauh jeung watak prilaku urg kota bandung.
Matak dulur sadaya. Pami aya nu srabat srobot di jalan. Tingal plat pengker na. Pami tos lewa S ( D xxxx Sxx) rada maklum we da di lemburna ma teu aya aturan
Jahiliyah!!!
Geus montong diayakeun deui lah..riweuh kampring…# geus weh bandros wungkul nguriling…. bobotoh ngajaredog lalajo
dengan di adakan kamari aya alus na jadi bahan pembelajaran jeung evaluasi janggo ka payun na. da ari moal nyobaan mah moal apal atuh cs cs. sugan ka payun na aya cara atw aturan nu lewih sae kanggo acara2 kieu. karunya anak incu urng2 ngke mun di tiadakan (ulah ningal aya teu na mudarat) sagala ge ari teu bener di lakonan na mudarat. nu pentting belajar heula da di eropa ge kieu baheula na tpi membangun pola pikir na sae. tah bdg ge kudu jiga ktu.
sebagian masi jadi manusia primitif yang belum berevolusi jadi manusia modern, setuju pisan konvoi. road show, ditiadakan.
akhhhhh hese orang indonesia mah
aya acara konvoi uae kudu campur jeung arak jadi ueh rarudet teu tartib
mobil plat “B” teu boga salah ge di takolan
cocoretan di jalan
gerang gerung motor
rata” barudak kurung batokeun jadi asa leupas dinu gedogan
jadi ka payun na mah ulah aya konvoi ueh pa
mending sholat bareng ngarayakeun juara na meh janten berkah jeung pelajaran kanggo oknum anu ngaku bobotoh
Konvoi masih keneh kudu diajar….jauh keneh kana juara ..!!