Bandung Gelar Event Internasional U-16 Inisiasi Kemenpora
Friday, 22 November 2019 | 16:42
Bandung terpilih untuk menjadi kota penyelenggara gelaran U-16 Kemenpora International Football Championship (KIFC). Turnamen yang diikuti 12 tim dari empat negara di Asia Tenggara itu akan digelar pada 27 November hingga 4 Desember. Untuk venue seluruh laga akan dimainkan di Lapangan Progresif.
Ketua Panpel KIFC, M. Alan Wildan Chandra mengatakan bahwa di turnamen ini bukan hanya tim dalam negeri yang ikut bertanding. “Pesertanya ada 12 tim, 8 dari Indonesia dan 4 tim dari luar negeri,” ujar Alan pada sesi jumpa pers di Sekre Agotax, Jumat (22/11) siang.
Empat tim luar yang ikut ambil bagian dalam turnamen ini adalah AS Darufa FC dan Penang Sport School (Malauysia), Malaya FC (Filipina) dan Buapakthawittaya (Thailand). Sedangkan 8 tim Indonesia diantaranya diikuti oleh Persib U-15 dan beberapa kampiun dari festival usia dini di Indonesia.
Operator turnamen ini sendiri dipegang oleh Agotax usai diberi kepercayaan oleh Kemenpora. Event internasional ini juga akan menjadi event penutup dari seri Youth Development di Kemenpora tahun ini. Sebelumnya Agotax menjadi operator untuk kompetisi Sepakbola putri U-17 Piala Menpora 2019.
Tentang sistem kompetisi, nantinya 12 tim itu dibagi menjadi empat grup dan masing-masing dihuni tiga tim. Babak penyisihan akan berlangsung selama lima hari dengan durasi bermain selama 2×35 menit. Untuk tim yang lolos dari kualfikasi grup bersaing di empat besar dan grand final.
“Jadi di turnamen itu tak hanya ada satu event saja, tapi juga ada event lainnya, yaitu Piala Super Muda. Hanya untuk Piala Super Muda hanya diikuti tim dari Indonesia saja, yang berjumlah 8 tim dan setelah grup langsung grand final,” lanjut Alan.
Lebih lanjut, Alan mengatakan dasar diselenggarakannya event sepakbola ini merupakan implementasi Inpres nomor 3 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan internasional. Hanya saja dia mengeluhkan tanggapan dari instansi yang tidak menjalankan instruksi Presiden tersebut.
Alan yang juga merupakan ketua umum Agotax itu menyayangkan tidak adanya dukungan dari pemerintah daerah, baik Gubernur Jabar maupun Walikota Bandung. Sejauh ini tidak ada tanggapan dari pihak provinsi. Sedangkan dari Pemkot ada respon tetapi terus diulur waktu audiansinya.
“Event ini merupakan program langsung dari kemenpora, tapi Gubernur dan Walikota ga memberikan dukungannya. Padahal kita di sini ditunjuk langsung oleh Kemenpora. Lagipula kita di sini bukannya minta support berupa anggaran, tetapi lebih ke sport tourism,” kata Alan.
“Sayangnya, sampai sekarang tidak ada respon dari Wali Kota ataupun Gubernur, padahal ini event internasional. Kita bisa mengenalkan tempat wisata kita,” tutup Alan.

Bandung terpilih untuk menjadi kota penyelenggara gelaran U-16 Kemenpora International Football Championship (KIFC). Turnamen yang diikuti 12 tim dari empat negara di Asia Tenggara itu akan digelar pada 27 November hingga 4 Desember. Untuk venue seluruh laga akan dimainkan di Lapangan Progresif.
Ketua Panpel KIFC, M. Alan Wildan Chandra mengatakan bahwa di turnamen ini bukan hanya tim dalam negeri yang ikut bertanding. “Pesertanya ada 12 tim, 8 dari Indonesia dan 4 tim dari luar negeri,” ujar Alan pada sesi jumpa pers di Sekre Agotax, Jumat (22/11) siang.
Empat tim luar yang ikut ambil bagian dalam turnamen ini adalah AS Darufa FC dan Penang Sport School (Malauysia), Malaya FC (Filipina) dan Buapakthawittaya (Thailand). Sedangkan 8 tim Indonesia diantaranya diikuti oleh Persib U-15 dan beberapa kampiun dari festival usia dini di Indonesia.
Operator turnamen ini sendiri dipegang oleh Agotax usai diberi kepercayaan oleh Kemenpora. Event internasional ini juga akan menjadi event penutup dari seri Youth Development di Kemenpora tahun ini. Sebelumnya Agotax menjadi operator untuk kompetisi Sepakbola putri U-17 Piala Menpora 2019.
Tentang sistem kompetisi, nantinya 12 tim itu dibagi menjadi empat grup dan masing-masing dihuni tiga tim. Babak penyisihan akan berlangsung selama lima hari dengan durasi bermain selama 2×35 menit. Untuk tim yang lolos dari kualfikasi grup bersaing di empat besar dan grand final.
“Jadi di turnamen itu tak hanya ada satu event saja, tapi juga ada event lainnya, yaitu Piala Super Muda. Hanya untuk Piala Super Muda hanya diikuti tim dari Indonesia saja, yang berjumlah 8 tim dan setelah grup langsung grand final,” lanjut Alan.
Lebih lanjut, Alan mengatakan dasar diselenggarakannya event sepakbola ini merupakan implementasi Inpres nomor 3 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan internasional. Hanya saja dia mengeluhkan tanggapan dari instansi yang tidak menjalankan instruksi Presiden tersebut.
Alan yang juga merupakan ketua umum Agotax itu menyayangkan tidak adanya dukungan dari pemerintah daerah, baik Gubernur Jabar maupun Walikota Bandung. Sejauh ini tidak ada tanggapan dari pihak provinsi. Sedangkan dari Pemkot ada respon tetapi terus diulur waktu audiansinya.
“Event ini merupakan program langsung dari kemenpora, tapi Gubernur dan Walikota ga memberikan dukungannya. Padahal kita di sini ditunjuk langsung oleh Kemenpora. Lagipula kita di sini bukannya minta support berupa anggaran, tetapi lebih ke sport tourism,” kata Alan.
“Sayangnya, sampai sekarang tidak ada respon dari Wali Kota ataupun Gubernur, padahal ini event internasional. Kita bisa mengenalkan tempat wisata kita,” tutup Alan.
