Awak Persib Jenguk Ridho di RSHS
Wednesday, 13 April 2016 | 13:07
Usai melakukan agenda latihan rutin di Rai Fitness, rombongan tim Persib Bandung menjenguk Ridho Mauludin Sukarna di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Rabu (13/4). Bocah berusia 5 tahun tersebut merupakan korban tabrak lari yang dilakukan oknum bobotoh jelang laga Persib kontra Bali United di Jalak Harupat 30 Maret 2016 lalu. Akibat tragedi tersebut, kaki kiri Ridho mesti diamputasi 10 cm di atas lutut.
Dipimpin oleh manajer Umuh Muchtar, tim Persib tiba di RSHS pukul 10.15 dan seluruh pemain menyempatkan diri untuk hadir. Meski tidak semua bisa bertemu dan bertegur sapa dengan Ridho keterbatasan rumah sakit. Sehingga hanya perwakilan pemain yaitu Atep, Tantan, Hariono dan Made Wirawan bersama Umuh dan dokter tim Rafi Ghani yang masuk ke kamar yang letaknya di Gedung Kemuning lantai 2 no. 5
Begitu masuk ke ruang perawatan, Umuh langsung menyapa Imas Hasanah, ibu Ridho. Dia berbincang dan menanyakan bagaimana kondisi putranya saat ini. Umuh kemudian membuka sebagian selimut yang menutupi badan dan kaki Ridho dan terlihat kaki yang masih dibalut perban. Saat itu para pemain Persib pun tidak kuasa melihat kondisi Ridho dan langsung memalingkan wajah dengan mata berkaca-kaca.
Setelah itu giliran Atep dan Made Wirawan yang maju menghampiri Ridho yang terbaring di tempat tidur. Sang kapten dan kiper senior itu pun mengeluarkan bingkisan dari ransel yang dibawa oleh mereka. Untuk Atep dia memberikan jersey alternatif di musim 2015. Sedangkan Made menyumbangkan kostum kiper miliknya.
Umuh dan Atep pun menyerahkan dua amplop berisi uang kepada Imas. Uang itu merupakan hasil pengumpulan dari para pemain dan seluruh anggota tim. Setelah rombongan pemain senior, giliran pelatih Dejan Antonic dan beberapa pemain asing seperti Vladimir Vujovic dan Juan Belencoso pun ikut menjenguk bocah malang tersebut.

Usai melakukan agenda latihan rutin di Rai Fitness, rombongan tim Persib Bandung menjenguk Ridho Mauludin Sukarna di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Rabu (13/4). Bocah berusia 5 tahun tersebut merupakan korban tabrak lari yang dilakukan oknum bobotoh jelang laga Persib kontra Bali United di Jalak Harupat 30 Maret 2016 lalu. Akibat tragedi tersebut, kaki kiri Ridho mesti diamputasi 10 cm di atas lutut.
Dipimpin oleh manajer Umuh Muchtar, tim Persib tiba di RSHS pukul 10.15 dan seluruh pemain menyempatkan diri untuk hadir. Meski tidak semua bisa bertemu dan bertegur sapa dengan Ridho keterbatasan rumah sakit. Sehingga hanya perwakilan pemain yaitu Atep, Tantan, Hariono dan Made Wirawan bersama Umuh dan dokter tim Rafi Ghani yang masuk ke kamar yang letaknya di Gedung Kemuning lantai 2 no. 5
Begitu masuk ke ruang perawatan, Umuh langsung menyapa Imas Hasanah, ibu Ridho. Dia berbincang dan menanyakan bagaimana kondisi putranya saat ini. Umuh kemudian membuka sebagian selimut yang menutupi badan dan kaki Ridho dan terlihat kaki yang masih dibalut perban. Saat itu para pemain Persib pun tidak kuasa melihat kondisi Ridho dan langsung memalingkan wajah dengan mata berkaca-kaca.
Setelah itu giliran Atep dan Made Wirawan yang maju menghampiri Ridho yang terbaring di tempat tidur. Sang kapten dan kiper senior itu pun mengeluarkan bingkisan dari ransel yang dibawa oleh mereka. Untuk Atep dia memberikan jersey alternatif di musim 2015. Sedangkan Made menyumbangkan kostum kiper miliknya.
Umuh dan Atep pun menyerahkan dua amplop berisi uang kepada Imas. Uang itu merupakan hasil pengumpulan dari para pemain dan seluruh anggota tim. Setelah rombongan pemain senior, giliran pelatih Dejan Antonic dan beberapa pemain asing seperti Vladimir Vujovic dan Juan Belencoso pun ikut menjenguk bocah malang tersebut.

sedih nya….
mudah2n kanggo pemain sareng stafna, kejadian nu nimpa ka ridho, sing ngajadikeun motivasi. kudu leuwih ‘berkorban’ ngabela persib pas pertandingan. kanggo ridho, sing jadi budak nu soleh, ulah baong/bangor. kangge kulawargana sing disabarkeun sareng digampilkeun/ seueur rejekina. hatur nuhun ka persib, tos aya perhatianana.
amiiin kang,urang sarerea doakeun wae
semoga ada itikad baik bagi yang menabrak,semoga para bobotoh bisa lebih tertib lagi dalam berkendaraan konfoi boleh tapi patuhi aturan jangan ugal2an pada saat konfoi semoga jangan ada lagi korban
terharu….
semoga nu nabrak secepatna ngaku. kacida suporter nu kitu mah ngagogoren6 klub tercinta.
pami ada suporter lain dan melihat di tkp mohon juga share infonya
Itulah ciri dari calon juara sepakbola, menengok dan memberi adalah perbuatan amat sangat terpuji, dan ingatlah doa anak ini MUSTAJAB…utk keberhasilan Persib.
Bangga kami terhadap manajer dan seluruh pengurus persib.
Salam kami
Respect….!!!
mengakulah dan bersikap gentle klo kalian laki2 mnta maaf yg ngerasa udh nbrak gk bertanggung jwab,kasihan kluargany,jd suporter msh gk dewasa jg.seumur hidup lu dan slama lu msh hdup didunia lu gk bklan tnang.seandainya itu terjdi dlam keluarga lu,apa yg lu lakuin.kita ykin lu pasti ngebaca tulisan ini
teu waras nu nabrakna lamun teu ngarasa dosa mah..komo nepi kakieu…Inna Lillahi wa inna ilaihi raji’un… sabarnya jang…
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya….” (Al Baqarah (2) Ayat 286)
Kanggo nu nabrak cep ridho,sok sing jantan,yakin da urang mah,maneh na ge pasti moal tenang hirup na,geura sadar kanu nabrak cep ridho,inget lur..di dunia mah moal lila,urang yakin ente pasti maca tulisan ieu,mudah”an ente ( nu nabrak cep ridho ) sadar,bahwa ente hirup di dunia moal tenang rek nepi ka iraha ge..
GUERA TOBAAT TAH KA NU NABRAK ETA BUDAK…ARI TEU HAYANG RASA DI UDAG2P MAH… DOSA SAUMUR HIRUP MAH
sedih nya….
semoga nu nabrak secepatna ngaku..setiap maca tulisan Ridho..sering ngaluarken cai mata…(sedih..sedih…sedih…
Wrato
Depok