Attitude, Pertimbangan Utama Janur Saat Rekrut Pemain
Thursday, 18 August 2016 | 16:16
Banyak kriteria yang dipertimbangkan selalu oleh seorang pelatih ketika hendak mendatangkan amunisi baru ke dalam timnya. Bukan hanya dari teknik dan skill yang dimilikinya, tapi attitude dari sang pemain pun harus menjadi perhatian. Bagi pelatih Persib, Jajang Nurjaman, menyebut sikap pemain yang baik mempunyai nilai lebih di matanya. Hal itu berlaku bagi pemain yang pernah dia rekrut ke tim seperti Vladimir Vujovic dan Konate Makan.
Selain itu track record dari agen sang pemain pun selalu menjadi bahan pemikiran Janur untuk mengambil kliennya. Pengalaman Janur soal pemain dan agen yang sembarangan pernah dia rasakan di awal musim 2015. Persib yang sedang memburu ujung tombak pengganti Djibril Colulibaly kedatangan banyak pemain seleksi dari agen-agen dan hasilnya tidak ada yang memuaskan.
“Pasti attitude (sikap). Itu bukan cuma berlaku untuk pemain lokal tapi asing juga. Termasuk datang dari agen mana, itu juga jadi pertimbangan. Karena kalau ada yang bilang agen itu kurang gini-gitu, info itu saya tampung,” ujar Jajang dalam wawancara di Mess Persib, Kamis (18/8).
Persib sendiri saat ini sedang mencari pemain asing berposisi bek dan striker. Untuk pemain belakang, Diogo Alexandre Ferreira asal Australia telah siap didatangkan ke Bandung dalam waktu dekat. Janur mengatakan dia kepincut dengan Diogo karena masih berada di usia emas, yaitu 26 tahun. Baginya pemain yang terlalu muda masih belum siap untuk bertanding di kompetisi Indonesia yang keras sehingga dibutuhkan pengalaman.
“Untuk pemain asing yang datang ke Indonesia harus sudah matang, kalau muda cuma satu-dua yang jadi. Artinya dia harus matang dalam segala hal, dalam menghadapi segala persoalan di negeri orang,” ungkapnya.
Attitude memang cukup berkaitan dengan usia sang pemain. Pemain muda yang masih labil akan dengan mudah terpengaruh lingkungan saat dia mempunyai banyak penggemar. Menurutnya itu menjadi alasan kenapa banyak legiun asing belia yang gagal saat mencoba peruntungan di tanah air. Jika mereka sukses di usia muda, Janur pun menyebut karir mereka cepat menurun dan sulit berkembang.
“Salah satunya karena itu tadi, harus pemain yang sudah matang, sudah bisa menyesuaikan keadaan. Rata-rata datang ke sini katakan sudah dalam usia yang mendekati senja,” ujar Janur.

Banyak kriteria yang dipertimbangkan selalu oleh seorang pelatih ketika hendak mendatangkan amunisi baru ke dalam timnya. Bukan hanya dari teknik dan skill yang dimilikinya, tapi attitude dari sang pemain pun harus menjadi perhatian. Bagi pelatih Persib, Jajang Nurjaman, menyebut sikap pemain yang baik mempunyai nilai lebih di matanya. Hal itu berlaku bagi pemain yang pernah dia rekrut ke tim seperti Vladimir Vujovic dan Konate Makan.
Selain itu track record dari agen sang pemain pun selalu menjadi bahan pemikiran Janur untuk mengambil kliennya. Pengalaman Janur soal pemain dan agen yang sembarangan pernah dia rasakan di awal musim 2015. Persib yang sedang memburu ujung tombak pengganti Djibril Colulibaly kedatangan banyak pemain seleksi dari agen-agen dan hasilnya tidak ada yang memuaskan.
“Pasti attitude (sikap). Itu bukan cuma berlaku untuk pemain lokal tapi asing juga. Termasuk datang dari agen mana, itu juga jadi pertimbangan. Karena kalau ada yang bilang agen itu kurang gini-gitu, info itu saya tampung,” ujar Jajang dalam wawancara di Mess Persib, Kamis (18/8).
Persib sendiri saat ini sedang mencari pemain asing berposisi bek dan striker. Untuk pemain belakang, Diogo Alexandre Ferreira asal Australia telah siap didatangkan ke Bandung dalam waktu dekat. Janur mengatakan dia kepincut dengan Diogo karena masih berada di usia emas, yaitu 26 tahun. Baginya pemain yang terlalu muda masih belum siap untuk bertanding di kompetisi Indonesia yang keras sehingga dibutuhkan pengalaman.
“Untuk pemain asing yang datang ke Indonesia harus sudah matang, kalau muda cuma satu-dua yang jadi. Artinya dia harus matang dalam segala hal, dalam menghadapi segala persoalan di negeri orang,” ungkapnya.
Attitude memang cukup berkaitan dengan usia sang pemain. Pemain muda yang masih labil akan dengan mudah terpengaruh lingkungan saat dia mempunyai banyak penggemar. Menurutnya itu menjadi alasan kenapa banyak legiun asing belia yang gagal saat mencoba peruntungan di tanah air. Jika mereka sukses di usia muda, Janur pun menyebut karir mereka cepat menurun dan sulit berkembang.
“Salah satunya karena itu tadi, harus pemain yang sudah matang, sudah bisa menyesuaikan keadaan. Rata-rata datang ke sini katakan sudah dalam usia yang mendekati senja,” ujar Janur.

Yandi ge sabener namah geus matang geura soalna tos lami pisan pan dipeuyeumna..mangga geura dipurak
Bilih anenoy teras we bau
Gandeng dol bau
Attitude emang penting pisan.Ulah nepi jiga pemain asing di klub sejen nu sok janten provokator.Sanes transfer ilmu malah ngarusak sepakbola Indonesia.
matak ferdinand sinaga di biarkan pergi soalnya attitudena goreng patut.. Lanjutkan koch zanursss…!
beuner mang kudu tatitut daun sampeu saha nu hitut….!!
Eta nu ngambeu
attitude blancoso bagus,, tp ya begitulah,,
Move On mang… nu atos2 mah wios… teu kedah di ungkit2… sing janten pembelajaran kangge sararea…
nya tos move on mang,,
nyindir ungkul we mang saya mah,,
heheheh
Tah mun geus meunang pamaen nu tatitut na alus, sarua kudu saling ngajaga sikap antara pamaen jg palatih jg managemen oge. Lain ari pamaen tatitutna kudu alus, ari pelatih jg managemen ka pamaen tatitutna bau..
satuju pisan mang,,
hade goreng aing persib
sebenernya yang bikin pelatih persib rudet itu kumis nya..
daripada tambah nyingsat n ga bikin rudet, coba deh kurud..
klo mau sok ama novi lah di kurudin itu kumis nya..
Hadir…
atitude diri sendiri di perbaiki mang djanur,,,
jgn mentang2 jadi pelatih kepala,pernah bawa juara,legend,dan pernah latihan di italy,membuat anda se enaknya berkoar di media buka buka aib internal team,ato kemampuan pemain,pemain jelek karena anda gak bisa memaksimalkannya,,,
inget mang djanur mun hayang di hargaan kudu bisa ngahargaan batur,,,
jieun barudak persib menyatu tong di pecah2 di buka aib2 na ka media,eraaa
pokona butut mah butut we… rek di beja2 ka media atawa henteu, tetep butut…
contoh lah jurgen klopp,,
Enya bener tah conto jurgen klopp pelatih arseto
sok lah atur atur weh ku kang janur…. rek kitu kieu uing mah ngadukung… hoyong ninggal gian zola sareng febri maen kang…
KUMIS NU BELAH MANA NENG NOVI NU DIKURUDNA
Duh neng novi, nampi keneh teu? Ieu pasien seueur