Atmosfer Pertandingan Terpelihara, Tony: Arema Lebih Diuntungkan
Monday, 10 August 2015 | 18:24
Bek kiri Persib Bandung, Tony Sucipto menilai persiapan Arema Cronus lebih bagus ketimbang timnya. Disaat tim lawan sudah intensif berlatih juga mengikuti turnamen di Banyuwangi, Persib baru berkumpul sepekan dan hanya memainkan laga uji coba yang level lawannya jauh di bawah. Satu hal yang disorot lebih dari Tony adalah mental kompetitif Arema yang lebih terpelihara ketimbang timnya termasuk situasi bertanding di tengah dukungan penuh para penonton.
“Mereka sudah terbiasa dengan ritme kompetisi. Terus Atmosfer juga mereka dapat, kita kan cuma baru game saja. Ini kita ga dapet untuk atmosfer pertandingannya, karena tekanan dari suporter itu kita yang ga dapat tapi untuk kondisi ga masalah,” ujar Tony dalam wawancara, Senin (10/8).
Meski begitu pemain berusia 28 tahun itu enggan menyerah begitu saja. Persib menurutnya bisa meraih kemenangan jika tidak terpancing sang lawan untuk bermain agresif. Bermain dengan tempo lambat dianggap Tony bisa menjadi senjata dalam melumpuhkan Samsul Arif cs. Karena sebagai tuan rumah yang didukung suporternya, Arema pasti akan bermain lebih gencar dan itu bisa dimaksimalkan oleh Maung Bandung.
“Pastinya kita ga mau mengecewakan dan dipermainkan sama Arema. Jangan sampai lah, kita punya harga diri. Pastinya buat hiburan untuk ulang tahun Arema tapi kita juga tidak main-main dan akan tetap bermain maksimal,” lanjutnya.
Singo Edan sendiri banyak ditinggal oleh pemainnya terutama pemain asing. Selain Sengbah Kennedy dan Yao Ruddy Ablodde yang dicoret, Fabiano Beltrame pun terancam absen. Hanya saja eks punggawa Sriwijaya FC itu menganggap komposisi pemain lokal Arema tetap bertaji karena mayoritas mempunyai label timnas.
“Kekuatan Arema dengan pemain lokal, materinya sama seperti kita ditinggal pemain asing. Cuma pemain lokalnya juga bagus, yang emang siap main dalam pertandingan besar,” tukasnya.

Bek kiri Persib Bandung, Tony Sucipto menilai persiapan Arema Cronus lebih bagus ketimbang timnya. Disaat tim lawan sudah intensif berlatih juga mengikuti turnamen di Banyuwangi, Persib baru berkumpul sepekan dan hanya memainkan laga uji coba yang level lawannya jauh di bawah. Satu hal yang disorot lebih dari Tony adalah mental kompetitif Arema yang lebih terpelihara ketimbang timnya termasuk situasi bertanding di tengah dukungan penuh para penonton.
“Mereka sudah terbiasa dengan ritme kompetisi. Terus Atmosfer juga mereka dapat, kita kan cuma baru game saja. Ini kita ga dapet untuk atmosfer pertandingannya, karena tekanan dari suporter itu kita yang ga dapat tapi untuk kondisi ga masalah,” ujar Tony dalam wawancara, Senin (10/8).
Meski begitu pemain berusia 28 tahun itu enggan menyerah begitu saja. Persib menurutnya bisa meraih kemenangan jika tidak terpancing sang lawan untuk bermain agresif. Bermain dengan tempo lambat dianggap Tony bisa menjadi senjata dalam melumpuhkan Samsul Arif cs. Karena sebagai tuan rumah yang didukung suporternya, Arema pasti akan bermain lebih gencar dan itu bisa dimaksimalkan oleh Maung Bandung.
“Pastinya kita ga mau mengecewakan dan dipermainkan sama Arema. Jangan sampai lah, kita punya harga diri. Pastinya buat hiburan untuk ulang tahun Arema tapi kita juga tidak main-main dan akan tetap bermain maksimal,” lanjutnya.
Singo Edan sendiri banyak ditinggal oleh pemainnya terutama pemain asing. Selain Sengbah Kennedy dan Yao Ruddy Ablodde yang dicoret, Fabiano Beltrame pun terancam absen. Hanya saja eks punggawa Sriwijaya FC itu menganggap komposisi pemain lokal Arema tetap bertaji karena mayoritas mempunyai label timnas.
“Kekuatan Arema dengan pemain lokal, materinya sama seperti kita ditinggal pemain asing. Cuma pemain lokalnya juga bagus, yang emang siap main dalam pertandingan besar,” tukasnya.
