Atep Wajarkan Manajernya Gertak Pemain Persib Soal Boikot Turnamen
Tuesday, 19 January 2016 | 12:56
Upaya Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Indonesia (APPI) memboikot turnamen di Indonesia mendapat kecaman dari beberapa klub. Salah satu diantaranya Semen Padang dan Persipura Jayapura. Persib Bandung pun bahkan tak segan memecat pemainnya bila mogok bermain dalam turnamen yang akan diikutinya.
APPI memboikot turnamen lantaran tidak adanya kompetisi di Indonesia yang melibatkan tim-tim Divisi Utama, Divisi Satu kebawahnya. Selama ini turnamen yang ada hanya memfasilitasi tim-tim Indonesia Super League (ISL). Menyadari akan hal tersebut maka beberapa pemain profesional menuliskan poster bertuliskan pemboikotan turnamen berdasarkan ajakan APPI. Namun, terjadi kesenjangan saat sang pemain memiliki kontrak dengan klub, mau tidak mau pemain bersangkutan harus patuh kepada tim.
Manajer Persib Umuh Muchtar menyampaikan tak akan segan memecat pemainnya bila sampai tak mau bermain untuk klub kebanggaan Bobotoh. Menurutnya, karena pemain Persib mayoritas masih dalam kontrak maka harus bersikap profesional.
“Silahkan saja kalu mau menolak, itu hak pemain. Tapi, kita tidak bisa mempertahankan pemain yang tidak mau main untuk tim. Manajemen tidak segan memberhentikan,” ucap Umuh dikutip dalam lama resmi klub Persib.co.id.
Kapten tim Persib, Atep yang turut ikut membentangkan poster dukungan kepada APPI pun menanggapinya dengan santai. Menurutnya wajar bila manajer bersikap tegas dan mengingatkan anak-anak asuhnya. Mengingatkan, bahwa, pemain menuruti kontrak bersama klub adalah bagian dari sikap profesional.
“Ancaman wajar, itu manajer seperti itu, jangan ikut-ikutan katanya itu wajar. Karena mungkin beliau tidak ingin pelaksanaan kompetisi atau turnamen diganggiu dengan aksi tersebut,” ucapnya saat ditemui di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani Bandung Selasa (19/1).
Menurut pendapat dari pemain asal Cianjur ini, yang dilakukan APPI adalah sebagai alarm bahwa pelaku sepak bola di Indonesia ada tim-tim dibawah ISL. Ia juga mengaku bingung dengan kondisinya saat ini. “Ini baru pernyataan boikot. Ikut turnamen atau enggak belum ada aksi nyatanya. Kita belum tahu juga agenda Persib kedepan seperti apa perlu dibicarakan termasuk kontrak kita kedepan,” paparnya.

Upaya Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Indonesia (APPI) memboikot turnamen di Indonesia mendapat kecaman dari beberapa klub. Salah satu diantaranya Semen Padang dan Persipura Jayapura. Persib Bandung pun bahkan tak segan memecat pemainnya bila mogok bermain dalam turnamen yang akan diikutinya.
APPI memboikot turnamen lantaran tidak adanya kompetisi di Indonesia yang melibatkan tim-tim Divisi Utama, Divisi Satu kebawahnya. Selama ini turnamen yang ada hanya memfasilitasi tim-tim Indonesia Super League (ISL). Menyadari akan hal tersebut maka beberapa pemain profesional menuliskan poster bertuliskan pemboikotan turnamen berdasarkan ajakan APPI. Namun, terjadi kesenjangan saat sang pemain memiliki kontrak dengan klub, mau tidak mau pemain bersangkutan harus patuh kepada tim.
Manajer Persib Umuh Muchtar menyampaikan tak akan segan memecat pemainnya bila sampai tak mau bermain untuk klub kebanggaan Bobotoh. Menurutnya, karena pemain Persib mayoritas masih dalam kontrak maka harus bersikap profesional.
“Silahkan saja kalu mau menolak, itu hak pemain. Tapi, kita tidak bisa mempertahankan pemain yang tidak mau main untuk tim. Manajemen tidak segan memberhentikan,” ucap Umuh dikutip dalam lama resmi klub Persib.co.id.
Kapten tim Persib, Atep yang turut ikut membentangkan poster dukungan kepada APPI pun menanggapinya dengan santai. Menurutnya wajar bila manajer bersikap tegas dan mengingatkan anak-anak asuhnya. Mengingatkan, bahwa, pemain menuruti kontrak bersama klub adalah bagian dari sikap profesional.
“Ancaman wajar, itu manajer seperti itu, jangan ikut-ikutan katanya itu wajar. Karena mungkin beliau tidak ingin pelaksanaan kompetisi atau turnamen diganggiu dengan aksi tersebut,” ucapnya saat ditemui di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani Bandung Selasa (19/1).
Menurut pendapat dari pemain asal Cianjur ini, yang dilakukan APPI adalah sebagai alarm bahwa pelaku sepak bola di Indonesia ada tim-tim dibawah ISL. Ia juga mengaku bingung dengan kondisinya saat ini. “Ini baru pernyataan boikot. Ikut turnamen atau enggak belum ada aksi nyatanya. Kita belum tahu juga agenda Persib kedepan seperti apa perlu dibicarakan termasuk kontrak kita kedepan,” paparnya.

Loy loy ponaryo ho ho ho..
Mun niat rek boikot mah tibaheula, pas zaman isl loba klub nu nunggak gaji & wasit teu ecreug. Ayeuna mah kuduna bersyukur, aya nu ngayakeun turnamen jd aya pemasukkan jang pemaen,pelatih,dkk.
cerdasss kang…
Sakalian we ath menpora teh leungitkeun cabang olah raga sepakbola di indonesia..meh puas sakalian manehna