Atep: Tak Punya Beban, Youngster PBFC Bisa Repotkan Persib
Wednesday, 01 March 2017 | 12:33
Persib Bandung mesti berhati-hati kepada para pemain muda Pusamania Borneo FC (PBFC) di pertemuan pertama babak semi final Piala Presiden 2017. Banyak pemain PBFC U-21 yang dipromosikan ke tim kedua arahan Ricky Nelson. Bahkan banyak dari mereka baru mencicipi rasanya bermain dalam level tinggi di turnamen bergengsi ini.
Hal demikian disadari kapten Persib Atep. Motivasi pemain muda biasanya berkobar, apalagi lawan yang akan dihadapinya adalah tim besar berstatus sebagai juara bertahan. Semangat youngster PBFC akan berlipat lagi, karena mereka akan didukung oleh suporter di rumah sendiri, Stadion Segiri Samarinda, Kamis (2/3) ini.
“Banyak yang bilang kalau PBFC ini kebanyakan usia U-21, dikombinasi dengan pemain-pemain senior, karena tidak semuanya tim senior ikut ke sana, artinya mereka seperti tidak ada beban dalam bermain jadi sangat lepas di setiap pertandingan,” beber Atep.
Pemain yang identik dengan nomor 7 itu, melanjutkan, perbedaan skuat PBFC II ini bermain begitu lepas tak dikendalikan beban. Itu sebabnya Madura United pun bisa ditaklukkan meski lewat adu penalti.
“Pemain mudanya juga berkontribusi besar mengantarkan tim hingga ke fase empat besar. Mungkin tidak ada beban, tidak ada tuntutan untuk menang dan juara, mereka tampil lepas, itu yang membedakan PBFC sekarang,” tandasnya.
Raihan, PBFC dengan tim keduanya tembus semi final bisa dikatakan begitu mengejutkan. Bermodalkan satu gol tanpa kemasukkan dari empat laga yang dijalani adalah raihan tim yang penuh dinaungi keberuntungan.

Persib Bandung mesti berhati-hati kepada para pemain muda Pusamania Borneo FC (PBFC) di pertemuan pertama babak semi final Piala Presiden 2017. Banyak pemain PBFC U-21 yang dipromosikan ke tim kedua arahan Ricky Nelson. Bahkan banyak dari mereka baru mencicipi rasanya bermain dalam level tinggi di turnamen bergengsi ini.
Hal demikian disadari kapten Persib Atep. Motivasi pemain muda biasanya berkobar, apalagi lawan yang akan dihadapinya adalah tim besar berstatus sebagai juara bertahan. Semangat youngster PBFC akan berlipat lagi, karena mereka akan didukung oleh suporter di rumah sendiri, Stadion Segiri Samarinda, Kamis (2/3) ini.
“Banyak yang bilang kalau PBFC ini kebanyakan usia U-21, dikombinasi dengan pemain-pemain senior, karena tidak semuanya tim senior ikut ke sana, artinya mereka seperti tidak ada beban dalam bermain jadi sangat lepas di setiap pertandingan,” beber Atep.
Pemain yang identik dengan nomor 7 itu, melanjutkan, perbedaan skuat PBFC II ini bermain begitu lepas tak dikendalikan beban. Itu sebabnya Madura United pun bisa ditaklukkan meski lewat adu penalti.
“Pemain mudanya juga berkontribusi besar mengantarkan tim hingga ke fase empat besar. Mungkin tidak ada beban, tidak ada tuntutan untuk menang dan juara, mereka tampil lepas, itu yang membedakan PBFC sekarang,” tandasnya.
Raihan, PBFC dengan tim keduanya tembus semi final bisa dikatakan begitu mengejutkan. Bermodalkan satu gol tanpa kemasukkan dari empat laga yang dijalani adalah raihan tim yang penuh dinaungi keberuntungan.

bagaimanapun persib team besar dari segi pemaen dan pelatih juga materi
tong berkecil hate abong di kandang lawan , semangat atuh lord atep masa can nanaon ciuttt ku nyali ku barudak anyar muncul ??? pemaen persib kaya kerasy dan tekhnik juga pengalaman tong sieun selangkah deui finallll …
Yup, tos leres tah, ulah dianggap enteng. Pola permainan rada sakedik berbeda dibanding tim sanesna. Biasana sok seueur kreasi dina ngabangun serangan.
Patut diwaspadai dina hal ketajaman lini serang lawan. Sok sanaos ngan saukur nembe bikin satu gol, teu nutup kemungkinan dina bentrok lawan persib, PBFC tiasa menemukan ketajamana.
Komunikasi antar lini yang padu, bisa menjadi kunci untuk membuka skor.
manatabs kang ujang
biasa biasa we libas meunang… Titik..!
Nu bakal ngajaga si RX teh cenah si Diego.. duuhhh rada hariwang euy si eta mah kasar maen na.
febri vs abdul aziz
PERSIB akan ngagundulan PBFC dikandang na cuuuy