Atep Sampaikan Terima Kasih Atas Perjuangan Vlado
Wednesday, 17 June 2015 | 14:48
Pemain belakang Persib Bandung, Vladimir Vujovic sudah memutuskan untuk menanggalkan kostum klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat tersebut. Kondisi ini pun disayangkan oleh kapten tim, Atep karena menurutnya kekompakan tim sudah terjalin erat sejak musim lalu. Hanya saja kondisi sepakbola saat ini memang memaksa bek asal Montenegro itu hijrah demi menghidupi keluarganya.
“Tim ini sudah terbentuk bukan hanya dilapangan tapi diluar lapangan seperti keluarga besar. Mungkin itu jalan terakhir yang dia ambil oleh rekan-rekan seperti Vlado dan Konate, dia juga harus melanjutkan hidupnya karena mereka datang kesini juga ingin berkarir ingin membahagiakan keluarganya,” ujarnya saat diwawancara di Rumah Umuh Muchtar, Tanjungsari, Rabu (17/6).
Vakumnya kompetisi di Bandung memang diakui oleh pemain berusia 30 tahun membuat para pemain kebingungan. Jangankan pemain asing, Atep yang tinggal di Bandung pun tidak tahu harus mencari nafkah dari mana jika kompetisi terus dibekukan. Sehingga para pemain asing yang pulang ke negeranya masing-masing pun dianggap olehnya menjadi hal yang lumrah.
“Jadi ketika situasi ini tidak ada titik terang tentu mereka juga harus mengambil sikap, karena bila menunggu terlalu lama untuk hidup dia juga akan seperti apa kita engga tahu. Jadi kalau kami saya khususnya menyayangkan keputusan ini tapi apapun itu, itu keputusan yang sudah diambil,” sambungnya.
Pemain asal Cianjur itu pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Vlado karena sudah mengerahkan semua kemampuannya untuk Maung Bandung. Dia juga menjadi pemain asing pertama bersama Konate Makan dan Djibril Coulibaly yang mengantarkan Maung Bandung meraih trofi Indonesia Super League musim lalu.
“Kami ucapkan terimakasih buat Vlado dan temen temen yang pergi meninggalkan Persib. Segala hal baik yang ditinggalkan Vlado tak akan terlepas di memori kami dan mudah-mudahan dia bisa kembali bersama kami,” terangnya.

Pemain belakang Persib Bandung, Vladimir Vujovic sudah memutuskan untuk menanggalkan kostum klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat tersebut. Kondisi ini pun disayangkan oleh kapten tim, Atep karena menurutnya kekompakan tim sudah terjalin erat sejak musim lalu. Hanya saja kondisi sepakbola saat ini memang memaksa bek asal Montenegro itu hijrah demi menghidupi keluarganya.
“Tim ini sudah terbentuk bukan hanya dilapangan tapi diluar lapangan seperti keluarga besar. Mungkin itu jalan terakhir yang dia ambil oleh rekan-rekan seperti Vlado dan Konate, dia juga harus melanjutkan hidupnya karena mereka datang kesini juga ingin berkarir ingin membahagiakan keluarganya,” ujarnya saat diwawancara di Rumah Umuh Muchtar, Tanjungsari, Rabu (17/6).
Vakumnya kompetisi di Bandung memang diakui oleh pemain berusia 30 tahun membuat para pemain kebingungan. Jangankan pemain asing, Atep yang tinggal di Bandung pun tidak tahu harus mencari nafkah dari mana jika kompetisi terus dibekukan. Sehingga para pemain asing yang pulang ke negeranya masing-masing pun dianggap olehnya menjadi hal yang lumrah.
“Jadi ketika situasi ini tidak ada titik terang tentu mereka juga harus mengambil sikap, karena bila menunggu terlalu lama untuk hidup dia juga akan seperti apa kita engga tahu. Jadi kalau kami saya khususnya menyayangkan keputusan ini tapi apapun itu, itu keputusan yang sudah diambil,” sambungnya.
Pemain asal Cianjur itu pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Vlado karena sudah mengerahkan semua kemampuannya untuk Maung Bandung. Dia juga menjadi pemain asing pertama bersama Konate Makan dan Djibril Coulibaly yang mengantarkan Maung Bandung meraih trofi Indonesia Super League musim lalu.
“Kami ucapkan terimakasih buat Vlado dan temen temen yang pergi meninggalkan Persib. Segala hal baik yang ditinggalkan Vlado tak akan terlepas di memori kami dan mudah-mudahan dia bisa kembali bersama kami,” terangnya.
