Atep Berharap Menpora Tidak Ajukan Banding
Wednesday, 15 July 2015 | 20:40
Hasil putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) akhirnya memenangkan gugatan yang dilakukan PSSI untuk Menpora. Surat pembekuan kepada induk organisasi sepakbola nasional pun kini dianggap tidak sah. Eks kapten Persib Bandung, Atep pun mengaku kembali bergairah mendengar kabar tersebut, dan berharap agar Menpora tidak mengajukan banding akan keputusan tersebut.
“Dengan adanya hasil PTUN harapannya kompetisi berjalan lagi dan pihak Menpora tidak mengajukan banding, jadi kegiatan PSSI tetap berjalan kembali,” ujar Atep ketika diwawancara, Rabu (15/7).
Putusan yang dibacakan oleh Majelis Hakim, Ujang Abdullah itu dikabulkan karena SK yang dikeluarkan oleh Menpora tidak memenuhi asas umum pemerintahan yang baik. Mereka juga dinilai penerbitas surat pembekuan itu melampaui kewenangannya. Untuk itu pria asal Cianjur itu meminta agar pihak pemerintah mau legowo menerima hasil tersebut. Mengingat kompetisi di tanah air kini sedang mati suri.
“Kalau pihak Menpora banding tetapi hasilnya seperti ini saya pikir percuma saja. Tolong lihat ke bawah, dampak dihentikannya sepakbola ini begitu besar untuk kami. Kami hanya menginginkan hasil dari PTUN ini selesai dan sepakbola kembali bergulir,” terangnya.
Pihak Menpora sendiri melalui kuasa hukumnya, Faisal Abdullah saat ini sudah mantap untuk melayangkan banding. Meski begitu Atep tetap menyimpan asa agar permasalahan ini tidak semakin berlarut. Karena dengan begitu kompetisi akan terus tersendat dan nasib pemain menjadi semakin buram.
“Semoga tidak mengandalkan ego masing-masing karena tidak akan ketemu jalan keluarnya kalau begitu. Jadi ini harus ditanggapi dengan bijaksana, supaya sepakbola kita kembali bergulir,” usainya.


Hasil putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) akhirnya memenangkan gugatan yang dilakukan PSSI untuk Menpora. Surat pembekuan kepada induk organisasi sepakbola nasional pun kini dianggap tidak sah. Eks kapten Persib Bandung, Atep pun mengaku kembali bergairah mendengar kabar tersebut, dan berharap agar Menpora tidak mengajukan banding akan keputusan tersebut.
“Dengan adanya hasil PTUN harapannya kompetisi berjalan lagi dan pihak Menpora tidak mengajukan banding, jadi kegiatan PSSI tetap berjalan kembali,” ujar Atep ketika diwawancara, Rabu (15/7).
Putusan yang dibacakan oleh Majelis Hakim, Ujang Abdullah itu dikabulkan karena SK yang dikeluarkan oleh Menpora tidak memenuhi asas umum pemerintahan yang baik. Mereka juga dinilai penerbitas surat pembekuan itu melampaui kewenangannya. Untuk itu pria asal Cianjur itu meminta agar pihak pemerintah mau legowo menerima hasil tersebut. Mengingat kompetisi di tanah air kini sedang mati suri.
“Kalau pihak Menpora banding tetapi hasilnya seperti ini saya pikir percuma saja. Tolong lihat ke bawah, dampak dihentikannya sepakbola ini begitu besar untuk kami. Kami hanya menginginkan hasil dari PTUN ini selesai dan sepakbola kembali bergulir,” terangnya.
Pihak Menpora sendiri melalui kuasa hukumnya, Faisal Abdullah saat ini sudah mantap untuk melayangkan banding. Meski begitu Atep tetap menyimpan asa agar permasalahan ini tidak semakin berlarut. Karena dengan begitu kompetisi akan terus tersendat dan nasib pemain menjadi semakin buram.
“Semoga tidak mengandalkan ego masing-masing karena tidak akan ketemu jalan keluarnya kalau begitu. Jadi ini harus ditanggapi dengan bijaksana, supaya sepakbola kita kembali bergulir,” usainya.

Lanjutkan Maung Bandung
Menpora membunuh jutaan org yg nasibnya tergantung dari sepakbola, mulai dari pelatih, pemain , hingga pedagang asongan
can aya nu paeh gara gara pembekuan. men gara gara pssi mah geus rea nu paeh da gaji teu dibayar
hoyong mamacetan dei perjalanan menuju SJH, nyanyanyian, jojorowokan. balik ka imah peuting, isukna peura sora jeung awak laleuleus di pagawean….aaah indahna. menpora mah acan pernah meureunnya. matak masa bodo manehnamah!!!
“balik ka Imah peuting, isukna peura sora jeung awak laleleus di pagawean”, nu kararieu nu ngadukung pssi mah. geus katakar intelektualna
maneh teu nyaho budaya urg bandung tong loba komenlah.. …persib budaya bandung. ngan sa ukur cape jeung pera etamah biasa ngabelaan budaya urg bandung…..
urang nyaho budaya. kudu dipelihara. Tp tong nepi budaya ngaganggu kewajiban(pagawean). ai laleleus ka tempat gawe, kumaha rek berpreatasi jang?#kualitasintelektualpendukungpssi
kumaha urangweh!!!!!
Mun ajukeun banding mh terlalu..teu sdar2 eta menpora…mun ek ngabenerkeun mh lain kitu caranya..
emang carana kumaha? baheula menpora geus secara halus ngalarang arena Cronus bakrie jeung persikubar LA nyalla, tapi teu ngawaro pssi na.mending mundur sa langkah jang maju 10 langkah. tibatan leumpang tapi di tempat, eh Tp Indonesia mah Jalan mundur.beuki dieu timnas beuki ancu
yakin???….cing benta atuh mikirna….tinggali dunya nyata…eta realististeh!!! tong jadi jelema utopis!!!
cing mikirteh ulah pesimis. Tp optimis. eta Karek legenda persib (adjat sudrajat).#kualitasintelektualpendukungpssi
Banding asa teperlu geus puguh salah, tapi nu dihariwangkeun mah bundrang-bandring(subat-sabet)kanu lain hakna
nu salah mah geng kuning di pssi teu mundur mundur sanajan gagal total. terus didukung Ku jelema eweuh otakan jeung fanatis buta jiga maneh
ente mikir anu realistis how….
Sy satuju klw menpora di pecat ku pak jk
Asik aya bola deui..
Setuju
ari realistis teh wakil saha tah meni asa pang benerna … nyaho gara2 menpora ieh paeh kabeh …. puguh pagweaun … hiburan…. jeung sajbana
anu ngahentikeun kompetisi mah Dah pssi. menpora mah hayang pt liga Jalan Terus. Tp pssi ngalarang pt liga make alasan force majure. menpora moal masilitasan pssi, Tp tetep ngadukung pt liga Jalan Terus. matak mun maca Koran ulah tibalik. matakna salah wae jiga LA nyalla