Askot PSSI Bandung Gelar Tasyakuran Peringati HUT Persib
Sunday, 14 March 2021 | 20:00
Peringatan ulang tahun Persib bukan hanya dirayakan oleh manajemen klub di PT PBB. 36 PS selaku anggota internal Asosiasi Kota PSSI Bandung pun menggelar acara tasyakuran. Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana, Komisaris Persib, Umuh Muchtar dan para legenda Maung Bandung.
Yana yang juga merupakan ketua Askot PSSI Bandung menyebut tasyakuran ini sebagai bentuk rasa syukur atas eksistensi Persib. Karena sejak didirikan pada 14 Maret 1933, klub kebanggaan Bobotoh itu masih berdiri tegak di usianya yang mencapai 88 tahun.
“Jadi hari ini, kita bersama-sama 36 PS termasuk bersama PT PBB, mensyukuri perjalanan panjang 88 tahun Persib. Hari ini kita syukuri bersama-sama, 36 PS hadir dan dari Persibnya juga hadir. Jadi, kami dari Askot PSSI Kota Bandung ingin menyambungkan benang merah,” ujarnya di Sekretariat Asosiasi PSSI Jawa Barat, Minggu (14/3).
Sebelum menjadi klub profesional yang berbadan hukum, Persib adalah bagian dari Askot. Namun kini setelah menjadi PT PBB maka klub berdiri sendiri. Meski demikian, benang merah dari keberlangsungan Maung Bandung masih harus ada dan bentuknya seperti acara silaturahmi seperti ini dan pasokan pemain-pemain muda untuk tim Diklat.
“Persib juga ga bisa berdiri tanpa 36 PS. Jadi ini seperti simbiosis mutualisme. Jadi intinya, kami dari Askot PSSI Kota Bandung ingin mendorong supaya ke-36 PS ini terus mencetak bibit-bibit pesepakbola yang baik serta berkualitas, yang kedepannya mudah-mudahan bisa bermain di Persib,” ujarnya.
Umuh Muchtar selaku Komisaris Persib pun mendukung relasi antara PT PBB dengan Askot yang memayungi 36 PS. Menurut dia, memang sudah seharusnya produk-produk bertalenta di tingkat tim intern Askot jadi pemastok calon penerus tulang punggung Persib.
“Kita sedang membicarakan, mencari solusinya, Insya Allah bisa dikembalikan ke PS-PS. Ya itu yang mungkin lebih tahu karakter dan asal dari pemain-pemain itu. Karena untuk Persib, diprioritaskan untuk pemain-pemain asal Bandung dan Jawa Barat. Mudah-mudahan, saya yakin PT PBB terbuka dan tidak ada masalah,” ujar Umuh.
PT PBB pun disebut Umuh membuka jalan bagi PS ‘menjual’ bakat-bakat potensialnya dengan laga uji coba. Atau sebuah gelaran turnamen yang diadakan PT. PBB dan diikuti oleh tim Askot. Dia pun berharap sinergi yang positif ini bisa terus terjalin ke depannya.
“Ya untuk pembinaan kan, dari kita ada, dari Askot juga ada. Kalau misal ada yang menonjol masa tidak diprioritaskan. Misalkan, ada pemain dari 36 PS yang menonjol bagus, kenapa tidak diprioritaskan gitu ya. Saya juga selalu mengawal,” tuturnya.
“Tetap solid, PT tetap aman dan tentram terus bersinergi bersama Bobotoh dan juga 36 PS ini. Insya Allah, kita aman-aman saja. Sekarang kita berdoa, kembalikan semua ke Allah. Mau main bagus kayak gimana juga tetap Allah yang mengatur. Yang penting kita berusaha, ikhtiar ya,” tukasnya.

Peringatan ulang tahun Persib bukan hanya dirayakan oleh manajemen klub di PT PBB. 36 PS selaku anggota internal Asosiasi Kota PSSI Bandung pun menggelar acara tasyakuran. Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana, Komisaris Persib, Umuh Muchtar dan para legenda Maung Bandung.
Yana yang juga merupakan ketua Askot PSSI Bandung menyebut tasyakuran ini sebagai bentuk rasa syukur atas eksistensi Persib. Karena sejak didirikan pada 14 Maret 1933, klub kebanggaan Bobotoh itu masih berdiri tegak di usianya yang mencapai 88 tahun.
“Jadi hari ini, kita bersama-sama 36 PS termasuk bersama PT PBB, mensyukuri perjalanan panjang 88 tahun Persib. Hari ini kita syukuri bersama-sama, 36 PS hadir dan dari Persibnya juga hadir. Jadi, kami dari Askot PSSI Kota Bandung ingin menyambungkan benang merah,” ujarnya di Sekretariat Asosiasi PSSI Jawa Barat, Minggu (14/3).
Sebelum menjadi klub profesional yang berbadan hukum, Persib adalah bagian dari Askot. Namun kini setelah menjadi PT PBB maka klub berdiri sendiri. Meski demikian, benang merah dari keberlangsungan Maung Bandung masih harus ada dan bentuknya seperti acara silaturahmi seperti ini dan pasokan pemain-pemain muda untuk tim Diklat.
“Persib juga ga bisa berdiri tanpa 36 PS. Jadi ini seperti simbiosis mutualisme. Jadi intinya, kami dari Askot PSSI Kota Bandung ingin mendorong supaya ke-36 PS ini terus mencetak bibit-bibit pesepakbola yang baik serta berkualitas, yang kedepannya mudah-mudahan bisa bermain di Persib,” ujarnya.
Umuh Muchtar selaku Komisaris Persib pun mendukung relasi antara PT PBB dengan Askot yang memayungi 36 PS. Menurut dia, memang sudah seharusnya produk-produk bertalenta di tingkat tim intern Askot jadi pemastok calon penerus tulang punggung Persib.
“Kita sedang membicarakan, mencari solusinya, Insya Allah bisa dikembalikan ke PS-PS. Ya itu yang mungkin lebih tahu karakter dan asal dari pemain-pemain itu. Karena untuk Persib, diprioritaskan untuk pemain-pemain asal Bandung dan Jawa Barat. Mudah-mudahan, saya yakin PT PBB terbuka dan tidak ada masalah,” ujar Umuh.
PT PBB pun disebut Umuh membuka jalan bagi PS ‘menjual’ bakat-bakat potensialnya dengan laga uji coba. Atau sebuah gelaran turnamen yang diadakan PT. PBB dan diikuti oleh tim Askot. Dia pun berharap sinergi yang positif ini bisa terus terjalin ke depannya.
“Ya untuk pembinaan kan, dari kita ada, dari Askot juga ada. Kalau misal ada yang menonjol masa tidak diprioritaskan. Misalkan, ada pemain dari 36 PS yang menonjol bagus, kenapa tidak diprioritaskan gitu ya. Saya juga selalu mengawal,” tuturnya.
“Tetap solid, PT tetap aman dan tentram terus bersinergi bersama Bobotoh dan juga 36 PS ini. Insya Allah, kita aman-aman saja. Sekarang kita berdoa, kembalikan semua ke Allah. Mau main bagus kayak gimana juga tetap Allah yang mengatur. Yang penting kita berusaha, ikhtiar ya,” tukasnya.
