Arena Bobotoh: Wilujeng Sumping Dejan
Thursday, 25 February 2016 | 13:39
Wilujeng sumping coach Dejan! Saya rasa sekarang saat yang tepat untuk menyampaikan ucapan selamat datang yang “sebenarnya” pada Dejan Antonic, pelatih anyar Persib yang namanya ramai mengisi kolom berita olahraga media-media lokal maupun nasional dalam sebulan terakhir. Rekan salembur Vlado tersebut, datang menggatikan sang leheun Djadjang Nurdjaman yang tengah menimba ilmu di Italia. Ya, Italia… Bukan Atatalia #SalahPokus #BuWaliGeulis
Pada awal kedatangannya, sambutan cukup hangat ia dapatkan dari elemen-elemen sepak bola Bandung. Mulai dari pihak PT PBB yang memberikan dana belanja unlimited, media-media yang sejauh ini “masih” friendly, hingga bobotoh yang menaruh harapan besar padanya. Namanya hadir bersama harapan untuk Persib yang tetap berprestasi dan untuk kemunculan tunas-tunas baru Persib (read: pamaen ngora). Dejan memang dikenal sebagai pelatih yang berani memberi kepercayaan pada pemain-pemain muda seperti yang dilakukannya di PBR.
Semua berjalan dengan begitu nyaman dan menyenangkan bagi Dejan pada awalnya. Hingga masalah satu per satu muncul. Fisoterapis yang gagal bergabung, gelandang asing yang lebih mirip pamaen tenis ketimbang pesepak bola (ditinjau dari kontur wajah dan ketipisan betisnya), bek lokal yang ditolak keras bobotoh, hingga striker asing yang bedo deui gara-gara SUSIS. Dan yang terbaru tentu saja kegagalan Dejan membawa piala Bali Island Cup ke Kota Bandung membuat nada sumbang mulai keras terdengar dari berbagai penjuru.
Nikmati saja coach… Nikmati saat tab mention twitter mulai jebol dengan kritik-kritik dan luapan kekecewaan bobotoh. Akun instagram yang mulai penuh dengan hujatan dan penghakiman lengkap dengan iklan peninggi badan. Bahkan tak sedikit pula bobotoh yang mulai membanding-bandingkan Persibnya Dejan dengan Persibnya Djanur. Walaupun memang tidak adil membandingkan Persib a la coach Dejan yang baru terbentuk satu bulan dengan Persibnya Djanur yang dibentuk kurang lebih dua tahun, tapi…ya inilah Persib… Klub yang selalu dituntut tampil sempurna di hadapan ribuan pendukungnya. Klub yang terkenal dengan pendukungnya yang “ribut”. Klub yang kemampuan analisa pertandingan para pendukungnya akan meningkat drastis bahkan mengalahkan kemampuan analisa akun-akun pandit sekalipun saat Persib bermain di bawah standar. Klub yang begitu dipikanyaah dan dibangga-banggakan oleh kami, bobotoh. Jika sudah menyangkut harga diri Persib, pelatih berlisensi UEFA-Pro sekalipun moal leupas ti hujatan!
Saya yakin coach kuat. coach tak akan seperti Arcan Iuri ataupun Jaya Hartono yang tak kuat menahan tekanan hingga sempat bermasalah dengan bobotoh. Untuk Bali Island Cup kami maklumi. Hanya saja saat kompetisi sebenarnya hadir, JUARA adalah MUTLAK hukumnya! Sebagai penutup, sekali lagi saya ucapkan Wilujeng Sumping coach Dejan! Jawab segala keraguan yang mulai muncul dengan prestasi! Kami nitipkeun Persib ka coach… Kami coba untuk tetap percaya… Jangan sia-siakan kepercayaan kami karena tak semua gelas yang pecah bisa di lem make superglue~
Salam hangat terpersib dari saya, bobotoh berakun @fikrihakim94 yang baru lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Unpad dan berharap bisa meniti karier di simamaung.com

Wilujeng sumping coach Dejan! Saya rasa sekarang saat yang tepat untuk menyampaikan ucapan selamat datang yang “sebenarnya” pada Dejan Antonic, pelatih anyar Persib yang namanya ramai mengisi kolom berita olahraga media-media lokal maupun nasional dalam sebulan terakhir. Rekan salembur Vlado tersebut, datang menggatikan sang leheun Djadjang Nurdjaman yang tengah menimba ilmu di Italia. Ya, Italia… Bukan Atatalia #SalahPokus #BuWaliGeulis
Pada awal kedatangannya, sambutan cukup hangat ia dapatkan dari elemen-elemen sepak bola Bandung. Mulai dari pihak PT PBB yang memberikan dana belanja unlimited, media-media yang sejauh ini “masih” friendly, hingga bobotoh yang menaruh harapan besar padanya. Namanya hadir bersama harapan untuk Persib yang tetap berprestasi dan untuk kemunculan tunas-tunas baru Persib (read: pamaen ngora). Dejan memang dikenal sebagai pelatih yang berani memberi kepercayaan pada pemain-pemain muda seperti yang dilakukannya di PBR.
Semua berjalan dengan begitu nyaman dan menyenangkan bagi Dejan pada awalnya. Hingga masalah satu per satu muncul. Fisoterapis yang gagal bergabung, gelandang asing yang lebih mirip pamaen tenis ketimbang pesepak bola (ditinjau dari kontur wajah dan ketipisan betisnya), bek lokal yang ditolak keras bobotoh, hingga striker asing yang bedo deui gara-gara SUSIS. Dan yang terbaru tentu saja kegagalan Dejan membawa piala Bali Island Cup ke Kota Bandung membuat nada sumbang mulai keras terdengar dari berbagai penjuru.
Nikmati saja coach… Nikmati saat tab mention twitter mulai jebol dengan kritik-kritik dan luapan kekecewaan bobotoh. Akun instagram yang mulai penuh dengan hujatan dan penghakiman lengkap dengan iklan peninggi badan. Bahkan tak sedikit pula bobotoh yang mulai membanding-bandingkan Persibnya Dejan dengan Persibnya Djanur. Walaupun memang tidak adil membandingkan Persib a la coach Dejan yang baru terbentuk satu bulan dengan Persibnya Djanur yang dibentuk kurang lebih dua tahun, tapi…ya inilah Persib… Klub yang selalu dituntut tampil sempurna di hadapan ribuan pendukungnya. Klub yang terkenal dengan pendukungnya yang “ribut”. Klub yang kemampuan analisa pertandingan para pendukungnya akan meningkat drastis bahkan mengalahkan kemampuan analisa akun-akun pandit sekalipun saat Persib bermain di bawah standar. Klub yang begitu dipikanyaah dan dibangga-banggakan oleh kami, bobotoh. Jika sudah menyangkut harga diri Persib, pelatih berlisensi UEFA-Pro sekalipun moal leupas ti hujatan!
Saya yakin coach kuat. coach tak akan seperti Arcan Iuri ataupun Jaya Hartono yang tak kuat menahan tekanan hingga sempat bermasalah dengan bobotoh. Untuk Bali Island Cup kami maklumi. Hanya saja saat kompetisi sebenarnya hadir, JUARA adalah MUTLAK hukumnya! Sebagai penutup, sekali lagi saya ucapkan Wilujeng Sumping coach Dejan! Jawab segala keraguan yang mulai muncul dengan prestasi! Kami nitipkeun Persib ka coach… Kami coba untuk tetap percaya… Jangan sia-siakan kepercayaan kami karena tak semua gelas yang pecah bisa di lem make superglue~
Salam hangat terpersib dari saya, bobotoh berakun @fikrihakim94 yang baru lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Unpad dan berharap bisa meniti karier di simamaung.com

yup wilujeung sumping…. tulisan berkelas kang @fikrihakim94… good job…
Luar biasa…wilujeng sumping kanggo Coach Dejan sareng rengrengan,ulah pundungan ulah sieunan…anggur mah asah anu mintulna tambal anu bocorna insyaallah aya hasil nu bakal nu nyugemakeun warga jabar anu disebut bobotoh tea,ka bobotoh sing optimis ulah mupuas anggur ngado’a supaya Persib tiasa berjaya deui…amiiin.
diantos kang postingan” yg lainnya ku abah…resep macana uy…
Baheula dejan pernah ngahina janur cenah babari ngalatih tim persib nu loba dana jeung loba pemaen bintang..ternyata oh ternyata coach dejan can apal tekanan di persib jiga kumaha. Sing sumanget coach da lamun bisa mere gelar mah bobotoh ge moal kagok ngeluk2keun coach..
Hade wae si mamang ieu mah euy
Lain dulur lain baraya
Ngan asa resep wae maca tulisan si akang iyeu
Iseng-iseng ngasearch “fikrihakim94” dina web simamaung eh bijil artikel si akang pikri nu hebeul. Emang alus lanjutkan kang. Karakter!
nu penting mah,persib juara, masukan we ka coach dejan, meuli stiker anu jangkung,badag,kuat