(Arena Bobotoh) “Target Man, Coach!!”
Wednesday, 08 March 2017 | 11:30
“Menghapus jejakmu” adalah istilah yang paling tepat saat ini diberikan untuk pemain, pelatih, manajemen, dan bobotoh. Gelaran pra musim Piala Presiden menyisakan 1 pertandingan puncak yang dipastikan Persib Bandung gagal merangsek ke final, meskipun Persib menyisakan pertandingan yang merebutkan peringkat 3. Nampaknya, menurut saya hanya di Indonesia yang menanggap pertandingan pra musim yang sangat diaggap gelar juara harus didapat, bisa jadi karena pra musim di Indonesia yang memang selalu dianggap bergengsi, terutama ya memang setiap klub di Indonesia mayoritas dukungan suporternya yang cukup besar yang menjadikan mereka mendukung dan menuntut tim atau klub yang mereka dukung itu meraih gelar juara di apapun ajangnya tanpa mengecualikan pra musim. Seru ya!
Gagalnya Persib Bandung memasuki putaran final dan mempertahan kan gelar Juara Piala Presiden memang membuat kecewa tim, pelatih dan terutama para bobotoh. Tapi sudahlah kita tidak boleh terlarut kedalam kekecewaan, kita hapus jejak kekecewaan itu untuk menjadi lebih baik menatap musim baru yaitu Liga 1 nanti, Come on Persib, Come on Bobotoh!
Mari kita bahas mengenai progress tim persib dan permainannya dari awal pertandingan piala presiden hingga saat ini. Di pertandingan awal melawan PSM Makassar persib sangat terlihat sekali masih meraba-raba pola permainan, pola permainan yang kurang terorganisir dengan baik ya mungkin pekerjaan rumah dari coach yaitu tidak jalannya seorang Playmaker yang ada ditubuh Persib saat itu Erick Weeks, jauh dari harapan penampilannya kalah kelas dengan seorag pemain muda Gia Zola yang begiu menonjol dan Erick pun kalah dalam penguasaan bola. Namun dengan tidak kunjung meningkatnya permainan Erick Weeks bersama tim, beruntuk Persib mempunyai Dedi Kusnandar yang bermain sempurna menurut saya yang ditugasan Coach Djanur sebagai pengganti Ercik sebagai pengatur serangan atau Playmaker, Dedi mampu membaca permainan, memberikan umpan, memberikan throwpass yang cukup jeli kepada winger dan striker Persib kala itu.
Persib pun kembali diberi ujian ketika Sergio mengalami cedera dan harus menepi beberapa minggu untuk memulihkan cederanya, Coach mencoba striker muda Angga namun penampilannya jauh dari harapan sepanjang diturunkannya dalam pertandingan hamper jarang mendapatkan bola dan peluang. Tidak ada pilihan lain kala itu coach mencoba Shoei sebagai striker utama, dan hasilnya cukup positif, ia berhasil menjadi pemain yang menjalankan tugasnya dengan baik da berhasil mencetak 1 gol. Saat Sergio cedera memang ini menjadi pekerjaan rumah untuk Coach, menurut saya konsep yang diterapkan Coach untuk musim mendatang dengan merekrut Shoei memanglah tepat karena tujuan Coach mungkin membuat Shoei bisa menjadi back up Sergio menjadi striker utama dikala Sergio absen, dengan kelebihan Shoei yang bisa di berbagai posisi. Mungkin saya tidak ahli dalam analisis tim atau sepak bola ya, ini saya hanya memandang dari sisi penikmat sepak bola saja.
Ketika awal saya kurang setuju dengan keukeuh Coach menginginkan merekrut seorang Playmaker setelah gagalnya merekrut Makan Konate. Makan konate memang pemain Top dan memiliki skill yg sangat mumpuni sebagai seorang Playmaker sudah terbukti dia membawa Persib juara dan membuahkan banyak umpan dan gol. Tapi, jika melihat komposisi pemain Persib saat ini Persib membutuhkannya adalah seorang striker murni untuk back up dan lebih tepatnya pesaing Sergio untuk pilihan utama striker, karena persib saat ini sudah memiliki gelandang yang sangat memumpuni untuk mengarngi Liga 1.
Kim, menurut saya Kim sangat potensal sekali untuk menjadi andalan di lini tengah menjadi gelandang “box to box” yang mirip seperti Konate, Terbukti! Kim bisa mencetak gol, menciptakan peluang, fisik oke, petarung, berlari tapa kenal lelah mencari bola, menyerang bertahan, berusa cukup muda, semakin hari dari pertandingan ke pertandingan Kim semakin klop dengan hariono sudah bisa saling mengerti. Playmaker? Dedi dan Zola terbukti bisa memainkan perannya dengan sangat baik, Dedi bisa menjadi jendral lapangan tengah yang mirip dengan Firman Utina yang bisa memberikan Long pass, Short pass, Throw pass, Shooting yang bisa memanjakan pemain depan. Zola, pemain muda yang sangat potensial, melihat permainnya bisa mengimbangi para pemain senior lainnya, berani berduel, passing bagus, berani shooting.
Cukup kewalahan memang saat Sergio Absen jika memang Persib keukeuh untuk membeli Playmaker Asing saat ini, dengan regulasi hanya 2+1 untuk pemain asing. Saya lebih setuju saat ini Coach mencari seorang striker yang haus gol yang memang kualitasnya bisa mengimbangi Sergio atau bisa lebih dari Sergio. Come on Coach masih cukup banyak waktu untuk mencari dan merekrut seorang striker, dan satu hal memang bukan halmudah untuk mencari seorang pemain atau striker yang berkualitas, tapi saya harap Persib tidak melakukan Panic Buying seperti yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.
Melihat berita terbaru yang beredar saat ini bahwa Coach Djanur akan mengalihkan incaran pemain asingnya ke Striker, Siapa ya? Menarik kita tunggu dan tidak sabar melihat siapa yang akan direkrut, kita doakan siapa pun pilihan Coach nanti, kita support dan dukung. Semangat Coach Djanur, Pemain, dan Bobotoh. Kita hapus jejak Piala Presiden, kita buktikan kita bisa juara di Liga 1 musim mendatang, Aamiin!
Sekian, Mohon maaf jika ada salah kata dan salah mengenai apapun halnya, saya hanya menulis dari pandangan penikmat sepakbola saja terutama Persib. Hatur Nuhun, Hidup Persib!
Ditulis oleh : Alun Binowo dengan akun Twitter dan Instagram @Alunbnw

“Menghapus jejakmu” adalah istilah yang paling tepat saat ini diberikan untuk pemain, pelatih, manajemen, dan bobotoh. Gelaran pra musim Piala Presiden menyisakan 1 pertandingan puncak yang dipastikan Persib Bandung gagal merangsek ke final, meskipun Persib menyisakan pertandingan yang merebutkan peringkat 3. Nampaknya, menurut saya hanya di Indonesia yang menanggap pertandingan pra musim yang sangat diaggap gelar juara harus didapat, bisa jadi karena pra musim di Indonesia yang memang selalu dianggap bergengsi, terutama ya memang setiap klub di Indonesia mayoritas dukungan suporternya yang cukup besar yang menjadikan mereka mendukung dan menuntut tim atau klub yang mereka dukung itu meraih gelar juara di apapun ajangnya tanpa mengecualikan pra musim. Seru ya!
Gagalnya Persib Bandung memasuki putaran final dan mempertahan kan gelar Juara Piala Presiden memang membuat kecewa tim, pelatih dan terutama para bobotoh. Tapi sudahlah kita tidak boleh terlarut kedalam kekecewaan, kita hapus jejak kekecewaan itu untuk menjadi lebih baik menatap musim baru yaitu Liga 1 nanti, Come on Persib, Come on Bobotoh!
Mari kita bahas mengenai progress tim persib dan permainannya dari awal pertandingan piala presiden hingga saat ini. Di pertandingan awal melawan PSM Makassar persib sangat terlihat sekali masih meraba-raba pola permainan, pola permainan yang kurang terorganisir dengan baik ya mungkin pekerjaan rumah dari coach yaitu tidak jalannya seorang Playmaker yang ada ditubuh Persib saat itu Erick Weeks, jauh dari harapan penampilannya kalah kelas dengan seorag pemain muda Gia Zola yang begiu menonjol dan Erick pun kalah dalam penguasaan bola. Namun dengan tidak kunjung meningkatnya permainan Erick Weeks bersama tim, beruntuk Persib mempunyai Dedi Kusnandar yang bermain sempurna menurut saya yang ditugasan Coach Djanur sebagai pengganti Ercik sebagai pengatur serangan atau Playmaker, Dedi mampu membaca permainan, memberikan umpan, memberikan throwpass yang cukup jeli kepada winger dan striker Persib kala itu.
Persib pun kembali diberi ujian ketika Sergio mengalami cedera dan harus menepi beberapa minggu untuk memulihkan cederanya, Coach mencoba striker muda Angga namun penampilannya jauh dari harapan sepanjang diturunkannya dalam pertandingan hamper jarang mendapatkan bola dan peluang. Tidak ada pilihan lain kala itu coach mencoba Shoei sebagai striker utama, dan hasilnya cukup positif, ia berhasil menjadi pemain yang menjalankan tugasnya dengan baik da berhasil mencetak 1 gol. Saat Sergio cedera memang ini menjadi pekerjaan rumah untuk Coach, menurut saya konsep yang diterapkan Coach untuk musim mendatang dengan merekrut Shoei memanglah tepat karena tujuan Coach mungkin membuat Shoei bisa menjadi back up Sergio menjadi striker utama dikala Sergio absen, dengan kelebihan Shoei yang bisa di berbagai posisi. Mungkin saya tidak ahli dalam analisis tim atau sepak bola ya, ini saya hanya memandang dari sisi penikmat sepak bola saja.
Ketika awal saya kurang setuju dengan keukeuh Coach menginginkan merekrut seorang Playmaker setelah gagalnya merekrut Makan Konate. Makan konate memang pemain Top dan memiliki skill yg sangat mumpuni sebagai seorang Playmaker sudah terbukti dia membawa Persib juara dan membuahkan banyak umpan dan gol. Tapi, jika melihat komposisi pemain Persib saat ini Persib membutuhkannya adalah seorang striker murni untuk back up dan lebih tepatnya pesaing Sergio untuk pilihan utama striker, karena persib saat ini sudah memiliki gelandang yang sangat memumpuni untuk mengarngi Liga 1.
Kim, menurut saya Kim sangat potensal sekali untuk menjadi andalan di lini tengah menjadi gelandang “box to box” yang mirip seperti Konate, Terbukti! Kim bisa mencetak gol, menciptakan peluang, fisik oke, petarung, berlari tapa kenal lelah mencari bola, menyerang bertahan, berusa cukup muda, semakin hari dari pertandingan ke pertandingan Kim semakin klop dengan hariono sudah bisa saling mengerti. Playmaker? Dedi dan Zola terbukti bisa memainkan perannya dengan sangat baik, Dedi bisa menjadi jendral lapangan tengah yang mirip dengan Firman Utina yang bisa memberikan Long pass, Short pass, Throw pass, Shooting yang bisa memanjakan pemain depan. Zola, pemain muda yang sangat potensial, melihat permainnya bisa mengimbangi para pemain senior lainnya, berani berduel, passing bagus, berani shooting.
Cukup kewalahan memang saat Sergio Absen jika memang Persib keukeuh untuk membeli Playmaker Asing saat ini, dengan regulasi hanya 2+1 untuk pemain asing. Saya lebih setuju saat ini Coach mencari seorang striker yang haus gol yang memang kualitasnya bisa mengimbangi Sergio atau bisa lebih dari Sergio. Come on Coach masih cukup banyak waktu untuk mencari dan merekrut seorang striker, dan satu hal memang bukan halmudah untuk mencari seorang pemain atau striker yang berkualitas, tapi saya harap Persib tidak melakukan Panic Buying seperti yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.
Melihat berita terbaru yang beredar saat ini bahwa Coach Djanur akan mengalihkan incaran pemain asingnya ke Striker, Siapa ya? Menarik kita tunggu dan tidak sabar melihat siapa yang akan direkrut, kita doakan siapa pun pilihan Coach nanti, kita support dan dukung. Semangat Coach Djanur, Pemain, dan Bobotoh. Kita hapus jejak Piala Presiden, kita buktikan kita bisa juara di Liga 1 musim mendatang, Aamiin!
Sekian, Mohon maaf jika ada salah kata dan salah mengenai apapun halnya, saya hanya menulis dari pandangan penikmat sepakbola saja terutama Persib. Hatur Nuhun, Hidup Persib!
Ditulis oleh : Alun Binowo dengan akun Twitter dan Instagram @Alunbnw

Setuju kang… mdh2an persib dpt striker berkualitas.. jadi andalan dan idola baru bobotoh…
throwpass
Ya sudah menjadi rahasia umum bahwa persib adalah team yg di nanti2 bagi penikmat bola di tanah air maka suatu keharusan bahwa team banyak tuntutan dari pendukungnya untuk tampil baik di setiap laga di situlah peran coach dan managemen meracik team ini untuk lebih maju sesuai tuntutan jaman di era modern ini salah satunya team di isi pemain2 yg bisa menyuguhkan permainan cantik dan membawa hasil
sae pisan pemikiran teh Kang :
– Persib adalah team yg di nanti2 bagi penikmat bola di tanah air.
– Suatu keharusan untuk tampil baik di setiap laga
– Peran coach dan managemen meracik team ini untuk lebih maju sesuai tuntutan
jaman di era modern ini
– Team harus diisi pemain2 yg bisa menyuguhkan permainan cantik dan membawa
hasil
Sebelum kompetisi dimulai Persib banyak yg harus di benahi :
1. Tim pencari pemain kdu jeli diposisi mana yg sekarang dibutuhkan dan pemain yg berkualitas (terutama striker) jangan di boongin agen melulu…!!!
2. Mental bertanding terutama laga away jelas pemain kurang PD
3. Strategi pelatih jangan monoton gampang kebaca lawan, salah/telat penggantian pemain, terlalu andalkan pemain yg itu itu saja dll.
4.Regenarasi pemain muda lambat karena jarang di mainkan, ( kalah cepat dengan tim lain pemain muda malah jadi tim inti) , sehingga terlalu jauh perbedaan tim inti dan cadangan nya.
5.Persib cukup dana banyak sponsor dll tapi sulit dapatkan pemain berkualitas, berbeda dengan tim lain sukses sperti :Seceremnto (SP) Marlon D Sylva(M Kukar) Reinaldo (PBFC) pdahal nilai kontrak nya relatif kjangkau ?
wah maenya mang ah. hahaha
Saha calon Strikerna?Boy Jati Asmara, Zaenal Arief, Riduance Barkowi, Budi Sudarsono………..? Orbitkeun STRIKER BANDUNG ASLII mending oge………
nu siga ajat atawa Nyang Nyang
nya minimal asli jabar lur 😀 … puas na dobel lamun putra daerah jadi bintang di persib. ceuk komentator nu jebred”an tea mah combo puasna jeung bangga na