(Arena Bobotoh) Surat Untukmu, Kim!
Tuesday, 07 March 2017 | 10:26
Malam seperti paham
Siratkan hampa
Bungkam kami Alam..Bungkam kami dengan riak hujanmu
Lantang kami pecahkan lelahku
Teriak ini bukti cintaku
Kemas tangis ini dalam hujan..Tuhan
Kubur harapan ini, Kubur
Soreang malam itu. . .
Jantung seolah berhenti berdegup malam itu, Apakah Tuhan hentikan waktu? Bola begitu kencang melayang seperti tak tahu arah tujuan. Kecewa? Tidak… Lebih dari itu, kami sangat menderita. Kami terluka. Kami korbankan semua urusan di luar sana demi 120 menit. Tidak seperti ibadah, kami lebih dari itu. Khusyuk, kami khusyuk mendukungmu di malam kelam itu.
Dear Kim, mungkin ini akan menjadi momen yang tidak bisa engkau lupakan seumur hidupmu. Kenanglah Kim, justru kami kecewa jika kamu bisa lupakan momen ini. Ceritakanlah pada Irvan, Jennifer, Papa, Mama, Lee, Taifun. Ceritakan pada dua keponakanmu. Ceritakanlah!! Ulang kisah ini juga pada anak cucu kalian kelak, Elisa. Dengan begitu Persib akan selalu kamu kenang dan kamu akan selalu menjadi bagian dari kebanggaan kami. Persib.
Kami paham perasaanmu Kim, tetesan air matamu guratkan kecintaan & rasa hormatmu pada Persib dan Kami bobotoh. Malam itu kami melihatmu dari luar sana, mungkin dalam hatimu berucap,
“Tuhan jika aku harus ditakdirkan gagal mengeksekusi pinalti dalam hidup ini, gagalkan Tuhan gagalkan!! tapi dulu, disaat aku di PBR, atau dulu periode Dejan saat dimana banyak bobotoh menghujatku, dulu sebelum aku paham keluarga ini, ya dulu sebelum aku temukan rasa cinta yang terlalu dalam pada Persib, mungkin kala itu aku akan dengan mudah pergi menghilang dan lupakan ini. Tapi seperti kisah asmara, aku sudah terjebak mabuk terlalu dalam dengan nuansa ini. Aku terlalu cinta dengan Persib.. Bobotoh. Aku tidak ingin mengecewakan mereka. Percayalah..”
Kim kami benci padamu Kim. kami benci!! Benci, jika malam itu kamu tidak menangis bersama kami. Rangkulan Atep mewakili rangkulan kami Kim. Semoga kamu paham arti dari sebuah kebesaran klub dari hal itu. Kelak jika kamu pergi kemanapun, kamu tidak akan menemukan rasa yang sama. Mungkin kamu ingin mencari kesempurnaan yang lebih indah di luar sana. SIlahkan.. namun niscaya kamu tidak akan menemukannya. Kami bobotoh bukan lahir dari kefanatisme-an saja, tapi kami lahir dari hati. Kami menganggap Persib tidak hanya sebuah klub sepakbola. Tapi lebih dari itu. Persib adalah harga diri kami. Kami akan selalu di depan, jika Persib diinjak & direndahkan. Kami akan pasang badan jika para pemain dihinakan. Tanyakan Zulham yang pernah merasakan kekuatan kami. Power of Bobotoh.
Kim, tidak banyak orang yang bermental sepertimu, kami sangat bangga padamu. Ketika dulu engkau ditempa, dihujat, dicibir oleh banyak bobotoh. Termasuk aku. Tapi kamu jawab semuanya dengan prestasi. Tidak semua pemain bisa seperti itu. Lebih baik dihujat seribu supporter rival dibandingkan satu hujatan supporter sendiri. Mungkin Messi kabur dari Barca jika ribuan fans menghujatnya, atau mungkin bad boy macam Cantona pulang kampung jika diributkan hingga kisah pribadinya. Tapi kamu berbeda, kamu bisa bertahan dan justru bersinar.
Terbentur. . .Terbentur. . . Terbentuk.
Tahukah kamu Kim?
Persib besar karena hati & cinta. Kami akan selalu bereaktif apapun yang terjadi pada Tim ini, kami bukan produk, kami tidak akan mungkin bisa ditumpangi kepentingan politik pribadi untuk menjatukan seseorang. Kami jujur mengungkapkan sesuatu demi kejayaan Persib selalu. Tidak ada toleransi atas kekalahan. Karena inilah kami akan selalu besar sampai kapanpun.
Janganlah bersedih Kim, kami cukup cerdas menghadapi ini. Tidak perlu khawatir momen pahit (hujatan) seperti dulu terulang kembali. Kami tidak sedang berpura-pura, kami tidak sedang kasihan padamu lantas kami memaafkan kegagalan pinaltimu. Tidak!!
Maaf hanya berlaku atas suatu kesalahan, dan kamu tidak sedang melakukan kesalahan. Jadi apa yang harus kami maafkan?
Kim, Coba renungkan jika kamu tidak diberikan kesempatan untuk mengeksekusi pinalti saat itu, lalu orang itu gagal. Akan terbersit mungkin kesombongan dalam hati kecilmu, “andaikan aku yang eksekusi pasti Persib ke Final”, akan ada kesombongan dalam dirimu. Dan tidak ada pelajaran yang bisa kamu petik.
Seorang pelaut tangguh hanya akan mengarungi samudera yang dalam.
Ingat Kim, Pro & Kontra pasti selalu ada dalam hidup ini, tapi saya yakin selama kamu bermain dengan hati akan lebih banyak bobotoh yang support kamu.
Jadikan ini sebuah pelajaran & kenangan berharga bagimu Kim. Dan bagi kami tentunya
Jangan bersedih Kim !!
Bagimu Persib Jiwa Raga Kami
Ditulis oleh Razif A. Permana. Fulltime bobotoh, Part time Financial Analyst & Budget Planner berakun twitter @razifapermana

Malam seperti paham
Siratkan hampa
Bungkam kami Alam..Bungkam kami dengan riak hujanmu
Lantang kami pecahkan lelahku
Teriak ini bukti cintaku
Kemas tangis ini dalam hujan..Tuhan
Kubur harapan ini, Kubur
Soreang malam itu. . .
Jantung seolah berhenti berdegup malam itu, Apakah Tuhan hentikan waktu? Bola begitu kencang melayang seperti tak tahu arah tujuan. Kecewa? Tidak… Lebih dari itu, kami sangat menderita. Kami terluka. Kami korbankan semua urusan di luar sana demi 120 menit. Tidak seperti ibadah, kami lebih dari itu. Khusyuk, kami khusyuk mendukungmu di malam kelam itu.
Dear Kim, mungkin ini akan menjadi momen yang tidak bisa engkau lupakan seumur hidupmu. Kenanglah Kim, justru kami kecewa jika kamu bisa lupakan momen ini. Ceritakanlah pada Irvan, Jennifer, Papa, Mama, Lee, Taifun. Ceritakan pada dua keponakanmu. Ceritakanlah!! Ulang kisah ini juga pada anak cucu kalian kelak, Elisa. Dengan begitu Persib akan selalu kamu kenang dan kamu akan selalu menjadi bagian dari kebanggaan kami. Persib.
Kami paham perasaanmu Kim, tetesan air matamu guratkan kecintaan & rasa hormatmu pada Persib dan Kami bobotoh. Malam itu kami melihatmu dari luar sana, mungkin dalam hatimu berucap,
“Tuhan jika aku harus ditakdirkan gagal mengeksekusi pinalti dalam hidup ini, gagalkan Tuhan gagalkan!! tapi dulu, disaat aku di PBR, atau dulu periode Dejan saat dimana banyak bobotoh menghujatku, dulu sebelum aku paham keluarga ini, ya dulu sebelum aku temukan rasa cinta yang terlalu dalam pada Persib, mungkin kala itu aku akan dengan mudah pergi menghilang dan lupakan ini. Tapi seperti kisah asmara, aku sudah terjebak mabuk terlalu dalam dengan nuansa ini. Aku terlalu cinta dengan Persib.. Bobotoh. Aku tidak ingin mengecewakan mereka. Percayalah..”
Kim kami benci padamu Kim. kami benci!! Benci, jika malam itu kamu tidak menangis bersama kami. Rangkulan Atep mewakili rangkulan kami Kim. Semoga kamu paham arti dari sebuah kebesaran klub dari hal itu. Kelak jika kamu pergi kemanapun, kamu tidak akan menemukan rasa yang sama. Mungkin kamu ingin mencari kesempurnaan yang lebih indah di luar sana. SIlahkan.. namun niscaya kamu tidak akan menemukannya. Kami bobotoh bukan lahir dari kefanatisme-an saja, tapi kami lahir dari hati. Kami menganggap Persib tidak hanya sebuah klub sepakbola. Tapi lebih dari itu. Persib adalah harga diri kami. Kami akan selalu di depan, jika Persib diinjak & direndahkan. Kami akan pasang badan jika para pemain dihinakan. Tanyakan Zulham yang pernah merasakan kekuatan kami. Power of Bobotoh.
Kim, tidak banyak orang yang bermental sepertimu, kami sangat bangga padamu. Ketika dulu engkau ditempa, dihujat, dicibir oleh banyak bobotoh. Termasuk aku. Tapi kamu jawab semuanya dengan prestasi. Tidak semua pemain bisa seperti itu. Lebih baik dihujat seribu supporter rival dibandingkan satu hujatan supporter sendiri. Mungkin Messi kabur dari Barca jika ribuan fans menghujatnya, atau mungkin bad boy macam Cantona pulang kampung jika diributkan hingga kisah pribadinya. Tapi kamu berbeda, kamu bisa bertahan dan justru bersinar.
Terbentur. . .Terbentur. . . Terbentuk.
Tahukah kamu Kim?
Persib besar karena hati & cinta. Kami akan selalu bereaktif apapun yang terjadi pada Tim ini, kami bukan produk, kami tidak akan mungkin bisa ditumpangi kepentingan politik pribadi untuk menjatukan seseorang. Kami jujur mengungkapkan sesuatu demi kejayaan Persib selalu. Tidak ada toleransi atas kekalahan. Karena inilah kami akan selalu besar sampai kapanpun.
Janganlah bersedih Kim, kami cukup cerdas menghadapi ini. Tidak perlu khawatir momen pahit (hujatan) seperti dulu terulang kembali. Kami tidak sedang berpura-pura, kami tidak sedang kasihan padamu lantas kami memaafkan kegagalan pinaltimu. Tidak!!
Maaf hanya berlaku atas suatu kesalahan, dan kamu tidak sedang melakukan kesalahan. Jadi apa yang harus kami maafkan?
Kim, Coba renungkan jika kamu tidak diberikan kesempatan untuk mengeksekusi pinalti saat itu, lalu orang itu gagal. Akan terbersit mungkin kesombongan dalam hati kecilmu, “andaikan aku yang eksekusi pasti Persib ke Final”, akan ada kesombongan dalam dirimu. Dan tidak ada pelajaran yang bisa kamu petik.
Seorang pelaut tangguh hanya akan mengarungi samudera yang dalam.
Ingat Kim, Pro & Kontra pasti selalu ada dalam hidup ini, tapi saya yakin selama kamu bermain dengan hati akan lebih banyak bobotoh yang support kamu.
Jadikan ini sebuah pelajaran & kenangan berharga bagimu Kim. Dan bagi kami tentunya
Jangan bersedih Kim !!
Bagimu Persib Jiwa Raga Kami
Ditulis oleh Razif A. Permana. Fulltime bobotoh, Part time Financial Analyst & Budget Planner berakun twitter @razifapermana

Allohuakbarrrrrr…..
(Ngerii nbacana g)
CINTA KAMI UNTUK PERSIB DARI HATI YANG PALING DASAR…
UNTUKMU JIWA RAGA KAMI….
boa ka sambat alm mang ibing
“Tidak seperti ibadah, kami lebih dari itu. Khusyuk, kami khusyuk mendukungmu di malam kelam itu”.
KALIMAT ETA NU KUDU DIKOREKSI
Smangat kim..!!!
Tetap semangat…
Tetap jadi Kebanggaan
Yakin, bukan cuma saya, ada jutaan bobotoh lain yang suara hatinya terwakili tulisan ini.
Hatur nuhun mamang author
*sungkem*
bangkit kimmmmmm……bangkiiiitttt kimmmm.kami semua ada di belakang mu kim….
sapa yang taruh bawang disini
“Tidak seperti ibadah, kami lebih dari itu. Khusyuk, kami khusyuk mendukungmu di malam kelam itu”.
Kalimat ieu nu nyieun persib eleh.. Ibadah no 2 , mun maot asup naraka maneh rek di tulungan ku persib?? Boa gelooo
Persib mah Persib eleh mah eleh
Semangat kim jangan putus asa
Kita membela Persib karena itu darah daging kita di dunia ini. Ibadah untuk dunia dan juga akhirat, tolong harap dimengerti itu.