(Arena Bobotoh) Seksinya Skuad Persib 2016
Wednesday, 01 June 2016 | 22:40
Oleh @daniodhe
Torehan 7 poin dari 5 pertandingan awal pagelaran Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 bagi Persib Bandung sebenarnya bukanlah hasil yang terlalu buruk. Bagaimana tidak, 5 pertandingan dilalui TANPA KEKALAHAN bahkan selalu berhasil mencuri poin dikandang lawan (poin seri sesuai target). Tetapi permasalahannya adalah dari 3 tim yang bertamu ke Si Jalak Harupat, hanya Bali United yang berhasil dijinakan. Sisanya yaitu Sriwijaya FC nyaris berhasil membawa poin penuh andaikan Tantan gagal memanfaatkan bola liar saat terjadi kemelut didepan gawang Sriwijaya. Madura United pun demikian, nyaris membawa pulang poin penuh andaikan I Made Wirawan dan tiang gawang gagal menyelamatkan muka Persib.
Padahal kalaupun coach Dejan Antonic yang berlisensi Pro UEFA itu selalu mematok target hasil seri disetiap laga tandang, seharusnya dilaga kandang Persib bisa memenangkan semua pertandingan. Jika skenarionya demikian, secara matematis seharusnya 11 poin sudah didapat oleh Maung Bandung hasil dari 2 poin dilaga tandang dan 9 poin dilaga kandang. Artinya jika 11 poin itu didapatkan oleh Persib sampai pekan ke-5 di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, maka posisi Persib selayaknya ada DIPUNCAK KLASMEN mengungguli Arema Cronus yang mengoleksi 10 poin dari 5 pertandingan.
Ah tapi itu kan hanya hitungan matematis yang didasari logika berpikir angka dan keinginan yang besar melihat tim kesayangan selalu menang. Pada akhirnya kita harus kembali melihat realita dan fakta bahwa Tim kesayangan masih berada diposisi ke-8 klasmen sementara dengan baru memasukan 4 gol dari 5 pertandingan.
Apa yang kurang darimu Sib?? Mungkin itu pertanyaan yang menguasai benak para bobotoh saalam dunya dimedio akhir Mei ini setelah Persib ditahan imbang Madura United dengan skor kacamata. Padahal kalau kita lihat secara seksama, skuad Persib di TSC 2016 ini lebih seksi dibandingkan dengan skuad Juara tahun 2014 lalu. Lini pertahanan sampai saat ini masih cukup kokoh dengan nama I Made Wirawan, Vlado dan Toncip yang dilengkapi dengan kehadiran Purwaka menggantikan Jupe dan Dias Angga (walaupun tidak sepadan) menggantikan Supardi Nasir. Tapi sejauh ini lini pertahanan tidak ada masalah dan tidak ada gap yang terlalu jauh jika dibandingkan dengan skuad Juara 2014.
Lini tengah dan Lini depan ?? Nah ini yang menarik untuk kita kupas. Skuad Juara 2014 memiliki lini tengah yang secara reguler dikuasai oleh Mas Har, Haji Ridwan, Firman Utina, Konate dan bergantian Atep atau Tantan. Adapun pelapisnya yang diturunkan hanya itu-itu saja yaitu Bos Taufik.
Bandingkan dengan lini tengah TSC 2016 saat ini, secara reguler dikuasai oleh Mas Har, Kim Jefrey Kurniawan, Robertino Pugliara dengan wings dikanan dan kiri secara bergantian diperankan oleh Samsul Arif, Tantan, David Laly dan sang Lord Atep. Pelapis dilini tengah pun memiliki variasi pemain yang kaya dan memiliki kualitas yang hampir setara, karena disana ada M. Taufik, Gian Zola dan Febri Hariyadi. Serta jangan lupakan juga pemain yang baru sembuh dari cedera yaitu Rahmat Hidayat.
Lini depan skuad Persib di TSC 2016 lebih seksi lagi dibandingkan dengan skuad Juara 2014. Skuad Persib Juara 2014 hanya memiliki 5 striker murni yaitu Djibril Coulibaly, Ferdinand Sinaga, Sigit Hermawan, Rudiyana dan Tantan yang terkadang digeser lebih ke wings. Bandingkan dengan skuad Persib TSC 2016 yang memiliki banyak pilihan bahkan sampai 7 pemain bertipe striker yaitu Sergio Van Dick (pernah menjadi Top Skor Liga Australia), Juan Carlos Belencoso (pernah menjadi Top Skor AFC Cup), Yandi Sofyan, Rudiyana, Zulham Zamrun (pernah menjadi Top Skor dan Pemain Terbaik Piala Presiden) yang baru sembuh dari cedera dan tentunya pemain yang sering ditarik lebih ke wings seperti Samsul Arif dan Tantan.
Artinya dengan komposisi lini depan yang lebih seksi tadi, seharusnya menjadi sesuatu yang mudah bagi coach Dejan untuk membuat serangan Persib lebih cantik lagi dalam membuat gol.
Jelas dengan komposisi Persib saat ini, bobotoh agak kecewa dengan torehan yang baru diraih diantaranya baru melesakan 4 gol dari 5 laga. 4 gol tersebut pun tercipta bukan dari suatu skema penyerangan yang matang.
Tantan memanfaatkan kemelut didepan gawang, 2 gol Vlado terdiri dari titik penalty dan bola yg berbelok arah setelah menyentuh badan pemain Persiba Balikpapan, serta gol David Laly yang dirinya sendiri pun tidak menyangka crossing-nya mengarah kegawang Bali United dan berbuah gol. Sungguh dapat dikatakan ironis jika melihat komposisi lini depan yang terbilang sangat mewah dan seksi.
Skuad Persib Juara 2014 sempat beberapa kali memenangkan pertandingan dengan terlebih dahulu dalam kondisi keadaan tertinggal. Saat laga home di Si Jalak Harupat, Persib menang 3-2 dari Arema Cronus setelah sebelumnya sempat tertinggal 0-2. Saat laga semifinal, Arema sempat unggul 0-1 sebelum Persib membalikan keadaan menjadi 2-1 dan lolos ke partai puncak.
Di partai puncak, Persib sempat tertinggal 0-1, kemudian membalikan keadaan menjadi 2-1 sebelum gol Boaz Salossa menyamakan kedudukan menjadi 2-2 dan memaksa dilakukannya perpanjangan waktu. Tapi disaat adu penalti, Persib bisa memenangkan pertandingan. Dari contoh tersebut, terlihat bagaimana mental juara dan mental selalu ingin menang begitu terpatri dalam diri skuad Persib Juara 2014.
Pertanyaannya bagaimana dengan mental juara dan mental selalu ingin menang dari skuad Persib 2016 ?? Jawaban dari sebagian besar bobotoh pasti sama yaitu sampai dengan pertandingan ke-5 TSC 2016 ini masih belum terlihat mental tersebut.
Ayolah coach Dejan, modal dan materi pemain yang anda miliki saat ini lebih SEKSI dibandingkan dengan skuad coach Djanur saat menjuarai dan merajai Indonesia di tahun 2014. Artinya harapan bobotoh tentunya sangat besar kepada skuad yang ada saat ini.
Sebelum terlambat, segera lakukan perubahan agar Persib lebih meyakinkan di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 ini dan dapat mempertahankan supermasi kejayaan Persib ditahun 2014 dan 2015 lalu. Kalau anda terlambat melakukan perubahan, bukan tidak mungkin kursi yang anda duduki saat ini akan digantikan oleh orang lain yang lebih mencintai Tim ini.
Karena bagi bobotoh Persib dengan permainan cantik, kemenangan dan kejayaan Persib adalah HARGA MATI dan JATIDIRI, DENGAN atau TANPAMU coach Dejan !
Penulis adalah bobotoh yang berkhidmat bersama bobotoh BRI dengan account twitter @daniodhe
Tulisan ini merupakan kiriman dari Bobotoh Persib Bandung dan tidak mencerminkan pendapat dan suara redaksi simamaung.com.
Dipersilahkan buat bobotoh yang akan menulis melalui rubrik ini. Tulisan tidak mengandung SARA, minimal 1 halam word, dan menyebutkan akun twitter/url FB supaya bisa saling bersilaturahmi. Tulisan bisa dikirim ke simamaung(.)com(@)gmail(dot)com.

Oleh @daniodhe
Torehan 7 poin dari 5 pertandingan awal pagelaran Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 bagi Persib Bandung sebenarnya bukanlah hasil yang terlalu buruk. Bagaimana tidak, 5 pertandingan dilalui TANPA KEKALAHAN bahkan selalu berhasil mencuri poin dikandang lawan (poin seri sesuai target). Tetapi permasalahannya adalah dari 3 tim yang bertamu ke Si Jalak Harupat, hanya Bali United yang berhasil dijinakan. Sisanya yaitu Sriwijaya FC nyaris berhasil membawa poin penuh andaikan Tantan gagal memanfaatkan bola liar saat terjadi kemelut didepan gawang Sriwijaya. Madura United pun demikian, nyaris membawa pulang poin penuh andaikan I Made Wirawan dan tiang gawang gagal menyelamatkan muka Persib.
Padahal kalaupun coach Dejan Antonic yang berlisensi Pro UEFA itu selalu mematok target hasil seri disetiap laga tandang, seharusnya dilaga kandang Persib bisa memenangkan semua pertandingan. Jika skenarionya demikian, secara matematis seharusnya 11 poin sudah didapat oleh Maung Bandung hasil dari 2 poin dilaga tandang dan 9 poin dilaga kandang. Artinya jika 11 poin itu didapatkan oleh Persib sampai pekan ke-5 di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, maka posisi Persib selayaknya ada DIPUNCAK KLASMEN mengungguli Arema Cronus yang mengoleksi 10 poin dari 5 pertandingan.
Ah tapi itu kan hanya hitungan matematis yang didasari logika berpikir angka dan keinginan yang besar melihat tim kesayangan selalu menang. Pada akhirnya kita harus kembali melihat realita dan fakta bahwa Tim kesayangan masih berada diposisi ke-8 klasmen sementara dengan baru memasukan 4 gol dari 5 pertandingan.
Apa yang kurang darimu Sib?? Mungkin itu pertanyaan yang menguasai benak para bobotoh saalam dunya dimedio akhir Mei ini setelah Persib ditahan imbang Madura United dengan skor kacamata. Padahal kalau kita lihat secara seksama, skuad Persib di TSC 2016 ini lebih seksi dibandingkan dengan skuad Juara tahun 2014 lalu. Lini pertahanan sampai saat ini masih cukup kokoh dengan nama I Made Wirawan, Vlado dan Toncip yang dilengkapi dengan kehadiran Purwaka menggantikan Jupe dan Dias Angga (walaupun tidak sepadan) menggantikan Supardi Nasir. Tapi sejauh ini lini pertahanan tidak ada masalah dan tidak ada gap yang terlalu jauh jika dibandingkan dengan skuad Juara 2014.
Lini tengah dan Lini depan ?? Nah ini yang menarik untuk kita kupas. Skuad Juara 2014 memiliki lini tengah yang secara reguler dikuasai oleh Mas Har, Haji Ridwan, Firman Utina, Konate dan bergantian Atep atau Tantan. Adapun pelapisnya yang diturunkan hanya itu-itu saja yaitu Bos Taufik.
Bandingkan dengan lini tengah TSC 2016 saat ini, secara reguler dikuasai oleh Mas Har, Kim Jefrey Kurniawan, Robertino Pugliara dengan wings dikanan dan kiri secara bergantian diperankan oleh Samsul Arif, Tantan, David Laly dan sang Lord Atep. Pelapis dilini tengah pun memiliki variasi pemain yang kaya dan memiliki kualitas yang hampir setara, karena disana ada M. Taufik, Gian Zola dan Febri Hariyadi. Serta jangan lupakan juga pemain yang baru sembuh dari cedera yaitu Rahmat Hidayat.
Lini depan skuad Persib di TSC 2016 lebih seksi lagi dibandingkan dengan skuad Juara 2014. Skuad Persib Juara 2014 hanya memiliki 5 striker murni yaitu Djibril Coulibaly, Ferdinand Sinaga, Sigit Hermawan, Rudiyana dan Tantan yang terkadang digeser lebih ke wings. Bandingkan dengan skuad Persib TSC 2016 yang memiliki banyak pilihan bahkan sampai 7 pemain bertipe striker yaitu Sergio Van Dick (pernah menjadi Top Skor Liga Australia), Juan Carlos Belencoso (pernah menjadi Top Skor AFC Cup), Yandi Sofyan, Rudiyana, Zulham Zamrun (pernah menjadi Top Skor dan Pemain Terbaik Piala Presiden) yang baru sembuh dari cedera dan tentunya pemain yang sering ditarik lebih ke wings seperti Samsul Arif dan Tantan.
Artinya dengan komposisi lini depan yang lebih seksi tadi, seharusnya menjadi sesuatu yang mudah bagi coach Dejan untuk membuat serangan Persib lebih cantik lagi dalam membuat gol.
Jelas dengan komposisi Persib saat ini, bobotoh agak kecewa dengan torehan yang baru diraih diantaranya baru melesakan 4 gol dari 5 laga. 4 gol tersebut pun tercipta bukan dari suatu skema penyerangan yang matang.
Tantan memanfaatkan kemelut didepan gawang, 2 gol Vlado terdiri dari titik penalty dan bola yg berbelok arah setelah menyentuh badan pemain Persiba Balikpapan, serta gol David Laly yang dirinya sendiri pun tidak menyangka crossing-nya mengarah kegawang Bali United dan berbuah gol. Sungguh dapat dikatakan ironis jika melihat komposisi lini depan yang terbilang sangat mewah dan seksi.
Skuad Persib Juara 2014 sempat beberapa kali memenangkan pertandingan dengan terlebih dahulu dalam kondisi keadaan tertinggal. Saat laga home di Si Jalak Harupat, Persib menang 3-2 dari Arema Cronus setelah sebelumnya sempat tertinggal 0-2. Saat laga semifinal, Arema sempat unggul 0-1 sebelum Persib membalikan keadaan menjadi 2-1 dan lolos ke partai puncak.
Di partai puncak, Persib sempat tertinggal 0-1, kemudian membalikan keadaan menjadi 2-1 sebelum gol Boaz Salossa menyamakan kedudukan menjadi 2-2 dan memaksa dilakukannya perpanjangan waktu. Tapi disaat adu penalti, Persib bisa memenangkan pertandingan. Dari contoh tersebut, terlihat bagaimana mental juara dan mental selalu ingin menang begitu terpatri dalam diri skuad Persib Juara 2014.
Pertanyaannya bagaimana dengan mental juara dan mental selalu ingin menang dari skuad Persib 2016 ?? Jawaban dari sebagian besar bobotoh pasti sama yaitu sampai dengan pertandingan ke-5 TSC 2016 ini masih belum terlihat mental tersebut.
Ayolah coach Dejan, modal dan materi pemain yang anda miliki saat ini lebih SEKSI dibandingkan dengan skuad coach Djanur saat menjuarai dan merajai Indonesia di tahun 2014. Artinya harapan bobotoh tentunya sangat besar kepada skuad yang ada saat ini.
Sebelum terlambat, segera lakukan perubahan agar Persib lebih meyakinkan di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 ini dan dapat mempertahankan supermasi kejayaan Persib ditahun 2014 dan 2015 lalu. Kalau anda terlambat melakukan perubahan, bukan tidak mungkin kursi yang anda duduki saat ini akan digantikan oleh orang lain yang lebih mencintai Tim ini.
Karena bagi bobotoh Persib dengan permainan cantik, kemenangan dan kejayaan Persib adalah HARGA MATI dan JATIDIRI, DENGAN atau TANPAMU coach Dejan !
Penulis adalah bobotoh yang berkhidmat bersama bobotoh BRI dengan account twitter @daniodhe
Tulisan ini merupakan kiriman dari Bobotoh Persib Bandung dan tidak mencerminkan pendapat dan suara redaksi simamaung.com.
Dipersilahkan buat bobotoh yang akan menulis melalui rubrik ini. Tulisan tidak mengandung SARA, minimal 1 halam word, dan menyebutkan akun twitter/url FB supaya bisa saling bersilaturahmi. Tulisan bisa dikirim ke simamaung(.)com(@)gmail(dot)com.

Bisanya cuman komentar itu lah keahlian orang indonesia,woles aja kang semua ada waktunya,gk bsa secara instan,mie instan aja gk bisa langsung jadi mie sedaap langsung makan tpi harus di rebus dulu,klo boleh jujur sya pun kecewa dengan hasil yg di dpat tpi kita hrus sadar kita harus tetap sabar,mendukung dan berdoa
Leres kang, kedah sabar, ngadua sareng ngadukung.
Ngan saur abdi mah, aya na tulisan nu jiga kieu teh bentuk dukungan oge ti bobotoh, tulisan nu kieu biasa na muncul lantaran aya rasa nyaah ka Persib.
Lamun ngan saukur komentar mah, eta mah dina situs situs bola biasa, lain situs Persib atau bobotoh.
Satuju pisan jeung mamang ieu euy.. seukeut tapi mintul, kunaon tah ? #tanyadejan
Aya bobotohbri nyak ? Hayang gabung, meh bisa dapet kiridit mirah heheheh
Sae kang tulisan na.
Karena main bola itu bukan matematis jadi apakah pemain mentereng harus membuat timnya menang?
Diaz leuwih alus pas jaman aing yeuh
3 – 1 kang, vlado atep konate, beto
Hade kang tulisan na,, tapi mun pendapat saya mah saeutikna kondisi coach Dejan ayeuna ciga jaman baheula pelatih saacan Djanur,,,arti na loba intervensi ti manajemen ngasupkeun pamaen nu teu sesuai jng filosofi/skema na Dejan. Inget keneh jaman baheula ngasupkeun Zulkifli, Baihaki, padahal teu cocok jng pola pelatih, matak basa eta teu juara2.
Jadi can tangtu oge materi pamaen ayeuna lewih harade, teu langsung nyieun tim hade. Da mreun teu sesuai jeung pola permainan dejan. Aya kajadian SVD balik ka Bandung dejan teu apal eun. Eta masalah koordinasi tim pelatih jng manajemen.
Mun di inget inget mah baheula mimiti pertandingan awal pas lawan Bali United jng lawan PSS sleman maen teh da leheung alus ngotot gegenpressing gaya jurgen klopp teu ciga ayeuna. Nya sing weh ayeuna mah pemain na asal di asupkeun ku manajemen ge pelatih bisa nyieun pamaen na nurut kanu filosofi pelatih, eta nu kudu di buktikeun ku pelatih UEFA Pro teh.
Coba pola ganti ae442.
persib cocokna 4-4-3 , lini depan svd jeng juan, tukangen targetman zulham ,pelapis zulham bisa samsul. tengahna mashar,rahmat,robertino , pelapis tengah zola,febri, dan untuk kim cadangkeun tong dipaenkeun sarua jiga siatep tong dipaenkeun maenna maruk
4-4-3…ieu mah ngemutan hungkul ti sim kuring pelatih lisensi G soreang pro…rupina nu leres mah 4-3-3 panginten kang…tapi baidewey satuju kang nu penting Persib langkung sae…pisss ah…
teu lepat bah, mung gawang teu dijagaan da made jadi striker,…
hhe
jefri ulah di paenkeun geus puas urang mah …
mantap ieu tulisan..
mengupas secara mendalam pisan..
mugia aya perbaikan kapayunna ti dejan sareng pemain
kelebet jrengjeng toroktok ole olean…!
Tawakal we lah da usahana mah enggeus
persib harus lebih fokus striker Sergio Van Dick harus lebih akgresif lagi sya ingat tendangan jarak jaunya tahun 2013 itu spektakuler tunjukan lagi akgresifmu go go go
bobotoh metro lampung
ngomong sih gampang tapi lihat kondisi pemai di tiap pertandingan tidak selalu full pasti ada saja kendala contohna ketika rahmad dan zulham cedera disitu ada van dijk tapi kurang maksimal pas lawan madura kemudian zulham dan rahmad sembuh van dijk cedera ditambah vujovic absen kartu maka dari itu belum sekali pun persib tampil full tim pemain terbaiknya mungkin kalau tidak ada masalah lagi bisa di coba zulham,rahmad san van dijk main bersama