(Arena Bobotoh) Saatnya Merekrut Striker Baru, Sib?
Monday, 06 March 2017 | 09:04
Pasca pertandingan semifinal melawan Pusamania Borneo, 5 Maret 2017 hari minggu lalu sangat terlihat bahwa dominasi bola atas Persib mampu digagalkan sang duo penjegal asing PBFC Yamashita dan Dirkir Glay. Hal ini tentu jelas terlihat dari postur tubuh mereka dibandingkan dengan striker yang dipasang Djajang Nurdjaman, Shohei Matsunaga. Kebanyakan bola-bola daerah atas yang ditujukan untuknya, mudah terbaca sang tower dengan mudah. Tidak hanya pertandingan di hari Minggu, pertandingan di hari Kamis lalu pun terlihat sama masalahnya. Maka dengan kasus ini hipotesisnya adalah Persib masih sangat mengandalkan Sergio van Dijk sebagai strikernya.
Untuk mengatasi masalah ini Persib sangat membutuhkan striker back up dengan kualitas yang mirip atau setidaknya berpostur sama dengan Van Dijk. Adanya Angga Febrianto sebagai pemain muda juga masih mencari-cari jam terbang dan belum bisa diandalkan di Liga 1 nanti. Namun, Persib sebenarnya jangan terlalu khawatir karena trio pemain seleksinya masih bisa dipantau, mengingat ada beberapa dari mereka yang bisa beroperasi sebagai striker. David Lofquist, Overtoom dan Livaja dari segi postur sangat menjanjikan dan mampu melapis Sergio van Dijk.
Namun jika dilihat dari visi Djanur, nampaknya ketiga pemain tersebut hanya ditargetkan untuk mengisi posisi attacking midfielder. Dan karena kuota pemain asing juga membatasi langkah Maung Bandung untuk merekrut semuanya. Jika demikian, satu-satunya solusi bagi Persib hanyalah merekrut striker lokal. Striker lokal yang harus direkrut bukan bertipe pelari melainkan sebagai tembok, sama halnya sebagai peran Sergio di posisi striker.
Banyak striker lokal bertipe seperti ini, misalnya adalah Jajang Mulyana. Sempat mencuat isu kembalinya ke Persib beberapa waktu lalu sebenarnya bisa mengatasi masalah ini lebih awal. Namun Jamul memilih Bhayangkara sebagai klubnya di Piala Presiden ini. Hanya saja, dilihat dari performanya di Piala Presiden ini, Jamul belum menemukan permainan terbaiknya di Bhayangkara. Tentunya Persib harus berpikir ulang jika ingin merekrutnya. Ada satu nama lagi yang layak untuk dianalisis yaitu, Lerby Aliandri. Striker lokal ini sangat potensial untuk menjadi targetnya dan mampu bersaing dengan bek-bek jangkung klub Indonesia yang didominasi pemain asing. Jadi berminat merekrut striker baru lagi, Persib?
Ditulis oleh Bobotoh yang juga seorang civil engineer berakun Twitter @wafialjamili

Pasca pertandingan semifinal melawan Pusamania Borneo, 5 Maret 2017 hari minggu lalu sangat terlihat bahwa dominasi bola atas Persib mampu digagalkan sang duo penjegal asing PBFC Yamashita dan Dirkir Glay. Hal ini tentu jelas terlihat dari postur tubuh mereka dibandingkan dengan striker yang dipasang Djajang Nurdjaman, Shohei Matsunaga. Kebanyakan bola-bola daerah atas yang ditujukan untuknya, mudah terbaca sang tower dengan mudah. Tidak hanya pertandingan di hari Minggu, pertandingan di hari Kamis lalu pun terlihat sama masalahnya. Maka dengan kasus ini hipotesisnya adalah Persib masih sangat mengandalkan Sergio van Dijk sebagai strikernya.
Untuk mengatasi masalah ini Persib sangat membutuhkan striker back up dengan kualitas yang mirip atau setidaknya berpostur sama dengan Van Dijk. Adanya Angga Febrianto sebagai pemain muda juga masih mencari-cari jam terbang dan belum bisa diandalkan di Liga 1 nanti. Namun, Persib sebenarnya jangan terlalu khawatir karena trio pemain seleksinya masih bisa dipantau, mengingat ada beberapa dari mereka yang bisa beroperasi sebagai striker. David Lofquist, Overtoom dan Livaja dari segi postur sangat menjanjikan dan mampu melapis Sergio van Dijk.
Namun jika dilihat dari visi Djanur, nampaknya ketiga pemain tersebut hanya ditargetkan untuk mengisi posisi attacking midfielder. Dan karena kuota pemain asing juga membatasi langkah Maung Bandung untuk merekrut semuanya. Jika demikian, satu-satunya solusi bagi Persib hanyalah merekrut striker lokal. Striker lokal yang harus direkrut bukan bertipe pelari melainkan sebagai tembok, sama halnya sebagai peran Sergio di posisi striker.
Banyak striker lokal bertipe seperti ini, misalnya adalah Jajang Mulyana. Sempat mencuat isu kembalinya ke Persib beberapa waktu lalu sebenarnya bisa mengatasi masalah ini lebih awal. Namun Jamul memilih Bhayangkara sebagai klubnya di Piala Presiden ini. Hanya saja, dilihat dari performanya di Piala Presiden ini, Jamul belum menemukan permainan terbaiknya di Bhayangkara. Tentunya Persib harus berpikir ulang jika ingin merekrutnya. Ada satu nama lagi yang layak untuk dianalisis yaitu, Lerby Aliandri. Striker lokal ini sangat potensial untuk menjadi targetnya dan mampu bersaing dengan bek-bek jangkung klub Indonesia yang didominasi pemain asing. Jadi berminat merekrut striker baru lagi, Persib?
Ditulis oleh Bobotoh yang juga seorang civil engineer berakun Twitter @wafialjamili

ayolah….pelatih ulah nutup diri. pelatih kudu muka saran bobotoh bisi bobotoh teu sabar. persib kali ini sulit juara karena pesaing sudah berbenah total, hanya persib yang terus mengandalkan pemain lama. padahal pesaing sudah upgrade. lihat real madrid ketika melumat lawannya kemarin dikandang lawan padahal dengan para pemain cadangan dan hanya ada empat pemain reguler. belajarlah dari pelatih dunia. karena aku cinta persib karena aku ingin persib jadi yg terbaik. banyak masukan itu bagus tandanya banyak yang mendukungnya.
Setuju sekali…sudah saatnya berbenah roling pemain jgn itu2 aja terbukti Tantan kemarin kurang cemistrinya dgn yg lain, kiper jg kasian duduk aja di bench…
geus garaneng sia teh mun teu bisa ngadukung persib keur eleh montong ngadukung persib pas meunang ,sedih aing ningali video na mun aranjeun bobotoh suport lain di poyok
enya jang pikiran euy!
butuh striker ngotot jeng bek tangguh !
sabenerna menurut kuring mah bukan striker, coba lihat nu ngagolkeun rata rata posisi naon ? mun teu bek, winger atau striker. nu jarang ngagolkeun bagian naon? Tengah! ya betul, sepeninggal FU dan konate belum ada yang pas.
Lieur soal cara seleksi jeung ngarekrut pemaina..
Sedih ningali perjuangan punggawa persib apalagi haryono yg tak sanggup melihat tendangan ke 5 pbfc ,,, tapi yakin jajaran platih akan bangkit di liga membenahi kekurangan yg ada ,,, tapi jangan salah belanja pemain min skelas konate + sapaso yg garang mamprang
kudu aya striker murni ti lokal ngajagi van dijk cwdeta
Lengkapi nu kurang ti ayeuna sib !
Tong diengke” sib !
Nu engges mah engges !
Siapkeun jang liga pokona nu hade !
Maju terus sib !
Katingali pisan ripuhna persib teu aya striker murni mah,,
ceuk saya mah teu kudu neang striker anyar. tinggal chemistry antar pemain we ditingkatkeun. tong nepi persib teh ketergantungan ka hiji pemain di posisi2 tertentu.
iya gak usah yg kelas dunia,yang penting cocok sama strategi,,,di era jaman djanur gak bisa dipungkiri lebih banyak gagalnya dalam merekrut pemain asing,dari jaman naser al sebai,messi,kenji,dzumafo,djibril colibaly,sampai erick weeks kamari,tidak sesuai ekspetasi,,,bisa nyusul oge engke si shohei,ini apakah pemain yg kurang bagus,ato taktik sang elenatore yg tidak cocok dengan rekrutanya,,,
ari konate bukan pilihan utama pas direkrut,sama jeung si spaso,cuma backup dari buruan utama,dan nyatanya lebih baik dari yg lain,,,
jaman juara di 2014 ge si ferdinand strikerna gak produktif amat,cuma lini tengah waktu itu lebih menggigit,bahkan si konate yg top skor waktu juara,,,jujur melepas flores kemari bisa jadi penyesalan buat sang elenatore seumur hidup,masuknya flores gak bisa di pungkiri menambah produktifitas lini serang di akhir putaran 2 di TSC kamari,emang kekurangan flores kurang energik,emang beda tipe kalo di sandingkan sama konate,masing2 punya kelebihan,tapi adanya flores lebih membuat febri,sergio lebih tajam,jadi striker emang urgent saat ini tapi lebih urgent lagi jendral di lini tengah,sepeninggal firman dan konate persib cuma bisa mengandalkan serangan dari sayap,yg sudah terbaca tim lain,,,