(Arena Bobotoh) Persib, si ‘Anak Emas’
Wednesday, 31 August 2016 | 13:41
Setelah Era Oscar De La Hoya berakhir, kita tak mendengar lagi istilah “Anak Emas”atau dalam bahasa Inggris “The Golden Boy” di dunia olahraga. Namun akhir-akhir ini istilah itu muncul lagi tapi bukan dalam bidang tinju melainkan dalam bidang sepakbola.
Iyalah Persib Bandung yang kini sedang menjadi buah bibir atau ‘mau tidak mau’ mendapat ‘gelar kehormatan’ istilah “Anak Emas” ini. Mengapa saya mengutip dua frase tersebut ? karena sejatinya julukan anak emas ini lahir dari sebuah kontroversi, muncul dari sebuah ketidakpuasan beberapa pihak yang merasa dirugikan namun mengudara dari fakta-fakta bahwa klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini memang punya keistimewaan dibanding yang lain.
Menilik dari istilah “Anak Emas” yang disematkan pada Persib Bandung sejatinya tidak ada bedanya dengan yang tersemat pada Oscar sang juara dunia tinju di enam kelas berbeda. Oscar begitu fenomenal karena prestasinya dan kebintangannya di dunia tinju, begitu pun Persib (meski hanya di Indonesia). Namun proses dimana lahirnya julukan si “Anak emas” tersebut lah yang berbeda. Persib dengan nyinyiran dan nada-nada sumbang dari para ‘pembencinya’ sedangkan Oscar dengan pujian dan elu-elu dari para ‘Penggemarnya’. Bahkan tak dapat dipungkiri ‘Anak Emas’ memang sebenar-benarnya adalah nyinyiran bagi Persib dan hal ini diakui oleh kebanyakan bobotoh sendiri, kecuali bagi saya mungkin.
Apakah saya yang salah mengartikan atau mungkin ‘mereka’ yang salah menyematkan kata “Anak Emas” ?karena julukan ini sejatinya adalah satu hal yang menjadi kebanggaan (meski hanya saya) bahwa Persib adalah klub yang istimewa, berprestasi, punya kebintangan (jika melihat rating), jadi panutan (dijadikan prototyoe bagi kesebelasan lain), didekati orang-orang berduit (sponsor dan ‘kepala daerah’) dan tampan (diisi pemain bintang) layaknya ‘Oscar de la Hoya’.
Bukankah “Anak Emas” adalah anak yang memiliki keistimewaan yang lahir dalam dirinya ? bukankah “Anak Emas” adalah anak yang ditakdirkan akan membuat perubahan yang besar di masa depan ?
Ya…. Setidaknya dibalik isu-isu miring dan tidak sedap yang disematkan oleh mereka para pembenci, di situ pula kita temukan ada pengakuan ‘yang tidak disengaja’ yang muncul dan menjadi sebuah penegasan bahwa Persib Bandung adalah si “Anak Emas” yang mungkin akan membawa perubahan besar di jagat sepakbola Indonesia yang sedang mencoba bangkit dari carut-marut yang terus menimpa yang tak pernah usai.
We’ll see…..
Ditulis oleh Muhama Nawawi dengan akun twitter @NawawiMm

Setelah Era Oscar De La Hoya berakhir, kita tak mendengar lagi istilah “Anak Emas”atau dalam bahasa Inggris “The Golden Boy” di dunia olahraga. Namun akhir-akhir ini istilah itu muncul lagi tapi bukan dalam bidang tinju melainkan dalam bidang sepakbola.
Iyalah Persib Bandung yang kini sedang menjadi buah bibir atau ‘mau tidak mau’ mendapat ‘gelar kehormatan’ istilah “Anak Emas” ini. Mengapa saya mengutip dua frase tersebut ? karena sejatinya julukan anak emas ini lahir dari sebuah kontroversi, muncul dari sebuah ketidakpuasan beberapa pihak yang merasa dirugikan namun mengudara dari fakta-fakta bahwa klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini memang punya keistimewaan dibanding yang lain.
Menilik dari istilah “Anak Emas” yang disematkan pada Persib Bandung sejatinya tidak ada bedanya dengan yang tersemat pada Oscar sang juara dunia tinju di enam kelas berbeda. Oscar begitu fenomenal karena prestasinya dan kebintangannya di dunia tinju, begitu pun Persib (meski hanya di Indonesia). Namun proses dimana lahirnya julukan si “Anak emas” tersebut lah yang berbeda. Persib dengan nyinyiran dan nada-nada sumbang dari para ‘pembencinya’ sedangkan Oscar dengan pujian dan elu-elu dari para ‘Penggemarnya’. Bahkan tak dapat dipungkiri ‘Anak Emas’ memang sebenar-benarnya adalah nyinyiran bagi Persib dan hal ini diakui oleh kebanyakan bobotoh sendiri, kecuali bagi saya mungkin.
Apakah saya yang salah mengartikan atau mungkin ‘mereka’ yang salah menyematkan kata “Anak Emas” ?karena julukan ini sejatinya adalah satu hal yang menjadi kebanggaan (meski hanya saya) bahwa Persib adalah klub yang istimewa, berprestasi, punya kebintangan (jika melihat rating), jadi panutan (dijadikan prototyoe bagi kesebelasan lain), didekati orang-orang berduit (sponsor dan ‘kepala daerah’) dan tampan (diisi pemain bintang) layaknya ‘Oscar de la Hoya’.
Bukankah “Anak Emas” adalah anak yang memiliki keistimewaan yang lahir dalam dirinya ? bukankah “Anak Emas” adalah anak yang ditakdirkan akan membuat perubahan yang besar di masa depan ?
Ya…. Setidaknya dibalik isu-isu miring dan tidak sedap yang disematkan oleh mereka para pembenci, di situ pula kita temukan ada pengakuan ‘yang tidak disengaja’ yang muncul dan menjadi sebuah penegasan bahwa Persib Bandung adalah si “Anak Emas” yang mungkin akan membawa perubahan besar di jagat sepakbola Indonesia yang sedang mencoba bangkit dari carut-marut yang terus menimpa yang tak pernah usai.
We’ll see…..
Ditulis oleh Muhama Nawawi dengan akun twitter @NawawiMm

nu nyebut persib anak emas jigana mah geus kapangaruhan ku omongan si borneo……!!!!!
sirik mereun, tiheula manehna teu bisa ka serui, trus menta penjadwalan ulang, teu dikabulkeun, jadi we di anggap WO. sedangkeun ayeuna persib hese neangan stadion, prmohonanna dikabulkeun. jadi we baceo…
geus kabaca lah ku urang mah, naha beut kitu…
ngarah engke pas ngalawan manehna, persib maen diluar jabar. atau justru ngarep2 menang WO, pedah persib teu menang stadion. haaaahhh, kahayangna eta mah.
bari jeung teu mikir kasus na beda, padahal da lamun persib tiheula teu menang tiket ka serui oge, pasti bakal di anggap WO.
Nu Gaduh Persib = Nu Gaduh Operator Liga
lur geus meunang bati sabraha juta dina nyitak hiji gol?
Nu gaduh Persib = Nu Gaduh Inter+DC UN
inter udah dijual.. tolonng update ya pengetahuannya
masih punya saham 31%, presiden masih ET
masih punya walau ga dominan.. mohon di update. haha
da huntu pamaen persib mah aya emas san oge konenggg…
Rek anak emas rek anak inung bapana nu penting PERSIB nu aing . PERSIB JIWA RAGA AING
Hahahah sukses menarik visitor nih si tengik ( penulis di ****socer )
sebetulnya aing males komentar di artikel sampah kitu
kenapa ?
karena si penulis cuma bisa ” ad hominem ” doang coy
si penulis ingin menjatuhkan nama Persib dan Bpk Glen sehingga coba² untuk ” shoot-the-messenger ”
kalau mengacu ke opini orang dalam banyak media elektronik sih belum bisa di benarkan secara theory
apalagi penerawangan orang ( dukun kali ah sia )
terlepas tentang dikotomi anak emas / anak h@r@m
si G০BL০G ga perlulah terlalu subjektif dalam menilai Persib, karena mereka ( Pihak Penyiar / Pihak YBS ) tahu kalau Persib ketika main lebih memiliki nilai jual yang tinggi
terbukti dari dulu hingga sekarang ( Live di Tv swasta, Broadcaster radio, Hingga live stream via YouTube / Periscope ) ketika persib main pasti selalu ramai di cari masyarakat JABAR hingga ke luar JABAR sekali pun 😀