(Arena Bobotoh) PERSIB BUTUT, “Hinaan atau Kecintaan??”
Monday, 17 October 2016 | 09:22
Bagi Bobotoh yang masih muda dan tidak terima kepada istilah PERSIB BUTUT silahkan tanyakan kepada orang tua anda bagaimana jargon PERSIB BUTUT ini timbul??Dahulu tahun 90’an ketika Persib bermain butut di Siliwangi bergemuruh. “PERSIB BUTUT PERSIB BUTUT PERSIB BUTUT” Tidak ada sedikitpun nyanyian hinaan kepada suporter dan tim lain. Yoyoy Jargon PERSIB BUTUT dijadikan cacian Bobotoh kepada pemain maupun manajemen PERSIB Cacian ini ditumpahkan untuk menyampaikan kekesalan Bobotoh atas kekecewaanya terhadap penampilan buruk PERSIB. Dari situ pula quotes melegenda Adjat Sudrajat tercetus “Persib besar oleh cacian pujian adalah racun”.
Terdegar lagi sayup sayup dan nada nada sumbang itu (PERSIB BUTUT) ketika persib kalah oleh tuan rumah mitra kukar di liga kopi se-Indonesia, terturama di medial sosial yaitu twitter, ada beberapa yang pro ada juga yang kontra, Yaa.. karena Tuhan Yang Maha Esa ini menciptakan sesuatu dengan dua sisi yang beda.
Terdengar teu mantes dibaca dan di dengar sebutan PERSIB BUTUT¸tapi dalam hal ini meraka (Bobotoh) mengeluarkan teriakan itu bukan bentuk dari hinaan atau cacian, akan tetapi bentuk dari kanyaah yang berlebihan dari para bobotoh, bobotoh geus pada pinter, bisa menilai permainan dengan pandangan mata telanjang tanpa melihat angka angka statistik.
Tadi teu BUTUT PISAN sih, Cuma ngoperan tara meupi, shooting kamana irung, dan terlalu jongjon ninggali bola, tanpa ninggali pergerakan pemain lawan, cuma BUTUT doang tadi mah. Goal dari mitra kukar semua tercipta dari bola mati, yang artinya pemain kita kurang konsentrasi. Mikiran naon atuh maraneh teh?? Gaji?? Bonus?? Popularitas?? Endorse?? Selfie?? Piknik?? Liburan?? Hutang?? NAON SIH?? kalian itu cukup fokus dilapangan, berikan kemenangan pada kami, atau paling tidak permainan cantik dari kaki ke kaki, biarkan tugas kita (bobotoh) mendoakan dan mendukung kalian di stadion atau di layar kaca.
”Para pemain hendaknya bertarunglah seperti lelaki, karena pada saat yang bersamaan pun saya dan bobotoh lainnya ikut bertarung sama kerasnya dengan para pemain dilapangan” – Alm Ayi Beutik The Commander.
Jadi wajar kan kami sebagai bobotoh layar kaca yang selalu berusaha untuk tidak telat bayar listrik merasa kecewa dengan apa yang kalian peragakan di televisi. Percayalah kami (Bobotoh) mengatakan PERSIB BUTUT itu atas dasar cinta, cinta yang diwariskan dari uyut, kakek, abah, ayah, untuk dilestarikan kepada anak kita, atau bahkan cucu kita.
Budaya ini tidak harus memudar “This culture must not fade”, biarkan anak atau cucu kita kelak bisa berteriak PERSIB BUTUT sembari ngadagorkeun sirah kanu tembok, ketika Samsul Arif gagal mengeksekusi pinalti. Atau pelemparkan barang/benda apa saja yang ada didekat mereka ke layar televisi sambil berteriak PERSIB BUTUT, ketika crossing Lord Atep melambung jauh mengenai papan iklan. Semua itu atas dasar cinta, Terlalu cinta terhadap Persib. Tidak ada lagi perdebatan, ucapan kanyaah ini (Persib Butut) harus dilestarikan, maen butut, nyak butut. Maen alus, nyak alus.
Di tulis oleh bobotoh yang sering nonton persib di layar kaca secara live dan mengelola akun twitter Per-Bobotohan @BBTHLayarKaca

Bagi Bobotoh yang masih muda dan tidak terima kepada istilah PERSIB BUTUT silahkan tanyakan kepada orang tua anda bagaimana jargon PERSIB BUTUT ini timbul??Dahulu tahun 90’an ketika Persib bermain butut di Siliwangi bergemuruh. “PERSIB BUTUT PERSIB BUTUT PERSIB BUTUT” Tidak ada sedikitpun nyanyian hinaan kepada suporter dan tim lain. Yoyoy Jargon PERSIB BUTUT dijadikan cacian Bobotoh kepada pemain maupun manajemen PERSIB Cacian ini ditumpahkan untuk menyampaikan kekesalan Bobotoh atas kekecewaanya terhadap penampilan buruk PERSIB. Dari situ pula quotes melegenda Adjat Sudrajat tercetus “Persib besar oleh cacian pujian adalah racun”.
Terdegar lagi sayup sayup dan nada nada sumbang itu (PERSIB BUTUT) ketika persib kalah oleh tuan rumah mitra kukar di liga kopi se-Indonesia, terturama di medial sosial yaitu twitter, ada beberapa yang pro ada juga yang kontra, Yaa.. karena Tuhan Yang Maha Esa ini menciptakan sesuatu dengan dua sisi yang beda.
Terdengar teu mantes dibaca dan di dengar sebutan PERSIB BUTUT¸tapi dalam hal ini meraka (Bobotoh) mengeluarkan teriakan itu bukan bentuk dari hinaan atau cacian, akan tetapi bentuk dari kanyaah yang berlebihan dari para bobotoh, bobotoh geus pada pinter, bisa menilai permainan dengan pandangan mata telanjang tanpa melihat angka angka statistik.
Tadi teu BUTUT PISAN sih, Cuma ngoperan tara meupi, shooting kamana irung, dan terlalu jongjon ninggali bola, tanpa ninggali pergerakan pemain lawan, cuma BUTUT doang tadi mah. Goal dari mitra kukar semua tercipta dari bola mati, yang artinya pemain kita kurang konsentrasi. Mikiran naon atuh maraneh teh?? Gaji?? Bonus?? Popularitas?? Endorse?? Selfie?? Piknik?? Liburan?? Hutang?? NAON SIH?? kalian itu cukup fokus dilapangan, berikan kemenangan pada kami, atau paling tidak permainan cantik dari kaki ke kaki, biarkan tugas kita (bobotoh) mendoakan dan mendukung kalian di stadion atau di layar kaca.
”Para pemain hendaknya bertarunglah seperti lelaki, karena pada saat yang bersamaan pun saya dan bobotoh lainnya ikut bertarung sama kerasnya dengan para pemain dilapangan” – Alm Ayi Beutik The Commander.
Jadi wajar kan kami sebagai bobotoh layar kaca yang selalu berusaha untuk tidak telat bayar listrik merasa kecewa dengan apa yang kalian peragakan di televisi. Percayalah kami (Bobotoh) mengatakan PERSIB BUTUT itu atas dasar cinta, cinta yang diwariskan dari uyut, kakek, abah, ayah, untuk dilestarikan kepada anak kita, atau bahkan cucu kita.
Budaya ini tidak harus memudar “This culture must not fade”, biarkan anak atau cucu kita kelak bisa berteriak PERSIB BUTUT sembari ngadagorkeun sirah kanu tembok, ketika Samsul Arif gagal mengeksekusi pinalti. Atau pelemparkan barang/benda apa saja yang ada didekat mereka ke layar televisi sambil berteriak PERSIB BUTUT, ketika crossing Lord Atep melambung jauh mengenai papan iklan. Semua itu atas dasar cinta, Terlalu cinta terhadap Persib. Tidak ada lagi perdebatan, ucapan kanyaah ini (Persib Butut) harus dilestarikan, maen butut, nyak butut. Maen alus, nyak alus.
Di tulis oleh bobotoh yang sering nonton persib di layar kaca secara live dan mengelola akun twitter Per-Bobotohan @BBTHLayarKaca

Persib memang keur butut..ceuk urang batawi mah kepedean..loba teuing pemain bintang tp teu bisaeun ngaracikna.blajar di tim lain conto persipura di ganti pelatih jd butut.