Arena Bobotoh: Persib, Adaptasi Atau Mati
Saturday, 26 March 2016 | 10:47
“Persib till I die” “Persib nu Aing, Maung nu Kodim” “Persib Salawasna” dan beberapa tagline lain nya dihadirkan oleh bobotoh untuk tim kebanggaan mereka, Persib Bandung !
Yup, Persib Bandung, siapa tak kenal dia, tim yang baru saja berumur 83 tahun 14 maret lalu, tim papan atas di persepakbolaan indonesia saat ini, tim yang selalu menjadi incaran stasiun tv demi meningkatkan rating, tim yang memiliki pemain ke-12 dengan jumlah jutaan umat dan tersebar sa-alam dunya, tim yang memiliki sejarah panjang dan prestasi segudang menemani sejarah itu, tim yang selalu hadir di urat nadi pendukungnya.
Dengan segudang sematan, setumpuk prestasi, dan ratusan kilometer sejarah diukir, persib memang pantas menyandang tim papan atas sepakbola indonesia saat ini, tapi saya tidak akan membahas semua itu, karena hanya akan menghabiskan kuota bandwith website ini, saya hanya akan sedikit “menyentil” profesionalitas tim superior ini, mohon ijin…
Sebagai tim pionir yang sudah bertransformasi dari bentuk perserikatan menjadi profesional, Persib memang layak dapat bintang, tetapi apakah memang benar layak disebut tim profesional?
Kalau dilihat dari sisi sponsorship yang masuk ke tubuh Persib dibawah naungan PT.PBB saat ini secara kasat mata publik akan melihatnya sebagai sesuatu yang fenomenal, lebih dari 3 brand tercantum di sudut-sudut jersey Persib adalah sebuah prestasi, di saat masih ada beberapa klub (profesional) lain yang hanya mendapatkan 1 sponsor atau bahkan belum ada sama sekali.
Tapi apakah profesionalitas itu sudah total dijalankan organisasi? Bagaimana dengan hal-hal lain diluar sponsorship? Bagaimana dengan nilai lain yang dapat menghasilkan pundi-pundi untuk mendukung kontinuitas organisasi dan tim Persib, apakah sudah dijalankan? Bagaimana dengan Brand Image Klub, Bagaimana dengan Value yang tercipta, apakah sudah memenuhi kaidah Efisiensi, Efektivitas dan Experience ? Bagaimana perlakuan organisasi terhadap media yang notabene adalah salah satu ujung tombak keberhasilan organisasi, apakah sudah terakomodasi dengan benar? Atau apakah manajemen sudah terpikir dan menjalankan program tentang community development untuk mengembangkan organisasi, tim dan Brand Image klub ke arah yang lebih baik ?
Ah rudet eta, terlalu jauh aing mikirna, jangan dulu itu, hal simpel saja yang sudah umum dibuat organisasi profesional lainnya, merchandise! Sudah berapa banyak keuntungan yang masuk ke kas organisasi dari penjualan merchandise resmi? Berapa banyak potensi pasar pendukung Persib? Kalikan saja dengan rupiah, apakah sudah mampu menjadi penyokong tim?
Ah jauh teuing bro, dimana letak official store merchandise kalau kita mau belanja barang barang tim kesayangan kita? Di depan stadion siliwangi? Di pasar andir?? Seperti apa toko nya? Apa kita bisa sekalian liat memorabilia sejarah perjalanan tim sejak 1933?
Duh, jauh teuing ka boga toko mah, online store heula weh nu gampang dan ker usum, gimana cara mau belanja jersey atau kaos atau syal atau pin,atau bahkan sticker bertuliskan Persib secara resmi di dunia maya? Coba googling, pabalatak nu jual!! Apa itu semua resmi? Apa itu ori? Ori lah buatan masing masing, berapa sharing profit yang diterima Persib? Rp.0 !
Keren, sekelas tim papan atas terbaik di indonesia hanya bisa jadi penonton di tanah sendiri, okay lupakan sejenak, biar gak kzl, mari kita liat tim tetangga jauh, dari seberang pulau, tim yang baru berumur balita, sudah bisa punya official store merchandise secara online dan offline, sudah bisa membentuk sistem yang benar, dengan tujuan menaikkan brand image klub dan pastinya mendapatkan value bagi klub di masa yang akan datang, walau nominal belum tentu mendukung 100 %, tapi mereka sedang berusaha menjalankan sistem, sistem yang lazim terjadi di industri sepakbola selain Indonesia.
Eta tim baru jadi, logo sponsor hampir sama dengan yang ada di jersey tim kebangaan kita, Persib, tapi kenapa terlihat selangkah lebih depan? Step over-nya ciamik, padahal kita kan punya lord yang handal ber-step over. Sejarah timnya pun kalau dituliskan mungkin belum bisa menghabiskan 1 lembar A4, tapi langkah besarnya melampaui 5 bab !
Ah sudahlah,mungkin Persib sudah merasa besar sehingga tidak perlu hal-hal kacangan seperti itu, bagi organisasi, tim selalu di papan atas dan punya sponsor lebih dari 2 sudah prestasi, goodbye profesionalitas, this is Persib!
Dirgahayu persib ke 83, semoga terus berkembang dan tidak ngagugulung sejarah, buat sejarah baru demi anak cucu,demi sejarah persib tahun 4016 nanti !
Dari aku pendukungmu yang akan terus mencintaimu
Ps: tapi kalau kamu gak berubah cintaku akan berkurang walau tidak akan habis
“ Barang siapa yang tidak mampu beradaptasi dengan teknologi maka ia akan tergerus jaman. Adaptasi atau Mati.” – HR. St. Alyafeda Nikolaus –
Penulis: memiliki akun twitter @febbylorentz , diehard soldier utk #kiki4cmh1 dan jangan lupa follow IG kita sis di IG: febbylorentz buat update koleksi terbaru.

“Persib till I die” “Persib nu Aing, Maung nu Kodim” “Persib Salawasna” dan beberapa tagline lain nya dihadirkan oleh bobotoh untuk tim kebanggaan mereka, Persib Bandung !
Yup, Persib Bandung, siapa tak kenal dia, tim yang baru saja berumur 83 tahun 14 maret lalu, tim papan atas di persepakbolaan indonesia saat ini, tim yang selalu menjadi incaran stasiun tv demi meningkatkan rating, tim yang memiliki pemain ke-12 dengan jumlah jutaan umat dan tersebar sa-alam dunya, tim yang memiliki sejarah panjang dan prestasi segudang menemani sejarah itu, tim yang selalu hadir di urat nadi pendukungnya.
Dengan segudang sematan, setumpuk prestasi, dan ratusan kilometer sejarah diukir, persib memang pantas menyandang tim papan atas sepakbola indonesia saat ini, tapi saya tidak akan membahas semua itu, karena hanya akan menghabiskan kuota bandwith website ini, saya hanya akan sedikit “menyentil” profesionalitas tim superior ini, mohon ijin…
Sebagai tim pionir yang sudah bertransformasi dari bentuk perserikatan menjadi profesional, Persib memang layak dapat bintang, tetapi apakah memang benar layak disebut tim profesional?
Kalau dilihat dari sisi sponsorship yang masuk ke tubuh Persib dibawah naungan PT.PBB saat ini secara kasat mata publik akan melihatnya sebagai sesuatu yang fenomenal, lebih dari 3 brand tercantum di sudut-sudut jersey Persib adalah sebuah prestasi, di saat masih ada beberapa klub (profesional) lain yang hanya mendapatkan 1 sponsor atau bahkan belum ada sama sekali.
Tapi apakah profesionalitas itu sudah total dijalankan organisasi? Bagaimana dengan hal-hal lain diluar sponsorship? Bagaimana dengan nilai lain yang dapat menghasilkan pundi-pundi untuk mendukung kontinuitas organisasi dan tim Persib, apakah sudah dijalankan? Bagaimana dengan Brand Image Klub, Bagaimana dengan Value yang tercipta, apakah sudah memenuhi kaidah Efisiensi, Efektivitas dan Experience ? Bagaimana perlakuan organisasi terhadap media yang notabene adalah salah satu ujung tombak keberhasilan organisasi, apakah sudah terakomodasi dengan benar? Atau apakah manajemen sudah terpikir dan menjalankan program tentang community development untuk mengembangkan organisasi, tim dan Brand Image klub ke arah yang lebih baik ?
Ah rudet eta, terlalu jauh aing mikirna, jangan dulu itu, hal simpel saja yang sudah umum dibuat organisasi profesional lainnya, merchandise! Sudah berapa banyak keuntungan yang masuk ke kas organisasi dari penjualan merchandise resmi? Berapa banyak potensi pasar pendukung Persib? Kalikan saja dengan rupiah, apakah sudah mampu menjadi penyokong tim?
Ah jauh teuing bro, dimana letak official store merchandise kalau kita mau belanja barang barang tim kesayangan kita? Di depan stadion siliwangi? Di pasar andir?? Seperti apa toko nya? Apa kita bisa sekalian liat memorabilia sejarah perjalanan tim sejak 1933?
Duh, jauh teuing ka boga toko mah, online store heula weh nu gampang dan ker usum, gimana cara mau belanja jersey atau kaos atau syal atau pin,atau bahkan sticker bertuliskan Persib secara resmi di dunia maya? Coba googling, pabalatak nu jual!! Apa itu semua resmi? Apa itu ori? Ori lah buatan masing masing, berapa sharing profit yang diterima Persib? Rp.0 !
Keren, sekelas tim papan atas terbaik di indonesia hanya bisa jadi penonton di tanah sendiri, okay lupakan sejenak, biar gak kzl, mari kita liat tim tetangga jauh, dari seberang pulau, tim yang baru berumur balita, sudah bisa punya official store merchandise secara online dan offline, sudah bisa membentuk sistem yang benar, dengan tujuan menaikkan brand image klub dan pastinya mendapatkan value bagi klub di masa yang akan datang, walau nominal belum tentu mendukung 100 %, tapi mereka sedang berusaha menjalankan sistem, sistem yang lazim terjadi di industri sepakbola selain Indonesia.
Eta tim baru jadi, logo sponsor hampir sama dengan yang ada di jersey tim kebangaan kita, Persib, tapi kenapa terlihat selangkah lebih depan? Step over-nya ciamik, padahal kita kan punya lord yang handal ber-step over. Sejarah timnya pun kalau dituliskan mungkin belum bisa menghabiskan 1 lembar A4, tapi langkah besarnya melampaui 5 bab !
Ah sudahlah,mungkin Persib sudah merasa besar sehingga tidak perlu hal-hal kacangan seperti itu, bagi organisasi, tim selalu di papan atas dan punya sponsor lebih dari 2 sudah prestasi, goodbye profesionalitas, this is Persib!
Dirgahayu persib ke 83, semoga terus berkembang dan tidak ngagugulung sejarah, buat sejarah baru demi anak cucu,demi sejarah persib tahun 4016 nanti !
Dari aku pendukungmu yang akan terus mencintaimu
Ps: tapi kalau kamu gak berubah cintaku akan berkurang walau tidak akan habis
“ Barang siapa yang tidak mampu beradaptasi dengan teknologi maka ia akan tergerus jaman. Adaptasi atau Mati.” – HR. St. Alyafeda Nikolaus –
Penulis: memiliki akun twitter @febbylorentz , diehard soldier utk #kiki4cmh1 dan jangan lupa follow IG kita sis di IG: febbylorentz buat update koleksi terbaru.

sok ah Persib Nu aing, Maung Nu Aing, Aing dilegleg Maung
Ha Ha Ha Persib nu Aing Maung nu Kodim…bener Oge
hahaha si akng bodor
Pemikiran bgus..begitu pedulinya..moga jdi PR buat managemen..
mantap “sentilanna” , yup bisa dibilang Kudet sih kalau urusan itu mah.
dan mudah2an management melek , bisa manfaatin dan build management yg lebih professional ya. mungkin sedang ke arah sana. dan saya aga kecewa sih pas om farhan mundur , visi misi nya terutama masih di butuhkan tim PERSIB.
#PersibDay
Saya warga cibeber cimahi juga mendukung kiki 4 cimahi satu. Live long and prosperous
RISPEK,CIMAHI BERSATU TAK BISA DIKALAHKAN
Mendukung pisan..jangan lupa biaya untuk membeli cristiano ronaldo mpe triliyunan bisa kebayar sama penjualan jersey doank..semoga persib bisa lebih dan lebih maju lagi..
suporterna ge kudu adaptasi, tong nyanyikeun chant chant batur teuing !!
Hade pisan iyeu jalmi,,,mantap lah daya pikirna,,jempol
Bnr ieu jlma pola pkirna salut pisn
sking ku pnjang eta nulisna mni
asa milu ngbingugkn..
apa urg geus teu conek ktu
apa kdu disrekeun..hahaha..
tp sx deui salut..salut..salut..pisn..
sing mineung nya jang sugan we kbca ku manajement persib
sugan ke dilksnkeun nu ku ujang ditulis teh nya
sy mh ngan bs ngdkung bri dibrgan ngdoa we jang persib sing juara terus
sing bs brprestasi dikanca asia
amin..amin..amin..
hidup persib slm na
anu dekat mah pengelolaan tiket,mun aya rezeki mah sok der buat stadion sendiri,jadi hasil tidak terbagi,sareng kontrak pamain,tong 1 ato 2 tahun lah buat yg berpotensi mah,klausul buy out di terapkan,jadi tidak gratis kalo ad tim lain yg minat sama pemain itu,,,
gak sedikit tim2 luar mengandalkan itu,
merchendise ok juga sih,tapi mungkin manajemen punya pertimbangan lain,apan apal sok aneh manajemen persib mah,,,
kontrak sma apparel harus lebih di perhatikan,punten apparel anu kamari mah tokona kirang seuer pan?,mendingan dengan apparel biasa tapi toko byak,dri pd apparel yg lumayan tapi toko kirang loba,ato sakalian apparel yg besar,yg sudah punya ribuan toko di seluruh dunya,tah ti penjualan jersey teh pan aya persentasenya,,,
si akang eta hebat pisan euy. pemikiranna sajauh eta. salut lah kang. smoga persib lebih baik dari tahun ke tahun. semoga manajemenna bisa d bneran. salam bobotoh subang kalijati. WE LOVE PERSIB BANDUNG.
alus kieu ieu tulisan,,sugan ti management aya nu maca..
Hidup Persib pokonamah…!!!!
Hade mang ieu babacaan, sepakat!