(Arena Bobotoh) Muak untuk Memuja
Tuesday, 15 August 2017 | 17:46
Muak untuk Memuja
Kau berpindah
Yang terindah
Perlu membual dari semua
Semua percikan
Dan semua pesan
Sejak dilaunching nya Liga Gojek Traveloka 1, banyak spekulasi bermunculan terhadap Persib. Mulai dari julukan “Anak Emas, “Anak Bapak” hingga hastag #LigaAingKumahaAing banyak bermunculan di sosial media. Hal ini terjadi karena salah satu Mangemen Persib yang juga ikut serta dalam kepengurusan Liga. Tak perlu disebut namanya, kita semua tahu dengan beliau.
Disisi lain, Persib pun meresmikan tim nya dengan tema “Golden Era”. Masa keemasan yang mereka gembor-gemborkan, dibarengi dengan memperkenalkan sponsor yang berjibun juga rekrutan pemain yang luar biasa.
Kalian beli wasit, kami beli Liga!
Kalimat-kalimat itu mulai bermunculan dan memang nyata sejak awal liga banyak gelagat aneh yang ditunjukan oleh Persib. Essien resmi diperkenalkan, Liga pun membuat kebijakan bahwa setiap tim berhak merekrut “Marquee Player”. Marque player tak masuk itungan dalam kuota asing, sehingga team bisa merekrut pemain asing lainnya diluar katageri “Marquee Player”.
Kalah dari Madura United, Persib merasa dirugikan. Persib melayangkan surat kepada PSSI atas kepemimpinan wasit, kemudian dicanangkanlah bahwa Liga mulai dipimpin oleh wasit asing. Djajang Nurdjaman mundur, Persib ditangani oleh caretaker. Kemudian seorang caretaker digantikan kembali oleh caretaker. Lalu, Persib mendapat hubungan tidak boleh disaksikan penonton secara langsung, namun mereka tetap menjual tiket dan berdalih bahwa masyarakat umum tetap bisa menonton ke stadion. Dan baru-baru ini terkait kelegalitas pemain barunya asal Chad. Sejak dilaporkannya Persib oleh Arema terkait legalitas Ezechiel N’Douassel, PSSI kembali mengeluarkan bahwa pemain asing bisa bermain tanpa ITC.
Entah berapa kali Persib melanggar aturan, kemudian mensiasati regulasi dan pada akhirnya Liga membuat kebijakan baru. Selalu diuntungkannya Persib oleh pihak Liga dan PSSI membuat julukan “Anak Emas”, “Anak Bapa”, dan #LigaAingKumhaAing semakin gencar disemarakan. Benar dengan apa yang pernah dituliskan oleh Eko Maung, bahwa PT Persib Bandung “BELUM” Bermatabat.
Melihat situasi seperti ini, Bobotoh tidak merasa diuntungkan seperti apa yang Persib rasakan. Justru, Bobotoh merasa malu dengan situasi yang terjadi. Persib bukan hanya menjadi bahan olokan oleh Bobotoh sendiri, tapi menjadi lelucon besar dalam sepakbola Indonesia. Bobotoh harus menanggung malu dari cemoohan suporter tim lain.
Sebenarnya, Bobotoh sendiri sudah menanggapi sejah sanksi tanpa penonton didapatkan, Bobotoh ikhlas jika memang dilarang datang ke stadion, tapi mengapa Persib harus menyikapi dengan menjual tiket? Kembali ke bati!
Sore ini, tagar #UnfollowPersib muali menggema, setelah beberapa hari Persib dengan bangga telah mendapatkan 3 Juta Followers. Justru kami malu, karena Official tim lain bangga memperkenalkan Klasemen tim nya di liga. 3 Juta Followers tak berarti jika memang Persib masih terdiam di Peringkat 12 klasemen. Bobotoh tahu betul bagaimana pengaruh bersosial media. Oleh sebab itu, aksi nyata yang kita tunjukan berawala dari sosial media. Hal ini bertujuan agar Manajemen Persib berfikir dengan situasi yang terjadi. Bukan tidak mungkin setelah #UnfollowPersib akan ada aksi nyata berupa boikot semua pertandingan Persib. Kami lebih baik menonton di televisi daripada datang ke stadion demi untung dan laba semata.
Maafkan semua
Sakitku cukup menyiksaku
Muntahkan semua
Kuanggap tak pernah ada
Dan jika memang Persib menjadi juara di akhir musim nanti, sungguh kami tak sanggup lagi menahan rasa malu ini. Kami lebih senang menunggu bertahun-tahun untuk juara. Juara yang memang diraih dengan perjuangan dan dan susah payah, buakn juara yang instan dari hasil cuci uang dan manajemen yang payah.
Jangan anggap yang kami lakukan adalah sebuah ujaran benci. Justru, ini semua ada cara terbesar dalam mencintai. Kami tak ingin apa yang kami cintai, justru menjadi caci maki.
LOVE PERSIB, HATE MANAGEMENT!!!
WITHOUT BOBOTOH, PERSIB IS NOTHING !!!
Ditulis oleh Bobotoh dengan akun Twitter @MLFadhlullah

Muak untuk Memuja
Kau berpindah
Yang terindah
Perlu membual dari semua
Semua percikan
Dan semua pesan
Sejak dilaunching nya Liga Gojek Traveloka 1, banyak spekulasi bermunculan terhadap Persib. Mulai dari julukan “Anak Emas, “Anak Bapak” hingga hastag #LigaAingKumahaAing banyak bermunculan di sosial media. Hal ini terjadi karena salah satu Mangemen Persib yang juga ikut serta dalam kepengurusan Liga. Tak perlu disebut namanya, kita semua tahu dengan beliau.
Disisi lain, Persib pun meresmikan tim nya dengan tema “Golden Era”. Masa keemasan yang mereka gembor-gemborkan, dibarengi dengan memperkenalkan sponsor yang berjibun juga rekrutan pemain yang luar biasa.
Kalian beli wasit, kami beli Liga!
Kalimat-kalimat itu mulai bermunculan dan memang nyata sejak awal liga banyak gelagat aneh yang ditunjukan oleh Persib. Essien resmi diperkenalkan, Liga pun membuat kebijakan bahwa setiap tim berhak merekrut “Marquee Player”. Marque player tak masuk itungan dalam kuota asing, sehingga team bisa merekrut pemain asing lainnya diluar katageri “Marquee Player”.
Kalah dari Madura United, Persib merasa dirugikan. Persib melayangkan surat kepada PSSI atas kepemimpinan wasit, kemudian dicanangkanlah bahwa Liga mulai dipimpin oleh wasit asing. Djajang Nurdjaman mundur, Persib ditangani oleh caretaker. Kemudian seorang caretaker digantikan kembali oleh caretaker. Lalu, Persib mendapat hubungan tidak boleh disaksikan penonton secara langsung, namun mereka tetap menjual tiket dan berdalih bahwa masyarakat umum tetap bisa menonton ke stadion. Dan baru-baru ini terkait kelegalitas pemain barunya asal Chad. Sejak dilaporkannya Persib oleh Arema terkait legalitas Ezechiel N’Douassel, PSSI kembali mengeluarkan bahwa pemain asing bisa bermain tanpa ITC.
Entah berapa kali Persib melanggar aturan, kemudian mensiasati regulasi dan pada akhirnya Liga membuat kebijakan baru. Selalu diuntungkannya Persib oleh pihak Liga dan PSSI membuat julukan “Anak Emas”, “Anak Bapa”, dan #LigaAingKumhaAing semakin gencar disemarakan. Benar dengan apa yang pernah dituliskan oleh Eko Maung, bahwa PT Persib Bandung “BELUM” Bermatabat.
Melihat situasi seperti ini, Bobotoh tidak merasa diuntungkan seperti apa yang Persib rasakan. Justru, Bobotoh merasa malu dengan situasi yang terjadi. Persib bukan hanya menjadi bahan olokan oleh Bobotoh sendiri, tapi menjadi lelucon besar dalam sepakbola Indonesia. Bobotoh harus menanggung malu dari cemoohan suporter tim lain.
Sebenarnya, Bobotoh sendiri sudah menanggapi sejah sanksi tanpa penonton didapatkan, Bobotoh ikhlas jika memang dilarang datang ke stadion, tapi mengapa Persib harus menyikapi dengan menjual tiket? Kembali ke bati!
Sore ini, tagar #UnfollowPersib muali menggema, setelah beberapa hari Persib dengan bangga telah mendapatkan 3 Juta Followers. Justru kami malu, karena Official tim lain bangga memperkenalkan Klasemen tim nya di liga. 3 Juta Followers tak berarti jika memang Persib masih terdiam di Peringkat 12 klasemen. Bobotoh tahu betul bagaimana pengaruh bersosial media. Oleh sebab itu, aksi nyata yang kita tunjukan berawala dari sosial media. Hal ini bertujuan agar Manajemen Persib berfikir dengan situasi yang terjadi. Bukan tidak mungkin setelah #UnfollowPersib akan ada aksi nyata berupa boikot semua pertandingan Persib. Kami lebih baik menonton di televisi daripada datang ke stadion demi untung dan laba semata.
Maafkan semua
Sakitku cukup menyiksaku
Muntahkan semua
Kuanggap tak pernah ada
Dan jika memang Persib menjadi juara di akhir musim nanti, sungguh kami tak sanggup lagi menahan rasa malu ini. Kami lebih senang menunggu bertahun-tahun untuk juara. Juara yang memang diraih dengan perjuangan dan dan susah payah, buakn juara yang instan dari hasil cuci uang dan manajemen yang payah.
Jangan anggap yang kami lakukan adalah sebuah ujaran benci. Justru, ini semua ada cara terbesar dalam mencintai. Kami tak ingin apa yang kami cintai, justru menjadi caci maki.
LOVE PERSIB, HATE MANAGEMENT!!!
WITHOUT BOBOTOH, PERSIB IS NOTHING !!!
Ditulis oleh Bobotoh dengan akun Twitter @MLFadhlullah

Eweuh management nya eweuh Persib..
Ngaco jiga nu betul maneh mah jang
Nya geus #uruskusia
Nu penting juara embung nungguan deui lila teuing..
“Kami? ” maneh we olangan. Ngacapruk siga nu heueuh
Maju terus persib dari Bobotoh Aceh
Tulisan koplak. Asa pang nyahok sorangan….nganalisis sorangan, ngartikeun sorangan bari teu bener.
Bikin puisi euweh arti. Ceuk saha peraturan dibuat nguntungkeun persib wungkul…dasar koplak….oon
ambil positifnya saja lur,