Connect with us

Arena Bobotoh

(Arena Bobotoh) “Monster” Montenegro itu Bernama Vladimir Vujovic

Published

on

Manchester United boleh bangga karena pernah memiliki Nemanja Vidic, seorang bek tangguh yang dijuluki sebagai Serbian Monster (Monster dari Serbia), tapi Persib pun memiliki pemain dengan “jiwa monster” yang berasal dari Montenegro. Dialah Vladimir Vujovic, bek bertubuh kurus dengan tinggi 188 cm tersebut pertama kali didatangkan maung Bandung pada 5 Desember 2013, dan jadi bagian penting dari kesuksesan Persib mengakhiri puasa gelar Liga Indonesia selama 19 tahun, saat mengantarkan Persib Bandung menjadi juara Indonesia Super League (ISL) tahun 2014. Dia juga menjadi salah satu pemain yang sangat dicintai oleh bobotoh karena gaya mainnya yang agresif, dan tak kenal kompromi dalam bertahan.

Namun, eforia kebersamaan antara Persib, bobotoh, dan Vlado (sapaan akrabnya) sepertinya harus berakhir sampai musim ini. Kemarin, (Sabtu, (18/11/2017) melalui akun medsos pribadinya Vlado sendiri mengumumkan ucapan selamat tinggal dan terima kasih kepada para fans yang selalau mendukungnya selama 4 tahun berkarir di Persib Bandung. Vladimir Vujovic memang memiliki sisa kontrak hingga Februari 2108, namun dirinya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya.

Sontak hal ini sangat mengagetkan para bobotoh, banyak yang sedih dan menyayangkan keputusan Vlado. Hal ini sangat wajar, karena selama berkostum maung Bandung Vlado memang memiliki kesan tersendiri di hati para bobotoh. Penampilannya yang sangar, juga sikapnya yang tempramen di dalam lapangan, sangat mewarnai setiap pertandingan Persib Bandung. Meski terkenal sebagai bek yang keras, dan tempramen, namun Vlado terbilang “subur” dalam urusan mencetak gol. Selama berkostum Persib Bandung, dilansir dari simamaung.com total Vladimir Vujovic telah mencetak 19 gol selama kurun 4 tahun, cukup “subur” untuk seorang stopper. Bahkan pada ISL 2014, selain meraih trofi Liga Indonesia, Vlado juga menasbihkan dirinya sebagai bek tersubur pada musim itu, dengan mencetak 6 gol dari 27 penampilan.

Sayangnya musim terakhirnya di Persib Bandung tidak ditutup dengan happy ending story. Ia gagal membawa Persib mempertahankan gelar juara, dan justru terjerembab di papan bawah klasemen akhir Liga 1 Indonesia di posisi 13. Sangat jauh dari target manajemen dan harapan para bobotoh. Padahal musim ini Persib memiliki skuat yang sangat mewah, karena kedatangan beberapa pemain bintang, seperti dua eks-Premier League Michael Essien dan Carlton Cole, lalu ada Raphael Maitimo, hingga kembalinya Dedi Kusnandar dan Shohei Matsunaga. Nyatanya kehadiran pemain-pemain dengan nama besar dan label ‘Bintang’ tidak memberikan dampak singnifikan pada performa Persib musim ini.

Sebenarnya dari permorma buruk Persib musim ini ada masih ada sisi positif yang disyukuri oleh Vlado. Itu adalah pertahanan Persib sebagai pertahanan terbaik ke dua di Liga 1 musim ini, dengan total kebobolan 34 gol dari 34 laga, hanya kalah dari Persija (kebobolan 24 gol 34 laga). Namun, menurut pemain kelahiran Budva, Montenegro 23 Juli 1982 tersebut, masalah terletak pada tumpulnya lini depan Persib yang hanya sanggup mencetak 39 gol dalam 34 pertandingan. Sebuah masalah yang bukan hanya disadari oleh Vlado atau manajemen Persib, tapi juga kita semua para bobotoh, dan pecinta sepak bola Indonesia.

Untuk di mana ia akan berlabuh musim depan, Vlado sepertinya tidak akan pergi dari Indonesia, karena ia mengaku sedang didekati beberapa klub Liga 1 Indonesia. Jika musim 2018 nanti Vlado tetap bertahan di Indonesia meski membela klub lain, kita masih bisa melihat sangar dan tempramennya Vlado saat bertanding meski sebagai lawan.

Apapun yang akan terjadi di masa depan nanti, meskipun ia akan kembali ke Bandung sebagai lawan, tentunya tak pantas jika kita tidak memberikan penghormatan atau apresiasi atas jasa-jasanya selama membela maung Bandung, layaknya bagaimana klub-klub di luar sana yang memberikan sambutan saat legendanya kembali ke “rumah lama” meski sebagai musuh. Seperti apa yang dilakukan fans Manchester United, pada David Beckham, Cristiano Ronaldo, atau Wayne Rooney saat kembali ke Old Trafford dan berstatus sebagai musuh.

Total selama berkostum Persib Bandung, pria berusia 35 tahun tersebut telah memainkan 125 laga resmi, mencetak 19 gol, 37 kartu kuning, dan 3 kartu merah (simamaung.com). Sementara trofi bergensi yang pernah ia raih adalah ISL 2014, dan turnamen Piala Presiden 2015 yang digulirkan saat kompetisi musim 2015 terhenti.

Sebuah prestasi luar biasa yang akan sulit disaingi oleh pemain manapun atau bek asing Persib selanjutnya. Terima kasih Vladimir Vujovic, bek tangguh nan kharismatik, Montenegro Monster, dan tentunya LEGEND !

Ditulis oleh Farar Rivaldi, Bobotoh dengan akun Twitter @RivaldiFF99

Advertisement
12 Comments

12 Comments

  1. edi van dek

    23/11/2017 at 13:04

    PELATIH TEH SAHA NYA

    • buntut maung

      24/11/2017 at 08:54

      WHU..

  2. Maung hideung

    23/11/2017 at 14:10

    Pemain epes meer..
    Ngarang we buku si hati biru..
    Tanpa hati lebih baik pergi vlado..

    • Aink_ivan

      23/11/2017 at 18:32

      Nu kieu tah tara ngahargaan jasa batur.. Sia weh nyingkah

      • tekad kuat

        25/11/2017 at 15:51

        biasa mang baru dikasi nasi bungkus ama orang ituhh

    • JAGO BOLA

      24/11/2017 at 07:12

      Sebagai bobotoh urang kudu menghargai jasa dan kontribusi Vladimir Vujovic.Ulah ngahujat Vujovic kegagalan Persib musim ini bukan karena kesalahan Vujovic tapi kesalahan manajemen dan Pelatih.

    • Tukang tabung

      25/12/2017 at 20:46

      Ari maneh.. bobotoh ti iraha? Taun kamari??? Vlado kitu2 oge ngeus mere gelar juara.. nu ngeus persib nungguan 19 tahun

  3. Bobotoh persib

    23/11/2017 at 17:06

    Saha maneh… Geus mere naon ka persib.. Hargaan Vlado nu geus mere trophy Juara..

  4. JAGO BOLA

    24/11/2017 at 07:06

    Vladimir Vujovic adalah legenda Persib. Pemain belakang yang sangat tangguh.Mungkin sekarang usianya sudah memasuki usia senja tapi Jasa dan kontribusi beliau untuk Persib sangat luarbiasa. Mari kita sebagai bobotoh sudah sewajarnya menghargai prestasi Vujovic untuk Persib.

  5. Joni Bedog

    25/11/2017 at 20:51

    Vlado-Jupe inget legenda persib Robby Darwis-Yadi Mulyadi (2 nana sarua mawa persib juara liga indonesia)

  6. Rullyawan

    08/12/2017 at 11:07

    Asa sedih pisan mang Vlado mangkat euy
    pokona mah teu rido lamun maen di klub batur mah

  7. bull 107

    20/12/2017 at 20:45

    Hatur nuhun ka kang vlado anu atos msihan kontribusi kanggo persib

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Arena Bobotoh

Persib Tim Spesialis Kampanye?

Published

on

Saat membaca ini, bobotoh di lini masa X pasti sedang banyak melihat seliweran poto dan info mengenai tim Persib Legend dengan menggunakan kaos bertuliskan salah satu calon presiden, Ganjar Pranowo. Dan pernyataan resmi klub tidak berafiliasi dengan mereka dan satu sosok calon presiden tertentu (atau dengan yang lain? #eh).

Jika kita bicarakan sedikit sejarah, sejauh yang saya baca, Persib dan suporternya termasuk salah satu entitas yang cukup aktif di sepakbola indonesia saat ada momentum politik. Kita mungkin masih ingat saat manager dan pemain Persib ikut kampanye politik pilbup Sumedang, juga saat sebagian suporter ikut kampanye calon legislatif, gubernur Jawa Barat pernah dijadikan duta tim, dan terakhir bagaimana munculnya komunitas bobotoh Jokowi pada tahun 2019 dan sekarang muncul fenomena Persib Legend ini.

Peneliti Halim dan Lalongan pernah menjelaskan bahwa sebuah partisipasi poliitk bisa dilakukan secara individual ataupun kolektif atau bersama-sama. Yang dilakukan secara individu biasanya tidak menimbulkan friksi di maksyarakat, namun jika dilakukan secara kolektif biasanya menimbulkan friksi, apalagi menyangkut suatu budaya populer yang sudah sangat menempel sebagai satu identitas kedaerahan, misalnya Persib.

Tapi kenapa pesona Persib begitu menawan untuk para elit dan kelompok politik? Teddy Tjahjono (dilansir bola.net) pernah mengkliam jika Persib memiliki 22 juta suporter, angka ini tentu sangat signifikan jika kita kaitkan pada sisi politik. Daftar pemilih tetap KPU untuk tahun 2024 sebanyak 204 juta penduduk. Bisakah terbayang berapa persen jika satu elit atau satu kelompok politik memiliki 2-30 persen dari 22 juta orang pendukung Persib Bandung saja. Dari angka itu sekilas kita tahu, Persib merupakan medium yang menarik untuk “terlibat” dalam politik. Kita pun seakan sudah tidak aneh lagi melihat gimmick politik dimana elit atau kelompok politik, menggunakan pernak-pernik Persib saat pemilihan umum, misal poto sambil membawa syal Persib saat musim kampanye, atau tiba-tiba menggunakan jaket Persib saat foto untuk baligo demi kepentingan elektoral, tapi apakah harus biasa dan mengerti? Negara kita mengatur akan hak ini dalam Pasal 43 Ayat (1 dan 2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dinyatakan, “setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”, jadi bebaskeun.

TAPI, dalam setiap kampanye politik, dalam format apapun itu, sistem penyaringan ada pada diri individu, diartikan setiap bobotoh punya kuasa atas dirinya sendiri, apa dia mau menerima informasi dan melaksanakan akan pesan politik yang disebarkan lewat klub atau kelompok suporternya tersebut atau tidak?
Kita tarik sedikit ke masa lalu, federasi sepakbola (PSSI) di Indonesia memang terbentuk atas dasar politik, sebagai sarana pemersatu bangsa Indonesia untuk melawan penerintahan Belanda saat itu. Jadi jika sekarang masih berpolitik, apakah Persib dan sepakbola Indonesia pada umumnya memang sudah ditakdirkan untuk selalu dekat dengan perpolitikan?

Saya jadi teringat salah satu adegan di The Simpsons, dimana Burney Gumble seorang pemabuk, melihat kampanye Mr. Burns, dia bilang “pemilihan umum? Bukankah itu saat para politikus menutup pintu mereka (untuk mendengarkan suara rakyat) bukan?”, every man for themselves, wahai bobotoh!

Ditulis oleh Kiki Esa Perdana. Penulis adalah bobotoh biasa saja yang kebetulan suka politik.

Lanjut Membaca

Arena Bobotoh

Mau Sampai Kapan?

Published

on


Pertandingan sudah memasuki pekan ke-8, Persib Bandung mencatatkan 1 kemenangan, 5 imbang, dan 2 kali kalah. Faktanya Persib berada di jurang degradasi, jurang degradasi! Melihat fakta seperti ini jelas sangat menyedihkan bagi Bobotoh Persib. Sampai pekan terakhir liga sehingga Persib degradasi? Siapa yang akan bertanggung jawab bila seperti ini? Tak terbayangkan bila Persib harus berjuang di liga 2, sungguh tak terbayangkan. Mau sampai kapan?

Keruwetan klub Persib sudah terlihat dari banyaknya persoalan yang sedang dihadapi, dari mulai persiapan yang tidak optimal, rombongan pelatih yang keluar secara mendadak pada pekan ke-3, pemain asing yang cedera pada debutnya, hubungan dengan suporter yang merenggang, hukuman untuk beberapa pemain yang terprovokasi sehingga mendapatkan sanksi dari komdis, serta stadion yang terlihat tidak full. Mau sampai kapan?

Akar masalah dari persoalan ini tampak jelas. Segera lakukan pendekatan dari semua elemen dari mulai manajemen, pelatih, pemain, serta suporter sehingga bisa mengembalikan Persib kembali kepada jalurnya. Perbaikan hubungan dengan Bobotoh menjadi hal yang krusial mengingat Persib sedang membutuhkan dukungan yang nyata dari suporternya. Sebesar apapun sebuah klub, bila tanpa dukungan yang nyata akan sangat berpengaruh terhadap performa pemain di atas lapangan. Pemain di locker room pun sepertinya selain faktor teknis ganti pelatih ganti strategi, tahu betul bahwa faktor persoalan dari luar lapangan mempengaruhi mental para pemain. Mau sampai kapan?

Saya meyakini bahwa semua elemen menginginkan yang terbaik untuk Persib. Persoalan yang berlarut akan sangat merugikan untuk klub Persib. Sebelum semuanya terlambat alangkah baiknya lakukan pendekatan dengan duduk bersama, saling menghargai pendapat, lupakan ego sejenak. Karakter budaya urang Sunda mah sangat besar dan mudah memaafkan. Saya hanya ingin Persib kembali ke jalur juara, sungguh ini sangat menyedihkan. Mau sampai kapan?

Penulis Tyas Agung Pratama (@tyspra), sehari-hari mencerdaskan anak bangsa. Bobotoh yang ingin kembali Persib juara.

Lanjut Membaca

Arena Bobotoh

Melupakan Persib Bandung Saat Ini Sebagai Warisan Budaya

Published

on

Pada Podcast Simamaung Episode 24 (ditayangkan 6 September 2020) terdapat pernyataan dari narasumber episode tersebut (Hevi Fauzan). Disebutkan bahwa setelah kemerdekaan Republik Indonesia, aset-aset KNIL sekitaran jalan yang saat ini nama pulau (Jalan Manado, Jalan Ambon, Jalan Bali, Jalan Lombok dan seterusnya) diakuisisi oleh Angkatan Darat saat itu dengan mendirikan Divisi Siliwangi. Termasuk diantaranya lapangan sepak bola yang kemudian akhirnya dibangun menjadi sebuah stadion pada 1954 sebagai bagian dari persiapan ulang tahun Divisi Siliwangi ke-10, yang diberi nama Stadion Siliwangi.

Penamaan Siliwangi erat dengan budaya Sunda karena salah satu nama yang dibanggakan oleh orang Sunda terkait dengan sejarah Prabu Siliwangi. Walaupun nantinya perbedaan cerita Prabu Siliwangi namun benang merah sejarah terkait penggunaan logo Maung yang sejatinya binatang asli Jawa Barat dengan nama ilmiah (subspecies) Panthera Tigris Sondaica yang pada akhirnya patut kita hormati sebagai bagian sejarah Persib Bandung yang mengakar dan menjadi cerita karena Stadion Siliwangi sendiri menjadi bagian dari estafet perkembangan Persib Bandung.

Diceritakan juga bagaimana pernah ada saksi sejarah pertandingan Persib Bandung melawan PSV Eindhoven seorang bapak tua dari Cianjur dan teman-temannya saat itu menggunakan angkutan umum untuk datang ke Stadion Siliwangi dan memiliki kebanggaan untuk menceritakan pertandingan tersebut kepada orang lain ataupun anak dan atau cucunya kelak. Persib Bandung menjadi sangat melekat dengan Stadion Siliwangi karena pada saat itu dianggap representatif dan termegah pada zamannya hingga akhirnya bertahap Persib Bandung pindah ke Stadion Si Jalak Harupat.

Kembali pada waktu lampau, saat Persib Bandung masih dikelola pemerintah kota Bandung dimana Persib Bandung sebagai karakter dan budaya yang mengakar karena dianggap mewakili identitas, semangat dan bagian hidup orang Sunda umumnya Jawa Barat. Level fanatisme yang terjadi sudah tidak terlihat dengan penggunaan identitas Persib Bandung namun terlihat dari antusiasme dan cara ekspresi Bobotoh yang menceritakan Persib Bandung dari masa ke masa sehingga jumlah Bobotoh berkembang dan membentuk kelompok-kelompok pendukung Persib Bandung.

Sehingga menimbulkan transisi sejarah cerita Persib Bandung dari Stadion Siliwangi ke Stadion Si Jalak Harupat hingga ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api, namun transisi sejarah ini juga tetap melekat dan meninggalkan banyak cerita dukungan Bobotoh mendukung Persib Bandung. Banyak juga kita temukan fakta bahwa tidak semua Bobotoh yang datang ke Stadion dapat masuk menonton langsung. Namun saat ini kita hanya dapat mengenang romantisme bagaimana mendengarkan siaran tandang Persib Bandung melalui Radio RRI, memanjat pohon atau tiang lampu di Stadion Siliwangi untuk melihat pertandingan langsung dan hal lain yang menjadi kenangan dalam cerita mendukung Persib Bandung.

Memasuki era industri saat ini, kita belum melihat langkah PT Persib Bandung Bermartabat menjadikan Persib Bandung sebagai Intengible Heritage (Warisan budaya tak benda dalam konteks Persib Bandung sebagai nilai hidup dan turun temurun). Entah itu didaftarkan pada UNESCO ataupun sebagai bagian dari konsep PT Persib Bandung Bermartabat dalam mengelola fanatisme Bobotoh di tengah perpaduan pengelolaan era industri dari era budaya yang menjadikan jarak yang terlalu jauh saat ini.

Pengelolaan tiket, pengelolaan hubungan dengan kelompok Bobotoh dan cara interaksi dalam media sosial menjadi hal yang saat ini disorot oleh kelompok Bobotoh. Belum lagi konflik internal pelatih dan pemain yang menjadi bulan-bulanan bagi Bobotoh. Tentu hal ini sangat mengganggu dan membuat kharisma Persib Bandung sebagai budaya menjadi sangat rumit karena tuntutan industri dan rasa memiliki dari kelompok Bobotoh.

Salah satu yang dibutuhkan saat ini bagi pemain dan bagi pelatih baru Persib Bandung adalah memahami dan menunjukkan di lapangan semangat Persib Bandung dengan karakter dalam bermain sehingga identitas Persib Bandung muncul kembali sehingga dapat mengangkat moral elemen Persib Bandung, sebagai contoh kita sebagai Bobotoh akan selalu yakin Persib Bandung dapat menunjukkan semangat berjuang dalam bermain walaupun tertinggal gol. Kita dapat melihat pertandingan Persib Bandung melawan Arema Malang di Stadion Si Jalak Harupat pada 2014 yang berkesudahan 3-2, dimana saat babak pertama tertinggal 0-2, semangat dan karakter Tantan saat itu menjadi titik balik kemenangan, apakah pada saat itu Tantan menerima strategi khusus dari Djadjang Nurjaman? Dalam cerita yang kita tahu tidak ada, semangat moral dan karakter yang akhirnya menjadi pembeda.

Semoga masalah karakter dan semangat moral ini dapat diperbaiki setelah kekalahan melawan PSM Makassar kemarin dan dijawab oleh pelatih baru, mengembalikan karakter ini penting sebelum aplikasi strategi dalam konteks Persib Bandung. Saat ini melupakan pertandingan Persib Bandung menjadi hal yang mudah karena akses mendapatkan tiket menjadi panjang, menyaksikan pada televisi juga menjadi hal yang mudah ditinggalkan cukup dengan mengetahui hasil akhir. Semua terjadi karena jauhnya pengelolaan Persib Bandung dari fase budaya, konflik dengan kelompok Bobotoh adalah hal yang seharusnya tidak terjadi.

Kita juga berharap PT Persib Bandung Bermartarbat dapat mengubah pola pengelolaan untuk dapat lebih merangkul kelompok Bobotoh sehingga tidak menghilangkan landasan budaya sebelum akhirnya berbicara pengelolaan yang jauh lebih teknis dan lebih industrial.

Ditulis Yosha Rory, dengan akun Twitter @roryosha

Lanjut Membaca
Bir kaç senedir çalıştığım iş yerinde patronla aram çok iyi porno izle Patron ara sıra beni evine gönderiyor ve oradaki işleri yapmamı istiyor porno gif Karısına yardım ediyorum türk porno evde bozulan şeyleri tamir ediyorum porno bahçe işlerini hallediyorum porno izle Yeri geliyor çamaşırları bile yıkıyorum bedava porno Tabi evlerine gittiğim zaman karısıyla yalnız oluyoruz sex patronum tüm gün şirkette oluyor porno izle Herifin karısı 44 yaşında olmasına rağmen çok çekici seksi birisi porno resimler İlgimi çekiyor fakat işimi kaybetmek istemediğim için kadına bakmamaya çalışıyorum porno İşim bittikten sonra salonda televizyon bakıyordum porno indir bu sırada patronun karısı iç çamaşırlarıyla yanıma gelip karşımda durdu porno sikimi açıp yalamaya başladı porno ve ağzına boşaldım.
Advertisement

Komentar Bobotoh

Arsip

Trending