(Arena Bobotoh) Misteri Menit 56
Tuesday, 03 December 2019 | 22:20
Performa Persib yang dinilai semakin baik karena kemenangan yang beruntun menjadikan Persib di atas angin. Banyak harapan dan impian yang semakin tinggi, jika tidak bisa juara maka setidaknya kita bisa masuk 5 besar. Itulah impian dari sekian banyak bobotoh yang selalu berdoa akan kemenangan Persib di setiap pertandingan. Hitung hitungan mulai dilakukan serta prediksi prediksi sudah banyak dipublikasi. Namun, malapetaka menghadang Persib. Nyatanya, ekspektasi dan harapan tidak sesuai kenyataan.
Malapetaka terjadi ketika Persib bertandang ke stadion I Wayan Dipta menghadapi Bali United. Permainan sangat agresif dan kita optimis bisa mengalahkan peringkat 1 klasemen Liga Shopee setelah persib berhasil unggul sementara. Namun semua ambyar ketika Supardi menyundul bola yang akhirnya menjadi sebuah gol bunuh diri di menit 56. Tampak raut kesal dan nampak tidak percaya, tapi kita tidak kehilangan harapan kita terus berusaha untuk bisa menambah gol. Sayangnya, Bali United bangkit dan berbalik unggul 3-2 hingga menit terakhir dan peluit dibunyikan.
Petaka menit 56 belum selesai, kini saat Persib menjamu Persela Lamongan di Stadion Si Jalak Harupat di hadapan ribuan bobotoh. Persib harus menelan kekalahan dari tim yang secara klasemen dibawah Persib. Padahal sebelumnya, Bobotoh menaruh harapan akan menang, tapi ada juga yang berasumsi bahwa pertandingan kali ini akan banyak keanehan.
Tepat saja, menit 56 menjadi petaka lagi bagi Persib. Kali ini, giliran Achmad Jufrianto, sang penentu juara Persib di Liga 2014 yang melakukan kesalahan dengan menyundul bola ke gawang milik I Made. Perasaan Bobotoh pun tak menentu saat itu. Ada kesal, sedih, dan marah. Ada apa denganmu Persib? Secara permainan kali ini, kau bermain jauh di luar ekspektasi kami. Kehilangan ball position di babak pertama, padahal kamu bermain di hadapan pendukungmu. Apakah mitos “Persib sok geumper” jika bermain di Jalak Harupat itu benar adanya?
Jika begitu, bagaimana jika Bobotoh tidak pergi ke stadion saja agar kamu tidak “geumpeur”? Toh mendukung bisa di mana saja, yang terpenting doa dan dukungan mengalir hanya untukmu.
Haruskah harapan kami masuk 5 besar luntur dicampur berbagai tuduhan macth fixing dan drama untuk menyelamatkan tim degradasi atau mempermulus jalur salah satu tim juara? Nyatanya memang banyak keanehan. Terlebih misteri gol bunuh diri secara beruntun dengan sundulan kepala yang arah bolanya memang ditunjukan ke gawang sendiri lalu petaka menit 56 karena keduanya tercipta di menit yang sama.
Semoga segala asumsi tentang 2 pertandingan terakhir tidak terbukti benar. Jikapun ada, mafia harus diberantas tuntas, tidak peduli jika memang itu ada di tubuh Persib.
Ditulis oleh Bobotoh Istri, berakun Twitter @ItsrienaL

Performa Persib yang dinilai semakin baik karena kemenangan yang beruntun menjadikan Persib di atas angin. Banyak harapan dan impian yang semakin tinggi, jika tidak bisa juara maka setidaknya kita bisa masuk 5 besar. Itulah impian dari sekian banyak bobotoh yang selalu berdoa akan kemenangan Persib di setiap pertandingan. Hitung hitungan mulai dilakukan serta prediksi prediksi sudah banyak dipublikasi. Namun, malapetaka menghadang Persib. Nyatanya, ekspektasi dan harapan tidak sesuai kenyataan.
Malapetaka terjadi ketika Persib bertandang ke stadion I Wayan Dipta menghadapi Bali United. Permainan sangat agresif dan kita optimis bisa mengalahkan peringkat 1 klasemen Liga Shopee setelah persib berhasil unggul sementara. Namun semua ambyar ketika Supardi menyundul bola yang akhirnya menjadi sebuah gol bunuh diri di menit 56. Tampak raut kesal dan nampak tidak percaya, tapi kita tidak kehilangan harapan kita terus berusaha untuk bisa menambah gol. Sayangnya, Bali United bangkit dan berbalik unggul 3-2 hingga menit terakhir dan peluit dibunyikan.
Petaka menit 56 belum selesai, kini saat Persib menjamu Persela Lamongan di Stadion Si Jalak Harupat di hadapan ribuan bobotoh. Persib harus menelan kekalahan dari tim yang secara klasemen dibawah Persib. Padahal sebelumnya, Bobotoh menaruh harapan akan menang, tapi ada juga yang berasumsi bahwa pertandingan kali ini akan banyak keanehan.
Tepat saja, menit 56 menjadi petaka lagi bagi Persib. Kali ini, giliran Achmad Jufrianto, sang penentu juara Persib di Liga 2014 yang melakukan kesalahan dengan menyundul bola ke gawang milik I Made. Perasaan Bobotoh pun tak menentu saat itu. Ada kesal, sedih, dan marah. Ada apa denganmu Persib? Secara permainan kali ini, kau bermain jauh di luar ekspektasi kami. Kehilangan ball position di babak pertama, padahal kamu bermain di hadapan pendukungmu. Apakah mitos “Persib sok geumper” jika bermain di Jalak Harupat itu benar adanya?
Jika begitu, bagaimana jika Bobotoh tidak pergi ke stadion saja agar kamu tidak “geumpeur”? Toh mendukung bisa di mana saja, yang terpenting doa dan dukungan mengalir hanya untukmu.
Haruskah harapan kami masuk 5 besar luntur dicampur berbagai tuduhan macth fixing dan drama untuk menyelamatkan tim degradasi atau mempermulus jalur salah satu tim juara? Nyatanya memang banyak keanehan. Terlebih misteri gol bunuh diri secara beruntun dengan sundulan kepala yang arah bolanya memang ditunjukan ke gawang sendiri lalu petaka menit 56 karena keduanya tercipta di menit yang sama.
Semoga segala asumsi tentang 2 pertandingan terakhir tidak terbukti benar. Jikapun ada, mafia harus diberantas tuntas, tidak peduli jika memang itu ada di tubuh Persib.
Ditulis oleh Bobotoh Istri, berakun Twitter @ItsrienaL

Dan si mafia berhasil lagi membuat aneh dan kerung warga jabar,selamat nying!
keun lah nu peunting persib teu degradasi ka liga 2…
Diobral gol..diobral gol…latihan tiao poe..cara buang bola nu aman…belekok..geus teu make hate maraen na oge…asiik agen pemaen daratang.nawaran pemaen mahal jeung butut.aya komisi na deui…tiap tahun ganti pelatih..cenah mah pelatihna bermasalah.dasar ko##ok…persib ayeuna mah dagang doang…terima service paket juara jeung paket tidak degradasi…aya naon persibku…kudu di investigasi